Minggu, 21 Februari 2021

Budidaya Ikan Sidat - Pakan Alternatif

Pakan merupakan faktor penting dalam budidaya pembesaran ikan sidat. Pakan mempunyai andil 60% dalam pertumbuhan ikan sidat, karena dari pakan, ikan sidat dapat nutrisi memenuhi kebutuhan sehari harinya. Pakan sidat dibagi menjadi 3 jenis, yakni pakan alami, pakan buatan dan pakan campuran (Pakan alami+buatan). Ketiga jenis bisa digunakan dalam 1 periode tergantung pada umur dan siasat dari peternak sidat sendiri. Sayang, tingginya harga pakan buatan membuat para peternak sidat mencari beberapa pilihan pakan altenatif dari bahan bahan yang murah kemudian membuatnya sendiri menggunakan teknik fermentasi atau cara sederhana lainnya.

Budidaya Ikan Sidat - Hama Dan Penyakit

Budidaya sidat cukup menjanjikan di Indonesia. Ikan sidat cukup digemari di Indonesia bahkan dunia. Selama ini, budidaya sudah banyak dilakukan menggunakan kolam-kolam pembesaran. Namun, sering kali pembudidaya kurang memerhatikan adanya berbagai hama dan penyakit sidat yang mengintai. Dalam kegiatan budidaya ikan sidat terdapat beberapa gangguan kesehatan pada ikan sidat antara lain hama dan penyakit yang memerlukan pengendalian sebagai berikut.

Budidaya Ikan Sidat - Persiapan Kolam hingga Panen


Ikan sidat atau di Jepang akrab disebut unagi, salah satu jenis ikan air tawar yang masih satu keluarga dengan belut. Bahkan, kemiripannya sangat kentara dari tekstur tubuh sama dengan belut. Beragam nutrisi yang dikandung dalam ikan sidat, membuat jenis ikan ini jadi salah satu ikan yang paling banyak digemari, terutama bagi masyarakat Jepang.

Budidaya Ikan Sidat - Kolam Terpal

Ikan sidat atau biasa dikenal dengan sebutan ikan unagi bagi masyarakat Jepang merupakan ikan air tawar yang masih satu keluarga dengan ikan belut. Dengan tekstur tubuh yang hampir sama dengan belut, membuat ikan ini menjadi salah satu ikan yang paling banyak digemari oleh masyarakat Jepang, hingga banyak masyarakat Jepang yang menginginkan ikan ini untuk dikonsumsinya.

Budidaya Ikan Sidat - di Lahan Terbatas

Banyaknya permintaan ikan sidat untuk konsumsi di warung makan maupun konsumsi rumah tangga, dimanfaatkan oleh seorang warga di Kebumen, Jawa Tengah, sebagai usaha yang menggiurkan. Saefun Mustofa membudidayakan ikan sidat di area pekarangan rumah. Dalam sebulan ia mampu menghasilkan puluhan jutaan rupiah. Saefun Mustofa, tinggal di Desa Sidoluhur, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, JawaTengah. Semula Saefun hanyalah seorang nelayan, kini ia terbilang sukses mengembangkan usaha budidaya ikan sidat di pekarangan rumahnya. Bahkan kini hasil budidaya ikan sidat miliknya mulai dilirik oleh warga Jepang yang datang ke Indonesia.

Budidaya Ikan Sidat - Pembenihan

Ikan sidat (Anguilla spp.) termasuk kedalam ordo Anguilliformes dan merupakan ikan katadromous. Sugeha dan Suharti (2008) menyatakan bahwa terdapat 22 spesies dan sub spesies ikan sidat yang ditemukan di dunia. Di Indonesia ditemukan sembilan spesies dan sub spesies meliputi: Anguilla bicolor bicolor, A. bicolor pacifica, A. nebulosa nebulosa, A. interioris, A. borneensis, A. celebesensis, A. marmorata, A. obseura dan A. megastoma. Fahmi (2015a) melaporkan bahwa A. marmorata, A. bicolor bicolor dan A. bicolor pasifica merupakan spesies yang memiliki sebaran yang lebih luas dan keragaman genetik yang tinggi.

Sabtu, 20 Februari 2021

Budidaya Ikan Sidat - Teknis Pembesaran



Pembesaran merupakan kegiatan pemeliharaan benih dari hasil pendederan yaitu ukuran 100 gr dengan panjang ±36 cm sampai mencapai ukuran konsumsi( 250 gr sampai 1.000 gr). Padat tebar yang ideal untuk sidat yaitu 3-4 ekor/m². Masa pembesaran dari ukuran 100 gr hingga mencapai ukuran konsumsi berkisar 3 – 11 bulan. Pembesaran sidat air tawar dilakukan terhadap benih hasil panen dari kolam pendederan.

Budidaya Ikan Sidat - Kendala

Beberapa tahun belakangan ini ikan sidat memang banyak dicari masyarakat. Sebab, kini banyak orang mengetahui bahwa ikan sidat memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan. Ikan sidat memiliki kandungan gizi seperti omega-3 yang tinggi, rendah kolesterol, dan cita rasa dagingnya enak. Selain itu, harga sidat ukuran konsumsi termasuk tinggi, bisa mencapai Rp170.000 per kilogram (kg).
Bahkan kini, banyak orang mulai tertarik untuk membudidayakan ikan sidat. Salah satu pembudidaya ikan sidat adalah Hanif Irfani. Pria asal Sleman, Yogyakarta, ini melakukan usaha pembesaran ikan sidat sejak beberapa tahun lalu.Ia mengungkapkan, pemasaran sidat konsumsi cukup mudah, baik ditawarkan ke konsumen termasuk pemilik rumah-rumah makan maupun lewat internet.

Budidaya Ikan Sidat - Belajar dari Jepang


Budidaya sidat kini menjadi salah satu usaha yang menjanjikan dan diminati oleh berbagai pelaku bisnis budidaya sidat nasional dan internasional. Komoditas sidat menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekonomis yang tinggi, selain cita rasanya yang unik lezat disukai oleh konsumen Jepang, Korea, Amerika, Eropa, Taiwan dan Cina, sidat juga mengandung nilai gizi yang tinggi lebih tinggi dari nutrisi Ikan Salmon yang diyakini memiliki kandungan omega-3 dan vitamin A yang tinggi.

Ikan Sidat - Teknologi Budidaya

Sidat merupakan primadona perikanan budidaya Indonesia yang saat menjadi perhatian dunia sejalan dengan menurunnya produksi benih sidat dunia (Eropa, Jepang, Korea dan Cina). Indonesia saat ini diyakini menjadi produser sumberdaya benih terbesar di dunia. Komoditas sidat menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekonomis yang tinggi, selain cita rasanya yang unik lezat disukai oleh konsumen Jepang, Korea, Amerika, Eropa, Taiwan dan Cina, sidat juga mengandung nilai gizi yang tinggi. Indonesia memiliki 7 spesies sidat (Anguilla celebensis, Anguilla borneensis, Anguilla interioris, Anguilla obscura, Anguilla bicolor pasifica, Anguilla bicolor bicolor, dan Anguilla marmorata) dari 19 total spesies yang ada di dunia. Indonesia memiliki sumberdaya sidat yang sangat besar karena hampir setiap muara di Perairan Indonesia terdapat sidat.

Jumat, 19 Februari 2021

Budidaya Ikan Sidat - Ramah Lingkungan

Sidat (Anguilla sp) yang terkenal dengan sebutan “Belut Bertelinga” atau orang Jepang biasa menyebutnya unagi merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar lokal dan internasional. Olahan sidat yang dikenal sebagai unagi kabayaki (ikan sidat panggang) menjadi salah satu panganan favorit di Jepang.

Budidaya Ikan Sidat - Beberapa Keuntungan

Meski sidat sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai istilah misalnya Moa,Sogili dan lain-lain, namun budidaya ikan sidat masih cukup jarang ditekuni. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti belum populernya masakan ikan sidat di tanah air, dan sulitnya bahan baku ikan sidat. Selain itu harga sidat masih cukup relatif mahal sehingga sidat cenderung dipasarkan untuk keperluan ekspor.

Budidaya Ikan Sidat - Cara Praktis

Saat ini budidaya ikan sidat sedang berkembang, usaha ini menjanjikan keuntungan cukup tinggi. Tidak heran bila banyak petani budidaya yang tertarik dengan jenis ikan ini. Untuk pasar lokal memang daya serap ikan pindat cukup rendah, tapi permintaan ikan ini dari pasar luar sangat tinggi, khususnya negara Jepang yang warganya menjadikan ikan pindat sebagai konsumsi sehari-hari.

Ikan Sidat - Rahasia dibalik Kelezatannya



Ikan sidat (anguilla sp.) adalah ikan asli Indonesia yang mirip belut dan belum banyak dikenal oleh orang Indonesia sendiri tapi sangat diburu oleh negara2 maju (Jepang, Korea, Hongkong, Cina, Swedia, Denmark, Australia, Amerika, dll). Mengapa?

Ikan Sidat - Khasiatnya yang Tersembunyi


Ikan merupakan sumber protein yang lebih baik dibanding hewan ternak lainnya karena rendahnya kadar kandungan kolestrol. Ikan sidat salah satu jenis hewan yang potensial untuk dikembangkan. Sebagian besar masyarakat di Indonesia menyebut jenis ikan ini dengan nama yang berbeda-beda, misalnya Sumatera menyebutnya sogili, Betawi menyebutnya moa, Sunda menyebutnya lubang, Jawa Tengah menyebutnya pelus, dan ada juga yang menyebut dengan belut bertelinga karena bentuknya mirip dengan belut. Tetapi, hanya saja ikan ini memiliki ukuran yang lebih besar dan memilki semacam telinga atau sirip di bagian telinga.

Ikan Sidat - Bertelur Hingga ke Laut

Ikan Sidat memiliki karakteristik habitat yang unik, karena mampu beradaptasi di perairan tawar, estuari dan laut. Selintas sidat memang mirip dengan belut. Namun, bila dilihat lebih dekat, ikan yang bernama latin Anguilla spp ini berbeda dengan belut.

Kamis, 18 Februari 2021

Ikan Sidat - Asal Muasal

Siapa yang tidak kenal dengan ikan sidat? Ikan yang penuh dengan misteri ini merupakan salah satu dari genus Anguilla. Lebih dari ratusan tahun yang lalu, ikan ini menjadi misteri bagi banyak orang di dunia. Tidak ada yang pernah mengetahui bagaimana ikan sidat ini bertelur ataupun menetas karena tidak pernah ditemukan organ reproduksinya, baik jantan maupun betina. Ikan sidat tidak hanya terdapat di Eropa dan Amerika, tetapi sejarah perjalanan hidupnya tercatat pertama kali di Eropa dan Amerika.

Ikan Sidat - Mengenal Lebih Dekat

Ikan sidat temasuk ke dalam keluarga Anguillidae yang disebut oleh masyarakat Indonesia dengan banyak nama daerah. Beberapa sebutan daerah itu antara lain ikan uling, masapi, lumbon, moa, larak, lubang, denong, gateng, mengaling, luncah, lara, sigili dan juga ikan pelus (Jawa). Dalam bahasa Inggris disebut Giant mottled Eel.Di dunia memiliki 350 jenis ikan sidat, 6 jenis diantaranya ada di Indonesia. Tetapi demikian hanya 2 jenis saja yang sering dipelihara, yaitu sidat kembang (Anguilla marmorata) serta sidat anjing (anguilla bicolor).

Rabu, 17 Februari 2021

Ikan Sidat - Sekilas tentang

Marilah kita memahami secara bertahap mengenai komoditas yang cukup berkembang sekarang ini, yaitu komoditas ikan sidat (Anguilla sp). Masih kurangnya informasi mengenai teknik pembesaran karena penelitian dan rekayasa teknologi untuk komoditas ini masih relatif terbatas, padahal pangsa pasarnya sangat menjanjikan.

Ikan Sidat - Asal Usul

Sidat adalah ikan, berbentuk panjang bertulang tipis ordo Anguilliformes. Karena nelayan dahulu tidak pernah mengetahui anakan sidat, siklus hidup sidat adalah misteri untuk jangka waktu yang sangat panjang dalam sejarah ilmiah perikanan. Meskipun sekarang ada lebih dari 6500 publikasi tentang sidat, banyak sejarah hidupnya tetap menjadi teka-teki.