Sabtu, 11 April 2015

Alat Penangkapan Ikan - Purse Seine


Pukat cincin atau purse seine merupakan alat penangkap ikan dari jaring yang dioperasikan dengan melingkari gerombolan ikan. Pukat cincin dilengkapi dengan cincin/ring dan tali kerut yang diletakkan dibagian bawah jaring. Prinsip kerja pukat cincin adalah melingkari gerombolan ikan dengan cepat, kemudian menarik tali kerut sehingga jaring akan bebentuk seperti mangkuk. Beberapa nama lain pukat cincin adalah jaring kursin, pukat kantong dan lainnya. Tipe pukat cincin di Indonesia diantaranya pukat

cincin dua kapal, pukat cincin satu kapal, pukat cincin mini dan pukat cincin skala besar.

Bagian-bagian pukat cincin biasanya terdiri dari pelampung tanda, tali selambar, pelampung jaring, tali pelampung, tali ris, serampat, webbing (bagian sayap, dan kantong), tali pemberat, pemberat, tali cincin/ring, cincin/ring dan tali kerut. Pengoperasian pukat cincin juga dibantu dengan mesin bantu seperti alat penarik gardan, line hauler, winch hauler, dan power block. Sedangkan pada pukat cincin tipe dua kapal, penarikan tali kerut dilakukan dengan menggunakan kapal yang bergerak maju dengan kecepatan tertentu.

Ikan sasaran tangkap pukat cincin adalah ikan pelagis yang bergerombol seperti ikan Layang, Lemuru, Tongkol, Cakalang, Selar, Kembung, dan lain sebagainya. Untuk memudahkan pengoperasian

pukat cincin, nelayan biasa menggunakan alat bantu pengumpul ikan berupa rumpon dan lampu, sehingga pukat cincin biasa dioperasikan pada malam hari. Pada kapal pukat cincin yang modern, pengoperasian dapat dilakukan pada siang hari dengan mengejar gerombolan dan menghadang arah laju gerombolan. namun kapal tersebut sudah dilengkapi dengan alat pendeteksi ikan dan alat navigasi lainnya. Sebelum pengoperasian pukat cincin dilakukan, terlebih dahulu dilakukan persiapan alat tangkap diatas deck kapal. Penyusunan alat tangkap harus sudah dipersiapkan sebelum kapal berangkat menuju fishing ground. Penataan jaring dilakukan dengan memisahkan pelampung, badan jaring dan pemberat (termasuk cincin). Cincin disusun secara berurutan sehingga jaring tidak kusut pada saat diturunkan.

Tahapan operasi penangkapan pukat cincin dimulai dengan menurunkan alat tangkap dari kapal yang bergerak maju dengan melingkari gerombolan ikan sesempurna mungkin berbentuk lingkaran penuh. Kemudian dilanjutkan dengan segera menarik tali kerut dengan menggunakan line hauler atau winch hauler agar ikan terperangkap dan tidak sempat lolos. tahap selanjutnya adalah menaikkan bagian badan jaring ke kapal dengan cara menarik selambar menggunakan alat bantu power block pada pukat cincin skala besar, atau dengan manual (tenaga manusia) pada pukat cincin mini hingga bagian kantong. kemudian mengambil hasil tangkapan dengan jaring serok/tanggok untuk dinaikkan ke atas

kapal. Langkah terakhir adalah melakukan penanganan hasil tangkapan di atas kapal dengan penyortiran dan pendinginan ikan.

Sumber : http://pusluh.kkp.go.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar