Sabtu, 04 April 2015

Teknik Budidaya Lele dengan Jaring Apung


A. Persiapan Jaring :
Pembuatan jaring apung dengan menggunakan waring yang dijahit dengan ukuran 10 m3.
Kolam dipasang pada sawah yang tergenang dengan menggunakan bambu sebagai tiang panjangnya
Kolam terpal sebaiknya diberi naungan sekitar 25-50% dari luas jaring untuk mengurangi suhu panas pada siang hari.

B. Penebaran Benih :

Syarat benih :
  • Gerakannya lincah, berkualitas 
  • Tidak cacat atau luka di tubuhnya. 
  • Tidak ada tanda-tanda terserang penyakit. 
  • Besarnya kurang lebih seragam. 
Cara penebaran benih :
  • Waktu penebaran yang baik yaitu pagi atau sore hari (suhu rendah). 
  • Setelah benih sampai lokasi, segera dilakukan aklimatisasi (penyesuaian dengan air kolam). Caranya wadah diapungkan dalam kolam selam sekitar 15 menit. Setelah itu air kolam dimasukkan sedikit demi sedikit dalam wadah benih. 
  • Setelah kondisinya sama maka benih dibiarkan keluar sendiri. 
  • Padat penebaran lele 100-200 ekor/m2. 
C. Pemeliharaan
Ikan lele dapat diberikan pakan berupa pellet yang mempunyai kadar protein tinggi ( + 30 %). Bila menggunakan pakan pellet buatan pabrik biaya yang dikeluarkan akan tinggi, sehingga keuntungan rendah, maka dapat diberikan pellet buatan atau pakan alternatif lainnya misal : ikan rucah, keong/bekicot, limbah peternakan, dan lain-lain.
Waktu pemberian pakan sebaiknya selalu tepat setiap harinya. Pakan dapat diberikan 2-3 kali sehari atau lebih.
Jumlah pakan yang diberikan per hari 5-10 % ukuran kecil dan 3-5 % untuk ukuran remaja sampai panen.

Contoh jumlah pakan yang diberikan :

Misalnya jumlah ikan 2000 ekor dan berat rata-rata 20 gram, pemberian pakan 5 % maka jumlah pakan per hari adalah : 2000 ekor X 20 X 5% = 2 kg (diberikan 3 kali : pagi, siang, malam).
Sortir ikan juga dilakukan pada saat ikan berumur 1 bulan agar pertumbuhan ikan bisa maksimal dengan cara memisahkan ikan yang berukuran besar ke kolam lain.
 
Contoh jumlah pakan yang diberikan :

Misalnya jumlah ikan 2000 ekor dan berat rata-rata 20 gram, pemberian pakan 5 % maka jumlah pakan per hari adalah : 2000 ekor X 20 X 5% = 2 kg (diberikan 3 kali : pagi, siang, malam).

D. Pengendalian Hama dan Penyakit

Dalam pengendalian hama dan penyakit, maka cara pencegahan (preventif) adalah yang terbaik yaitu mengantisipasi terjangkitnya penyakit dan serangan hama.

Hama :

Jenis hama yang sering memangsa lele diantaranya : ular, lingsang, burung, dan lain-lain.
Cara pengendaliannya dengan memberi pagar pengaman di sekeliling kolam atau memasang jaring pada bagian atas dan samping kolam.

Penyakit :Penyebab penyakit disebabkan oleh :
  • Lingkungan yang jelek. 
  • Parasit (sumber penyakit ) yang memungkinkan menyerang ikan. 
  • Kondisi ikan yang tidak sehat atau kurang daya tahan tubuhnya. 
  • Sumber penyakit antara lain : bakteri, virus, parasit, jamur dan parasit lainnya. 
Cara mencegah penyakit antara lain dengan menjaga kualitas air tetap baik, memberi pakan yang cukup dan penebaran benih unggul.

Karena lingkungan sekitar merupakan sentra produksi batik tentu rawan sekali perairan ini akan tercemar oleh limbah sehingga kelompok membuat komitmen dengan warga sekitar untuk tidak mengalirkan limbahnya kesawah yang dibudidayakan lele ini sebagai pencegahan masuknya sumber penyakit.

E. Panen
Dilakukan setelah ikan mencapai ukuran 8-12 ekor/kg (berat 80-120 gram)
Cara panen dengan mengangkat jaring dengan bambu yang digeser sehingga ikan lele terkumpul dan kemudida diserok dengan seser.
Panen dapat dilakukan panen sebagian( parsial ) atau panen total.
Sumber : http://pusluh.kkp.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar