Minggu, 05 April 2015

Bioflok: Mengoptimalkan Budidaya Lele

Budidaya lele dengan sistem bioflok mampu meningkatkan produktivitas dan menghemat biaya produksi


Budidaya ikan lele di lahan sempit kini kian mudah dilakukan dengan penggunaan teknologi bioflok Dengan bantuan bakteri menguntungkan ( probiotik) budidaya ikan air tawar ini berhasil dilakukan pada kolam ukuran kecil dengan hasil maksimal. Hal ini sudah dibuktikan hasilnya oleh Legisan Sugimin Samtafsir, seorang pembudidaya lele di Depok Jawa Barat. Legisan mengaku, dengan kolam fiber berbentuk bulat berdiameter 2,5 m sudah dapat berbudidaya lele. “Satu kolam diameter 2,5 m saya bisa tebar 5.000 ekor lele,” ungkap Legisan. Menurutnya, untuk memulai budidaya lele bioflok ini bisa dilakukan di pekarangan rumah cukup dengan luasan lahan 15 m2. Pria yang memulai budidaya lele dengan sistem bioflok pada 2012 ini menggambarakan hitungan analisa usahanya. Menurutnya,untuk 1 kolam sampai panen dari mulai benih, pakan, dan bak budidaya hanya butuh investasi Rp 6,5 juta (lihat tabel). Dari modal investasi tersebut bisa diperoleh keuntungan Rp 1,5 – 2 juta per siklus dari hasil panen sekitar 450 kg. Satu siklus panen 2,5 – 3 bulan untuk panen ukuran ukuran 1 kg isi 10 atau 8.

Peran dan Manfaat Bioflok

Menurut Legisan yang dimaksud bioflok adalah partikel yang teraduk oleh aerasi dan sirkulasi, yang terdiri dari kumpulan organisme autotrof dan heterotrof. Itu kenapa dalam sistem ini penggunaan probiotik sangat penting sebagai pakan alami untuk lele. Dengan demikian jika flok sudah terbentuk maka pemberian pakan pelet bisa dikurangi. Selama masa budidaya, lanjut Legisan, endapan flok juga harus dikontrol jika sudah terlalu banyak, harus membuang air sebagian dan mengganti dengan yang baru. Disarankan pada budidaya bioflok dilakukan pemberian probiotik secara rutin dari awal paling tidak 1 minggu sekali. Dikombinasi molase/tetes/tepung terigu dari awal juga secara rutin. Fungsi pemberian probiotik dan molase untuk mengatur keseimbangan unsur C (Carbon) dan N (Nitrogen) pada media pemeliharaan. Keseimbangan C dan N ini akan berpengaruh pada kualitas air media pemeliharaan. Lele juga sebaiknya secara berkala dipuasakan 1 hari. “Puasa meningkatkan metabolisme penyerapan nutrisi lele,” ujar Legisan. Ia lanjut memaparkan, berbeda dengan budidaya konvensional yang FCR (konversi pakan) mencapai 1,1 kg pakan, dengan menggunakan teknologi bioflok FCR bisa lebih rendah hingga 0,8 kg pakan. “Bahkan pembudidaya yang sudah mahir menerapkan bioflok, FCR-nya bisa sampai 0,7 kg pakan,” ungkap Legisan. Semakin kecil FCR tentunya akan semakin menguntungkan bagi pembudidaya, karena biaya pakan yang dikeluarkan semakin kecil.


Teknis Budidaya

Dijelaskan Suprapto konsultan/ahli bioflok udang dan ikan, sistem bioflok pada budidaya lele sebelumnya telah diterapkan pembudidaya di daerah Pekalongan Jawa Tengah sejak 2010. “Awalnya sistem ini diterapkan karena kesulitan memperoleh air, lalu saya bersama Amir (pembudidaya lele di Pekalongan) coba menerapkan teknologi ini sebelumnya saya diaplikasikan pada udang,” kata Suprapto. Menurutnya sistem ini menitikberatkan pada kualitas air budidaya “Intinya bagai-mana kita memanfaatkan amonia atau kotoran ikan yang di dalam kolam menjadi protein sel dan makanan untuk lele,” tutur lelaki yang berbudidaya udang sejak 1990-an. Berbeda dengan budidaya lele konvensional yang memiliki kepadatan hanya 100- 200 ekor/m2, budidaya lele bioflok dengan kepadatan tinggi perlu persiapan media budidaya yang lebih kompleks. Dijelaskan Suprapto, budidaya bioflok harus ada pemberian probiotik, penambahan aerator dan sirkulator, juga tidak boleh dilakukan di kolam tanah. “Perlu persiapan media pemeliharaan 5 - 7 hari sebelum tebar benih,” ungkap Suprapto. Secara rinci ia menjelaskan langkah persiapan kolam yang perlu dilakukan pada sistem bioflok. Pertama isi kolam dengan ketinggian air 80 hingga 100 cm, kemudian lakukan sterilisasi air. Sterilisasi dilakukan dengan pemberian kaporit 20 - 30 gram/m3 air, lalu aerasi hingga 3 hari sampai bau kaporit hilang. Kemudian tambahkan garam 1 - 3 kg/m3 air kemudian lakukan aerasi kembali.Esok harinya berikan dolomite/kapur 100 gram/m3 air. Esok harinya lagi berikan molase (tetes) 100 ml/m3 dan probitik misalnya Bacillus sp dan tambahkan pupuk. Pupuk digunakan guna menumbuhkan plankton atau bakteri baik di kolam, tunggu sekitar 4 hari baru kemudian benih siap ditebar. “Benih yang digunakan harus jenis yang unggul supaya memiliki daya tahan yang baik pasalnya kepadatannya sangat tinggi,” ujar Suprapto.Ia lanjut menjelaskan, pemberian pakan juga harus sangat diperhatikan. Pemberian pakan dilakukan hanya 2 kali sehari, dan selama budidaya 100 % lele diberikan pakan pelet, tidak boleh dicampur dengan yang lain. “Pemberian pakan cukup 80 % dari tingkat kekenyangan lele,” ungkap Suprapto. Ia menambahkan, untuk meningkatkan dayaserap nutrisi pakan perlu dilakukan fermentasi pakan selama dua hari dengan mencampur probiotik 5 cc/kg

Tabel. Analisa Usaha Lele Bioflok Padat tebar 5.000 ekor
Biaya Investasi

Harga (Rp)
Bak ukuran 2,5 m2

1.500.000



Biaya Operasional


Benih 5.000 ekor
@Rp 250
1.250.000
Pakan 400 kg
@Rp 8.500/kg
3.400.000
Probiotik, kapur, tepung

350.000



Total Operasional

5.000.000
Total biaya Investasi+Operasional

6.500.000



Pendapatan


Panen SR (tingkat hidup) 90 %


4.500 ekor/450 kg
@ Rp 15.000/kg
6.750.000



Keuntungan di luar investasi kolam

1.750.000


*Rata-rata SR diatas 90 % , harga lele Rp 15.000/kg
Sumber : Majalah Infomina – Mei 2014

24 komentar:

  1. Bagus kalau memang dapat diterapkan, hanya saja kadang teori dengan dipraktekan dilapangan tidak sesuai, malah bisa menjadikan kegagalan, harapan saya tolong samppaikan apa adanya, termasuk kemungkinan kegagalan dan perhitungan keuntungan yang sangat muluk, nyatanya sekarang ini (2015) belum ada testimoni yang sukses....

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapannya..
      sebenarnya teknologi biofloc sebagai teklogi yg baru ini masih belum sempurna.., masih banyak yg perlu diperbaiki..,
      kami pernah melakukan observasi lapangan di kelompok Mina Srikandi di kelurahan Suka Hati Kec. Cibinong, Bogor, Kelompok ini telah mengadopsi teknologi biofloc sekitar 2 tahun.., memang dalam pelaksanaannya belum maksimal, masih banyak kendala yang dihadapi baik dari segi teknis, sosial dan ekonomi.., namun sebagai suatu terobosan baru teknologi budidaya sudah terlihat adanya peningkatan baik dari kuantitas maupun kualitas produksi yang dihasilkan... makasih

      Hapus
  2. jual azolla bandung - telp / what apps : 0896 3650 3911
    sedia bibit azolla pengiriman seluruh NKRI / tanaman paku air per paket per 1kg

    kegunaan azolla :
    - penghijau dan penjernih air kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam semen, taman air
    - pakan alternatif alami ikan gurame, nila, mujair, mas, koi, lele, hias, belut, patin dll
    - pakan alternatif unggas : ayam, bebek, entog, angsa, broiler, pelung, bangkok, buras/kampung dll
    - pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit / kemarau
    - bahan baku pupuk hijau & kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut jadi sambil berkolam skalian punya stok pupuk sendiri..
    - sebagai alternatif pengurai air limbah / lahan kritis berair sperti : bekas galian c, air tpa sampah, penetral air kolam pemancingan, air selokan limbah industri rumahan tahu /tempe / makanan tradisional
    - penstabil keasaman air / PH dan kadar oksigen terutama kolam buatan : terpal, bak semen, toren cor tebar padat
    - kandungan dan kegunaan lain ny bisa cari di google

    what apps / sms / telp / bbm : (pasti dibales)
    salam hijau dan kembalikan tanah air sebagai mana fungsi nya tanpa bahan kimia..

    BalasHapus
  3. menurut saya sistem ini perlu jadi perhatian pemerintah untuk mensosialisasikannya ke daerah daerah , mengingat keuntungan ekonomis yang menjanjikan ,
    saya dari petani ikan lele di lamongan juga ingin membudidayakan menggunakan sistem bioflok namun biaya yang cukup besar membuat pola pikir petani ikan didaerah saya masih takut mencoba ,
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapannya..
      mungkin memang perlu dicari dan dikaji lagi ttg teknologi ini.., teknologi ini setahu saya masih terus disempurnakan, saya kira kedepan nantinya teknologi biofloc ini akan menjadi lebih efisien dan praktis sehingga dapat dikembangkangkan secara luas di seluruh indonesia..

      Hapus
  4. menurut saya sistem ini perlu jadi perhatian pemerintah untuk mensosialisasikannya ke daerah daerah , mengingat keuntungan ekonomis yang menjanjikan ,
    saya dari petani ikan lele di lamongan juga ingin membudidayakan menggunakan sistem bioflok namun biaya yang cukup besar membuat pola pikir petani ikan didaerah saya masih takut mencoba ,
    terimakasih

    BalasHapus
  5. Analisa-analisa mayoritas kurang tepat, karena kemungkinan-kemungkinan lain tidak diperhitungkan (seperti kematian bibit bisa lebih dari 10%, harga pakan dan bibit yang lebih mahal dan harga jualnya murah dari analisa sebelumnya).
    Rata-rata berat ikan hasil panen tidak akan jauh dari berat pakan yang dihabiskan.
    Jadi keuntungannya tipis bahkan bisa nombok.

    Jadi dalam hal ini kemungkinan yang diuntungkan penjual bibitnya.

    Jadi kalau bisa dan memungkinkan usaha memijahkan lele dan menjual anakannya saja, akan lebih menguntungkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum tentu...harga konsumsi turun, maka harga benih ikut turun! sedangkan pada musim penghujan pakan alami benih 9cacing sutera) naik 2x lipat karena sulit d'dapat.

      Hapus
  6. jd pengen coba tp ikan nila aja gmn ya kira2

    BalasHapus
  7. adakah buku tentang cara budidaya lele menggunakan sistem bioflok ? kalo misalkan ada dimana harus membeli ?

    BalasHapus
  8. Itu modal aerator nya belum lagi diitung mas, listriknya juga

    BalasHapus
  9. Itu modal aerator nya belum lagi diitung mas, listriknya juga

    BalasHapus
  10. Itu modal aerator nya belum lagi diitung mas, listriknya juga

    BalasHapus
  11. Klu di hitung2 secara rinci,wah gk ada gunanya ternak lele,buang2 waktu saja,.

    BalasHapus
  12. Ah maaasaakkk gk ada untunge....masaakk iyaa...iyaa massaakk...masaak sehh...

    BalasHapus
  13. Ah maaasaakkk gk ada untunge....masaakk iyaa...iyaa massaakk...masaak sehh...

    BalasHapus
  14. Saya sudah coba teknologi ini, 500 ekor per m3, umur lele baru 20 hari, 100% hidup, belum ada yang mati, syarat air tidak boleh kena hujan dan sinar matahari langsung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kl cm 500 per m3 ngapain pake biofloc om? Apa gak nanggung? Itu infonya banyak yg sktr 2000 s.d 2500 per m3. Dan dr mana smpean tau kl 100% hidup ga ada yg mati?

      Hapus
  15. Assalamualaikum, maaf saya mau tanya untuk pembudidaya lele sistem bioflok di pekalongan tepatnya di daerah mana atau mungkin bisa sedikit berbagi dengan kontak pembudidaya tsb, karena saya ingin sekali belajar langsung di lokasi
    terimakasih mohon bantuannya
    wassalam

    BalasHapus