Minggu, 05 April 2015

Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets)

Menurut Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2/Permen-Kp/2015, Tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) Dan Pukat Tarik (Seine Nets) Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia, mulai tanggal 5 Januari 2015, alat penangkapan ikan tersebut sudah resmi dilarang untuk dioperasikan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) sebagaimana dimaksud aturan tersebut adalah 2 terdiri dari:

a. pukat hela dasar (bottom trawls);
  • pukat hela dasar berpalang (beam trawls);
  • pukat hela dasar berpapan (otter trawls); 
  • pukat hela dasar dua kapal (pair trawls); d. nephrops trawls; dan
  • pukat hela dasar udang (shrimp trawls), berupa pukat udang
b. pukat hela pertengahan (midwater trawls);

  • pukat hela pertengahan berpapan (otter trawls), berupa pukat ikan;
  • pukat hela pertengahan dua kapal (pair trawls); dan c. pukat hela pertengahan udang (shrimp trawls).
c. pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls); dan

d. pukat dorong.

Sedangkan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam aturan tersebut terdiri dari:

a. pukat tarik pantai (beach seines); dan

b. pukat tarik berkapal (boat or vessel seines).
  • dogol (danish seines);
  • scottish seines;
  • pair seines;
  • payang;
  • cantrang
  • lampara dasar
Pengkodean dan gambar alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) sebagaimana dimaksud dalam aturan tersebut seperti yang tercantum dalam lampiran peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Jenis alat penangkapan ikan pukat hela, 03.0.0:

1. Pukat hela dasar (Bottom Trawls), TB, 03.1.0:

a. Pukat hela dasar berpalang (Beam trawls), TBB, 03.1.1


Gambar 1. Pukat hela dasar berpalang

b. Pukat hela dasar berpapan (Otter trawls), OTB, 03.1.2



Gambar 2. Pukat hela dasar berpapan (Otter trawls)


c. Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls), PTB, 03.1.3


Gambar 3. Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls)


d. Nephrops trawl (Nephrops trawl), TBN, 03.1.4



Gambar 4. Nephrops trawl (Nephrops trawls)


e. Pukat hela dasar udang (Shrimp trawls), TBS, 03.1.5

Pukat udang, TBS-PU, 03.1.5.1

Gambar 5. Pukat udang


2. Pukat hela pertengahan (Midwater trawls), TM, 03.2.0:

a. Pukat hela pertengahan berpapan (Otter trawls), OTM, 03.2.1

Pukat ikan, OTM-PI, 03.2.1.1

Gambar 6. Pukat ikan


b. Pukat hela pertengahan dua kapal (Pair trawls), PTM, 03.2.2



Gambar 7. Pukat hela pertengahan dua kapal (Pair trawls)


c. Pukat hela pertengahan udang (Shrimp trawls), TMS 03.2.3

Gambar 8. Pukat hela pertengahan udang (Shrimp trawls)


3. Pukat hela kembar berpapan (Otter twin trawls), OTT, 03.3.0

Gambar 9. Pukat hela kembar berpapan (Otter twin trawls)


4. Pukat dorong, TX-PD, 03.9.0.1


Gambar 10. Pukat dorong


B. Jenis alat penangkapan ikan Pukat Tarik (Seine Nets), 02.0.0:

1. Pukat tarik pantai (Beach seines), SB, 02.1.0


Gambar 11. Pukat tarik pantai


2. Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines), SV, 02.2.0:

a. Dogol (Danish seines), SDN, 02.2.1


Gambar 12. Dogol (Danish seines)

b. Scottish seines, SSC 02.2.2

Gambar 13. Scottish seines

c. Pair Seines, SPR, 02.2.3

Gambar 14. Pair seines

d. Payang, SV-PYG, 02.2.0.1

Gambar 15. Payang


e. Cantrang, SV-CTG, 02.2.0.2


Gambar 16. Cantrang


f. Lampara dasar: SV-LDS, 02.2.0.3


Gambar 17. Lampara Dasar

Sumber :
http://pusluh.kkp.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar