Kamis, 31 Desember 2020

Analisa Usaha Perikanan - Tinjauan Umum



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis bisa di artikan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Sedangkan dalam kamus besar Ekonomi Pengertian Analisis yaitu melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul. Adapun pendapat dari beberapa ahli dapat dilihat sebagai berikut :
1) Menurut Wiradi
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya .

2) Menurut Komarudin
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.

3) Menurut Anne Gregory
Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan.

4) Menurut Dwi Prastowo Darmnto dan Rifka Julianty
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

5) Menurut Syahrul dan Mohammad Afdi Nizar
Pengertian Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.

A. Jenis Jenis Analisis
Ada berbagai hal atau tindakan yang tentunya sangat memerlukan analisis dan evaluasi pada kegiatan akhir dai tindakan atau rencana tersebut.

Analisis terbagi dalam banyak aspek seperti analisis ekonomi, analisis data, analisis ragam, analisis laporan keuangan dan sebagainya. Pada saat ini akan di bahas mengenai analisis ekonomi.
Ilmu ekonomi adalah suatu pengamatan atau studi tentang masyarakat dan individu dalam menentukan pilihan, apakah itu dengan uang atau pun tidak, atau juga dengan menggunakan sumber daya yang ada yang terwujud dalam berbagai teknik dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa lalu mendistribusikannya dalam rangka pemenuhan kebutuhan kondisi
Sehingga dalam penerapan ilmu ekonomi tersebut maka diperlukanlah suatu sistem analisis ekonomi untuk mengelola data dan statistik yang berkaitan proses berjalannya ekonomi itu di masyarakat. Maka muncullah 3 model analisis ekonomi yang sudah umum kita ketahui yaitu ekonomi deskiptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan. Dan berikut ini adalah penjelasannya.

1) Analisis Ekonomi Model 1 – Ekonomi Deskriptif
Yaitu suatu analisis ekonomi yang menggambarkan tentang kondisi yang sebenarnya terjadi dalam suatu perekonomian. Dengan cara inilah fakta-fakta yang terjadi dalam perekonomian yang sudah berjalan akan dianalisa. Memang terkadang hal ini masih cukup sulit untuk dilakukan karena terkadang sifat yang sebenarnya dari suatu keadaan dengan fakta yang terwujud dari situasi itu sendiri.

Penyebab lainnya adalah dikarenakan terwujudnya situasi atau kondisi dalam perekonomian itu berhubungan dengan individu-individu dalam suatu masyarakat. Sebagai contoh apabila kita ingin menganalisa mengenai seberapa besar pengaruh kenaikan harga pangan. Hal ini cukup sulit diketahui karena produksi pangan juga dipengaruhi oleh banyak faktor, antar lain adalah faktor harga barang lain, faktor keadaan ekonomi, faktor iklim, dan faktor-faktor lainnya.

2) Analisis Ekonomi Model 2 – Teori Ekonomi
Yaitu suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi ekonomi yang akan terjadi dengan sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan ekonomi sebelumnya, serta pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi perubahan tersebut. Sekaligus teori ekonomi ini juga memberikan informasi tentang sifat utama dari sistem ekonomi dan apa yang menjadikan berfungsinya ekonomi itu.

Dengan mendapatkan data berupa fakta-fakta ekonomi saja itu belum cukup untuk mempelajari ilmu ekonomi. Tetapi ada hal yang lebih penting dari pada itu, yaitu membuat sususan secara sistematik dari fakta-fakta tersebut, sehingga gambaran umum tentang perekonomian yang sedang terjadi serta berbagai komponen pendukungnya dapat diketahui. Inilah tugas dari model analisis teori ekonomi.

3) Analisis Ekonomi Model 3 – Ekonomi Terapan
Model analisis ekonomi berupa ekonomi terapan ini jika di masyarakat biasanya disebut dengan ilmu kebijakan ekonomi. Yaitu suatu sistem analisis yang digunakan untuk mencari pemecah masalah dan cara penerapannya untuk mengatasi berbagai macam masalah ekonomi yang terjadi. Nah, hubungannya dengan sistem teori ekonomi adalah model ekonomi terapan ini dapat menggunakan hasil perumusan dari sistem teori ekonomi tersebut.

Mari kita ingat kembali bahwa sebenarnya ada 4 tujuan pencapaian dalam perekonomian, yaitu :
a. Menjaga kestabilan harga
b. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat
c. Mejudkan pendataan distribusi yang merata
d. Mengatasi besarnya angka pengangguran

Dalam model analisis ekonomi ini yang berperan penting dalam merumuskan suatu kebijakan ekonomi adalah hasil analisa tentang apa yang sebenarnya harus diwujudkan terlebih dahulu untuk mengangkat nilai perekonomian. Sebagai contoh ada masalah berupa kekurangan pangan, maka beberapa pendapat harus dihimpun untuk membuat kebijakan dalam mengatasi permasalahan itu.


Mungkin ada pendapat yang menyatakan bahwa solusi paling baik adalah dengan menyediakan bahan pangan. Dan mungkin akan ada juga pendapat yang menjelaskan bahwa solusi yang lebih baik lagi adalah menaikkan jumlah produksi pangan. Jika dianalisa kembali, mungkin kedua pendapat itu ada benarnya.

Pendapat yang pertama menegaskan bahwa pentingnya mengutamakan konsumen. Dan pendapat kedua disimpulkan bahwa lebih mementingkan kepentingan negara secara menyeluruh. Inilah contoh tugas dari model ekonomi terapan untuk menentukan kebijakan paling tepat dalam mengatasi suatu masalah ekonomi yang terjadi.

B. Analisis Usaha Perikanan
Salah satu kegiatan yang memerlukan analisis pada hasil akhirnya adalah kegiatan perikanan.
Analisis usaha dalam bidang perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui sampai di mana keberhasilan yang telah dicapai selama usaha perikanan itu berlangsung. Dengan analisis usaha ini, pengusaha membuat perhitungan dan menentukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan dalam perusahaannya.

Untuk memperoleh keuntungan yang besar, dapat dilakukan dengan cara menekan biaya produksi atau menekan harga jual. Namun, yang biasa dipakai oleh perusahaan yaitu dengan cara yang pertama, menekan biaya produksi.

Biaya produksi merupakan modal yang harus dikeluarkan untuk membudidayakan ikan, dari persiapan sampai panen. Termasuk dalam hal ini biaya pembuatan kolam, biaya untuk perawatan sampai hasil pasca panen tersebut terjual.

Biaya produksi ini bisa dibedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi, antara lain biaya pembuatan kolam, sewa lahan, dan biaya pembuatan saluran air. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang habis dalam satu kali produksi, seperti biaya untuk benur, pupuk, pakan, pemberantasan hama, upah tenaga kerja, biaya panen, dan penjualan.

Dari data analisis di atas dapat dihitung kelayakan investasinya. Perhitungan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola usaha perikanan ini.
Perhitungan biaya yang sering dilakukan yaitu break event point (BEP) danreturn of investment (ROI) serta benefit cost ratio (B/C Ratio).

1. Break Event Point (BEP)
Break even point merupakan suatu nilai di mana hasil penjualan produksi sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Dengan demikian, pada saat itu pengusaha mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi.

Perhitungan BEP ini digunakan untuk menentukan batas minimum volume penjualan agar suatu perusahaan tidak rugi. Selain itu, BEP dapat dipakai untuk merencanakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan sebagai pedoman dalam mengendalikan operasi yang sedang berjalan.

Untuk menentukan BEP, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu biaya atau modal (baik itu modal tetap atau variabel), harga jual, dan tingkat produksi. Selanjutnya BEP bisa dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

BEP = Biaya Tetap : 1 – (biaya tidak tetap : Penerimaan)

2. Return of Invesment (ROI)
Return of invesment merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu. Lalu mengapa perusahaan periu membuat perhitungan ROI ini? Apa manfaatnya? Jelas, manfaatnya sangat besar sekali bagi perusahaan.


Dengan analisis ROI, perusahaan dapat mengukur sampai seberapa besar kemampuannya dalam mengembalikan modal yang telah ditanamnya. Dengan demikian, analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaantersebut.

Pada umumnya, besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh :
· kemampuan pengusaha dalam menghasilkan laba,
· kemampuan pengusaha dalam mengembalikan modal, dan
· penggunaan modal dari luar untuk memperbesar perusahaan.
· Besamya ROI dapat diperoleh dengan rumus berikut ini:

ROI = keuntungan x 100% : modal poduksi

3. Benefit Cost Ratio (B/C)
Perhitungan ini lebih ditekankan pada kriteria-kriteria investasi yang pengukurannya diarahkan pada usaha untuk memperbandingkan, mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha perikanan.


Dengan B/C ini bisa dilihat kelayakan suatu usaha. Bila nilainya 1, berarti usaha tersebut belum mendapatkan keuntungan sehingga perlu pembenahan. Semakin kecil nilai rasio ini, semakin besar kemungkinan perusahaan menderita kerugian.

Fungsi nilai B/C ini sebagai pedoman untukmengetahui seberapa besar suatu jenis ikan harus diproduksi pada musim berikutnya.
Rumus B/C sebagai berikut:
       Pendapatan
B/C    =  ————————————
        Biaya Produksi


Sebagai contohnya dapat dilihat pada data berikut :
Analisa Usaha Pembenihan Udang Vanname (Lithopeneaus vannamei)
No.
Daftar Biaya (Per Siklus)
Jumlah Harga (Rp)
1
Biaya investasi
126.085.000
2
Biaya tetap
2.850.264
3
Biaya tidak tetap
40.235.000
4
Biaya Produksi
43.085.264
5
Penerimaan
95.200.000
6
Keuntungan
52.114.736
Tabel 1. Analisa Usaha Pembenihan Udang Vanname (Lithopeneaus vannamei)

a) Break Event Point (BEP)
BEP = Biaya Tetap : 1 – (biaya tidak tetap : Penerimaan)
= 2.850.264 : 1 – (40.235.000 : 95.200.000)
= 2.850.264 : 1 – 0,42
= 2.850.264 : 0,58
= 4.914.248
Artinya titik impas perusahaan akan dicapai pada saat pendapatan perusahaan sebesar Rp 4.914.248

b) Return of Invesment (ROI)
ROI = keuntungan x 100% : modal poduksi
= 52.114.736 x 100% : 169.170.264
= 30,80 %
Efisiensi pengunaan modal digunakan untuk mengetahui persentase kemungkinan pengembalian keuntungan dari investasi yang ditanamkan yaitu 30,80 % dengan asumsi pendapatan setiap siklus usaha yaitu Rp 95.200.000

c) Benefit Cost Ratio (B/C)
B/C = Pendapatan : Biaya Produksi
= 95.200.000 : 43.085.264
= 2,2
Artinya , bahwa usaha pembenihan udang vanname layak untuk dijalankan karena hasilnya menguntungkan yaitu apabila dengan mengeluarkan biaya produksi 100 rupiah maka akan diperoleh keuntungan sebesar 120 rupiah

C. Prinsip Analisis Biaya
Usaha perikanan merupakan suatu kegiatan ekonomi di bidang perikanan dimana terdapat sejumlah unsur (input) yang digunakan dan setiap input tersebut mengandung suatu nilai yang merupakan korbanan bagi pelaku usaha perikanan, yaitu sebagai biaya usaha perikanannnya. Input usaha perikanan yang umumnya dibutuhkan oleh pekau usaha perikanan meliputi benih, lahan, mesin (alat), tenaga kerja, modal dan pengelolaan atau manajemen.

Input produksi saling berkaitan dan kedudukannya dalam usaha perikanan sama penting sehingga sering disebut sebagai faktor produksi. Pemahaman faktor produksi menyangkut masalah penguasaan dan pemilikan terhadap faktor-faktor produksi tersebut, dimana pemilikan memberikan kekuatan dan kekuasaan untuk berbuat terhadap faktor-faktor produksi dalam penggunaan pada proses produksi. Seseorang yang menguasai atau memiliki faktor produksi, dapat memberikan posisi atau status sosial yang tinggi di lingkungan masyarakatnya.

Lahan merupakan faktor produksi yang relatif langka dibanding dengan faktor produksi lain, selain itu distribusi penguasaannya dimasyarakat tidak merata dan tidak dapat dipindah-pindah walaupun dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Tenaga kerja dalam usahatani terbagi atas tenaga keja manusia, tenaga kerja ternak dan tenaga kerja mesin, dimana tenaga kerja manusia terbagi menjadi tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak. Terdapat perbedaan konversi dalam penentuan kerja, sehingga perlu diseragamkan agar memudahkan dalam penentuan kerja. Untuk menyeragamkan, maka konversi tenaga kerja yang digunakan adalah Hari Kerja Pria (HKP).

Modal adalah barang atau uang yang bersama – sama dengan faktor produksi lain yang digunakan untuk menghasilkan barang baru, yaitu produk pertanian. Modal dapat dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap adalah modal yang tidak habis dalam satu periode, meliputi tanah dan bangunan. Sedangkan modal bergerak adalah modal yang habis dalam satu periode, meliputi uang tunai dan sarana produksi.

Manajemen atau pengelolaan merupakan unsur terakhir dalam kegiatan usaha. Manajemen dalam usaha perikanan adalah kemampuan pelaku usaha perikana dalam menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor – faktor produksi yang dikuasai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen merupakan unsur usaha yang tidak berbentuk fisik akan tetapi unsur yang paling menentukan dalam keberhasilan usaha.

Keberadaan dan harga input usaha perikanan sangat menentukan dalam keberlanjutan usaha perikanan, sementara ketersediaannya bergantung kepada kondisi permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, maka pelaku usaha perikanan perlu memahami prinsip-prinsip analisis biaya dalam penyelenggaraan usaha perikanannya.

Prinsip analisis biaya sangat penting karena pelaku usaha perikanan (petani ataupun nelayan dan pengolah hasil perikanan) dapat menguasai pengaturan biaya produksi dalam usahataninya tetapi tidak mampu mengatur harga komoditi (hasil produksi) yang dijualnya atau memberikan nilai kepada komoditi tersebut. Harga-harga tersebut ditentukan oleh berbagai faktor di luar usaha perikanan, termasuk pula faktor-faktor di luar negeri. Apabila keadaan lainnya tidak berubah, pelaku usaha perikanan harus mengurangi biaya persatuan komoditi yang dihasilkan bila ia ingin meningkatkan pendapatan bersih usahanya.

Penggolongan biaya produksi dilakukan berdasarkan sifatnya, meliputi : 1) biaya tetap (fixed cost), dan 2) biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ialah biaya yang tidak ada kaitannya dengan jumlah barang yang diproduksi. Petani rumput laut harus mampu membayarnya, berapapun jumlah produksi yang dihasilkan dari usaha budidayanya. Biaya tetap menjadi sangat penting apabila petani rumput laut memikirkan tambahan investasi seperti mesin, perahu, bangunan dan alat-alat lainnya. Tiap tambahan investasi hanya dapat dibenarkan apabila petani rumput laut mampu membelinya dan dalam jangka panjang dapat memberikan arus keuntungan.

Biaya tidak tetap (variable cost) ialah biaya yang berubah apabila luas usahanya berubah. Biaya ini ada apabila ada sesuatu barang yang diproduksi. Sebagai contoh, banyaknya tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha rumput laut. Apabila petani atau nelayan juragan mengupah tenaga kerja (buruh perikanan), maka ketika produksi dapat meningkat, kebutuhan terhadap buruh/tenaga kerja juga meningkat. Tetapi apabila tidak ada produksi, maka tidak ada kebutuhan terhadap tenaga kerja (buruh perikanan) tersebut.

KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan mengenai analisis diatas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

Dalam kamus besar Ekonomi Pengertian Analisis yaitu melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul
Analisis terbagi dalam banyak aspek seperti analisis ekonomi, analisis data, analisis ragam, analisis laporan keuangan dan sebagainya. Pada saat ini akan di bahas mengenai analisis ekonomi
Salah satu kegiatan yang memerlukan analisis pada hasil akhirnya adalah kegiatan perikanan. Yang termasuk dalam analisa perikanan meliputi Biaya investasi, biaya tetap, biaya tidak tetap, biaya produksi, penerimaan dan keuntungan. Dari data analisis di atas dapat dihitung kelayakan investasinya. Perhitungan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola usaha perikanan ini. Perhitungan biaya yang sering dilakukan yaitu break event point (BEP) dan return of investment (ROI) serta benefit cost ratio (B/C Ratio).
Dari data yang sudah dijelaskan, BEP yang diperoleh adalah Rp 4.914.248, ROI yang diperoleh yaitu 30,80%, dan B/C yang diperoleh yaitu 2,2


Referensi:
  • Lestari, C. 2013. Pengertian Analisis. http://pengertianbahasa.blogspot.com
  • .........2013. Model Analisis Ekonomi. http://obrolanekonomi.blogspot.com
  • ........ 2014. Analisa Usaha Perikanan. http://safiiperikananpati.blogspot.com

1 komentar:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus