Sabtu, 04 April 2015

Mitos Sirip Ikan Hiu


Pernahkan anda mendengar orang berbicara tentang manfaat memakan sirip ikan hiu? banyak yang bilang jika kita mengkonsumsi sirip ikan hiu, bisa menambah stamina dan kecantikan (awet muda). Padahal itu hanya mitos, dengan adanya mitos tersebut mengakibatkan predator laut dalam rantai makanan teratas itu diburu untuk dikonsumsi siripnya oleh manusia. Sehingga populasi hiu di laut lepas kian memprihatinkan. Sebelum kita membahas tentang mitos sirip ikan hiu, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang ikan tersebut.

Ikan hiu adalah salah satu jenis ikan yang berukuran besar, dan termasuk kedalam hewan karnivora.Ikan hiu juga termasuk kedalam hewan vertebrata. Tulang-tulang yang terdapat pada ikan hiu adalah tulang rawan.Ikan hiu dapat ditemukan di laut dan di hilir sungai. Sebagian besar ikan hiu memiliki badan yang panjang seperti torpedo, sirip yang lancip berbentuk segitiga, dan memiliki ratusan gigi yang tajam. Bentuk ikan hiu yang menyerupai torpedo menyebabkan ikan hiu dapat berenang dengan cepat di air.

Ikan hiu mempunyai tujuh sirip dan satu ekor. Sirip ini membantu ikan hiu untuk bermanuver dalam air. Sirip terbesar di tubuh ikan hiu adalah sirip punggung atau dorsal fin.Sirip samping ikan hiu dapat mencapai panjang 2 meter. Ikan hiu tidak dapat bertahan hidup tanpa siripnya, sehingga dengan banyaknya perburuan ikan hiu meyebabkan keberadaan ikan hiu terancam.

Sebagian ikan hiu ada yang berkembang biak dengan cara bertelur, dan ada juga yang melahirkan anak. Semua jenis ikan hiu bereproduksi dengan sistem fertilisasi internal.Ikan hiu jantan menggunakan kelaminnya (clasper) untuk melepaskan sperma di organ reproduksi ikan hiu betina dan membuahi sel telurnya.Telur yang sudah dibuahi dilapisi cangkang dan kemudian diletakkan di rahim untuk berkembang.Ikan hiu memiliki tingkat reproduksi yang rendah, ikan hiu memerlukan waktu 7-15 tahun untuk menjadi dewasa secara seksual. Setelah dewasa ikan hiu akan bereproduksi 1-10 anak dengan frekuensi reproduksi satu kali setiap 2-3 tahun.

Kita kembali kepada mitos tentang memakan sirip ikan hiu. Yang melatar belakangi munculnya mitos tentang manfaat mengkonsumsi sirip ikan hiu adalah karena ikan hiu adalah jenis hewan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, tahan terhadap penyakit dan belum teridentifikasi kanker. Dan bagian tubuh dari ikan hiu yang dianggap memiliki khasiat ada di siripnya. Sirip ikan hiu dianggap mengandung protein yang tinggi dan kandungan kolagennya membuat kulit awet muda. Padahal pada kenyantaannya ikan hiu karena merupakan predator pada rantai makanan teratas di ekosistem laut menyebabkan ikan hiu berpotensi menyerap polusi laut seperti logam berat dan zat kimia lainnya seperti merkuri.

Apa akibatnya jika kita mengkonsumsi sup ikan hiu yang mengandung merkuri? Merkuri bagi ibu hamil dapat menyebabkan gangguang sistem syaraf dan perkembangan janin, karena merkuri dapat menembus plasenta. Bagi orang dewasa dapat menggangu sistem saraf sehingga mengganggu kemampuan kognitif, memori, bahasa dan motorik, juga dapat mengganggu fungsi hati, ginjal dan organ lainnya.

Selain itu, untuk membuat penampilan dari sirip ikan hiu ini menarik. Biasanya sirip ikan hiu ditambahkan Hydrogen Peroksida (H2O2) yang dapat meningkatkan radikal bebas dan berbahaya bagi tubuh manusia. Seperti dikutip dari Wikipedia, H2O2 adalah oksidator kuat. Saking kuatnya, senyawa yang larut dalam air ini seling digunakan dalam produk pemutih, desinfektan, hingga bahan bakar roket. Senyawa ini ramah lingkungan, namun tentunya tak ramah pada tubuh manusia.

Selain itu cara memasak sirip dan daging ikan hiu harus dengan panas yang tinggi dan waktu yang lama. Maka kemungkinan besar protein yang dibangga-banggakan dari sirip ikan hiu itu sudah hilang. Karena itu, para praktisi kesehatan dan pakar kuliner justru mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi produk dari ikan hiu. Karena selain membahayakan kesehatan, perburuan ikan hiu untuk diambil siripnya ini telah secara signifikan mengganggu ekosistem laut dan mengancam kepuhanan ikan hiu. Mereka lebih menganjurkan memakan sup ceker ayam, karena kandungan kolagen dari ceker ayam lebih tinggi dibanding sirip ikan hiu.

Mengonsumsi sup sirip ikan hiu telah menjadi tradisi dalam budaya Cina. Sirip ikan hiu telah menjadi industri yang bernilai miliaran rupiah di sana karena supnya dianggap sebagai makanan mewah, berkelas dan menjadi menu kehormatan dalam acara pernikahan, ulang tahun, atau acara penting lainnya. Sup sirip ikan hiu dihargai 50 – 1000 dolar AS. Di Indonesia harga sirip ikan hiu sekitar 1-3 juta rupiah per paket sirip (tergantung ukuran sirip), hal ini menyebabkan Indonesia sebagai negara peringkat pertama penangkap ikan hiu. Sebagai contoh sirip ikan hiu dari perairan Indonesia bebas diperjualbelikan di kios-kios di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi.

Setelah kita mengatahui mitos dari manfaat mengkonsumsi sup sirip ikan hiu. Sekarang mari kila lihat manfaat ikan hiu bagi ekosistem laut.Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa ikan hiu memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur dan menjaga keseimbangan kehidupan di laut. Sebagai predator utama, ikan hiu memakan ikan-ikan karnivora yang ada di bawahnya dalam rantai makanan. Peran ini dijalankan oleh ikan hiu untuk menjaga keseimbangan jumlah populasi di dalam suatu rantai makanan, terutama ikan-ikan karnivora berukuran besar, seperti ikan tuna dan ikan kerapu.

Studi juga menujukkan bahwa ekosistem terumbu karang yang terdapat ikan hiu di dalamnya memiliki keanekaragaman spesies yang lebih tinggi dan jumlah populasi yang lebih banyak dibandingkan ekosistem yang tidak terdapat ikan hiu.

Bagaimana jika hiu sebagai predator puncak mengalami penurunan populasi atau bahkan tidak ada sama sekali pada ekosistem laut?Ketiadaan atau menurunnya populasi ikan hiu di dalam ekosistem akan berakibat pada naiknya populasi predator tersebut dan menurunkan ikan-ikan herbivora. Sedikitnya ikan herbivor menyebabkan makroalga menjadi semakin banyak dan karang tidak bisa berkompetisi. Ekosistem terumbu karang akan berubah menjadi ekosistem yang didominasi oleh alga dan menurunkan kesehatan ekosistem terumbu karang.

Ekosistem yang tidak sehat ini semakin lama akan kehilangan sumberdaya ikan. Ikan-ikan karnivor juga makin lama akan kehilangan mangsanya karena jumlah mereka (karnivora) yang semakin banyak dan memerlukan mangsa. Ikan-ikan karnivora inipun semakin lama akan semakin berkurang populasinya karena ketiadaan mangsa, yaitu ikan kecil ataupun ikan lain yang ada di bawahnya dalam rantai makanan.

Ikan hiu sendiri merupakan predator yang efektif, yaitu hanya memakan ikan-ikan yang sakit, tua, dan lemah. Peran ini sangat penting mengingat ikan yang sakit akan menularkan penyakitnya. Keberadaan ikan hiu yang memakan ikan sakit ini akan mencegah tersebarnya penyakit kepada ikan-ikan lain di dalam populasi.

Selain itu, ikan hiu yang memakan ikan-ikan yang lemah ini juga secara tidak langsung membuat populasi ikan menjadi semakin kuat secara genetik, karena hanya ikan-ikan yang kuat saja yang ada di dalam ekosistem yang akan berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang kuat-kuat juga.

Setelah melihat manfaat keberadaan ikan hiu di ekosistem laut, maka hal-hal yang perlu kita lakukan untuk menjaga kelestarian hiu adalah:

  1. Menghindari makan di restoran yang menyediakan sup sirip ikan hiu;
  2. Menegur langsung atau mengirim surat ke pihak hotel/resto yang menyajikan sup sirip ikan hiu;
  3. Tidak membeli produk-produk berbahan ikan hiu;
  4. Menjelaskan pada orang lain alasan untuk tidak makan atau menyajikan sup sirip ikan hiu;
  5. Melakukan kampanye online di blog, media sosial atau membuat petisi;
  6. Bagi Koki, menolak menghidangkan sup sirip ikan hiu dan tidak bersedia menjadi pengisi acara TV yang mempromosikan sup sirip ikan hiu;
  7. Bagi pemilik restoran, hotel dan toko adalah stop menjual produk-produk berbahan ikan hiu, dan stop menyajikan menu dari produk-produk ikan hiu;
  8. Bagi media massa dapat mengulas upaya penegakan hukum memberantas rantai perdagangan sirip ikan hiu, membuat reportase tentang ancaman kepunahan ikan hiu, mempromosikan wisata alam yang lestari serta pemanfaatan hiu secara lestari, memberitakan praktik shark finning dan peran hiu di dalam ekosistem, dan tidak mengulas atau mempromosikan kuliner ikan hiu.
  9. Bagi pemerintah adalah menegakan hukum dari peraturan yang sudah ada, dan membuat peraturan yang lebih menyeluruh dalam perlindungan hiu.

Kebijakan pemerintah dalam melindungi ikan hiu adalah dengan dibuatnya peraturan-peraturan dalam upaya melestarikan ikan hiu adalah sebagai berikut:

  • Hingga maret 2013, Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies yang Terancam Punah (CITIES) telah memasukan 17 jenis hiu dan pari yang harus dilindungi.
  • Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 menetapkan hiu gergaji (Pritis spp) dinyatakan sebagai jenis hiu yang dilindungi.
  • Perda Kabupaten Raja Ampat No. 9 Tahun 2012 melarang penangkapan ikan hiu, pari manta, dan jenis-jenis ikan tertentu di perairan laut Kabupaten Raja Ampat.
  • Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 12 Tahun 2012 yang mewajibkan dilepaskannya anak hiu dan hiu hamil serta hiu monyet yang tertangkap (bycatch).
  • Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 30 Tahun 2012 menegaskan bahwa hiu monyet harus dilepaskan bila tertangkap (bycatch).

Nah, setelah mengetahui manfaat dari sirip ikan hiu yang hanya mitos, dan manfaat keberadaan hiu pada suatu ekosistem laut. Hidangan ikan apa yang akan kita pilih????

Penyusun,
Dewi Astuti Sartikasari, S.St.Pi, Penyuluh Perikanan Muda
www.pusluh.kkp.go.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar