Contoh perhitungan ini berdasarkan perhitungan pada bulan Oktober 2018. Rincian harga berdasarkan pada harga di sekitar Ngasinan,Sumberlawang. Harga barang untuk biaya produksi di peroleh dari harga termahal, sedangkan perhitungan harga jual merupakan rata-rata termurah.
Sabtu, 19 Desember 2020
Analisa Usaha Perikanan - Pembesaran Nila Di Jaring Apung
Contoh perhitungan ini berdasarkan perhitungan pada bulan Oktober 2018. Rincian harga berdasarkan pada harga di sekitar Ngasinan,Sumberlawang. Harga barang untuk biaya produksi di peroleh dari harga termahal, sedangkan perhitungan harga jual merupakan rata-rata termurah.
Analisa Usaha Perikanan - Pembesaran Ikan Nila Di Kolam Air Tenang
Budidaya nila di setiap lokasi perhitungan tidak akan sama, kami contohkan satu persatu , di antaranya pada postingan, Analisis Usaha Pembenihan Ikan Nila dan pada postingan ini. Penulisan ini berdasarkan pengalaman beberapa petani kami di yogyakarta, berikut ini adalaha rinciannya.
Analisa Usaha Perikanan - Pembesaran Ikan Mas
Ikan mas mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai banyak konsumen. Ikan ini sangat layak dibudidayakan karena tingkat pertumbuhan cepat yang merupakan salah satu keunggulan dari ikan ini.
Analisa Usaha Perikanan - Pembesaran Ikan Bawal
Ikan bawal yang lezat dan gurih ini banyak diminati oleh masyarakat kita. Jika dibudidayakan dengan benar, ikan bawal tentunya akan menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda.
Analisa Usaha Perikanan - Pembesaran Nila Merah Super
Ikan nila merupakan jenis Ikan air tawar yang banyak disukai masyarakat, bahkan dari kalangan pemulung sampai Presiden suka dengan segala jenis olahan dari ikan nila. Oleh karena itu, saai ini ikan nila begitu populer sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Disamping Hoby dan bisnis, ikan nila ini banyak disukai karena rasanya yang enak dan memiliki gizi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan, bahkan banyak meningkatkan kecerdasan.
AnalisaUsaha Perikanan - Pembenihan Ikan Nila
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam usaha budi daya ikan nila, terdapat pilihan yang bisa dijalankan, yakni usaha pembenihan dan usaha pembesaran untuk konsumsi. Di lapangan, ada dua tipe petani pembenih, yaitu petani pembenih yang melakukan pemijahan menggunakan induk sendiri atau petani pembenih yang hanya sebagai pembesar larva.
Analisa Usaha Perikanan - Pembesaran Gurami
Ikan gurami ini adalah ikan yang paling mudah cara perawatanya dan pemberian pakanyapun tidak mengeluarkan modal banyak seperti ikan yang lain, dan harga jualnya pun mahal tapi memang ikan guramih ini tidak seperti ikan lain yang bisa di panen cepat,ikan guramih ini memang agak lama panenya tapi inilah peluang usaha investasi yang nyata dan terbukti hasilnya.sistem pemasaranya juga sangat mudah.
Analisa Usaha Perikanan - Budidaya Ikan Nila

Konsumsi ikan memang terus meningkat di masyarakat kita. Sepertihalnya ikan jenis air tawar yang banyak penggemarnya. Sebut saja ikan nila, ikan jenis air tawar ini memiliki cita rasa yang nikmat, gurih dan sangat lezat. Dari anak-anak hingga orang tua suka ikan nila dan sering kali ketagihan.
Berbagai olahan kuliner berbahan ikan nila memang cukup laris di pasaran. Sehingga banyak usaha kuliner yang menyuguhkan menu masakan berbahan ikan nila. Di pasaranpun permintaan ikan nila terbilang sangat tinggi. Tingginya peminat ikan nila membuat tak sedikit orang membudidaakan ikan ini.
Analisa Usaha Perikanan - Budidaya Ikan Nila Merah
1. Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila Merah
A. Biaya Investasi | ||
Harga Satuan (Rp) | Jumlah (Rp) | |
Induk Nila Merah 3 Paket (1200 ekor) | 1.400.000 | 4.200.000 |
Peralatan : 1. Ember 2 buah 2. Timbangan 1 buah 3. Happa (18 m x 6 mx 2 m) 4. Cangkul 2 buah 5. Arit 1 buah 6. Seser 3 buah 7. Kalo 2 buah 8. Pecak 2 buah | 15.000 600.000 3.500/m 40.000 20.000 20.000 10.000 50.000 | 30.000 600.000 756.000 80.000 40.000 40.000 20.000 100.000 |
Jumlah Biaya Investasi : | 5.866.000 | |
B. Biaya Tetap (FC) | ||
Harga Satuan (Rp) | Jumlah (Rp) | |
1. Sewa Kolam 5.000 m2 2. Penyusutan Induk (1 tahun (4 siklus) 3. Penyusutan Peralatan : a. Ember (2 tahun (8 siklus)) b. Timbangan (5 tahun (20 siklus)) c. Happa (4 tahun (16 siklus)) d. Cangkul (5 tahun (20 siklus)) e. Arit (3 tahun (12 siklus)) f. Seser (3 tahun (12 siklus)) g. Kalo (4 tahun (16 siklus)) h. Pecak (2 tahun (8 siklus)) | 500,- /m2/tahun | 625.000 1.050.000 3.750 30.000 47.250 4.000 3.500 3.500 1.250 12.500 |
Jumlah Biaya Tetap : | 1.780.750 | |
C. Biaya Tidak Tetap (VC) | ||
1. Pakan Induk 1,44 ton/ siklus 2. Tenaga Kerja 1 orang 3. Pupuk 300 gr/m2 (Luas Kolam Pendederan I : 3150 m2 = 945 kg) | 7.000/kg 280/kg | 10.080.000 1.000.000 264.600 |
Jumlah Biaya Tidak Tetap | 11.344.600 | |
D. Bunga Modal | ||
1 % x (B + C) x 3 bulan1 % x Rp. 13.125.350 x 3 bulan | 393.760 | |
E. Jumlah Total Biaya (B + C + D) : | ||
Rp. 1.780.750,-+ Rp. 11.344.600,- + Rp. 393.760,- | 13.519.110 |
Jumlah produksi rata-rata per siklus (SR 80%) = 630.000 ekor
Jumlah Penerimaan = 630.000 x Rp.25 = Rp. 15.750.000
G. Keuntungan
Keuntungan = Penerimaan – Total Biaya Pengeluaran
= Rp. 15.750.000 – Rp. 13.519.110 = Rp. 2.230.890
H. Ratio Biaya dan Pendapatan (R/C)
R/C = Penerimaan : Total Biaya Pengeluaran
= Rp. 15.750.000 : Rp. 13.519.110 = 1,17
Artinya: dari Rp. 1 yang dikeluarkan dapat menghasilkan keuntungan sebanyak Rp. 1,17
I. Break Event Point (BEP)
1. BEP (Rp) = Total biaya/total produksi
= Rp. 13.519.110/630.000
= Rp. 21,5
Artinya: Dengan jumlah produksi sebanyak 630.000 ekor dan total biaya sebanyak Rp. 13.519.110 maka untuk mencapai titik impas harga jual benih paling minimal adalah Rp. 21,5
2. BEP Unit = Total biaya/harga jual
= Rp. 13.519.110/Rp. 25
= 540.764 ekor
Artinya: Dengan total biaya sebanyak Rp. 13.519.110 dan harga jual Rp. 25, maka untuk mencapai titik impas jumlah benih paling minimal yang terjual adalah sebanyak 540.764 ekor.
J. Payback Period
Payback Period = Total Investasi/Laba Usaha (keuntungan)
= Rp. 5.866.000/ Rp. 2.230.890 = 2,63
2. Analisa Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah selama 1 siklus dengan asumsi menggunakan pakan alternatif berbahan dasar azolla
A. Biaya Investasi | ||
Harga Satuan (Rp) | Jumlah (Rp) | |
Induk Nila Merah 3 Paket (1200 ekor) | 1.400.000 | 4.200.000 |
Peralatan : 1. Ember 2 buah 2. Timbangan 1 buah 3. Happa (18 m x 6 mx 2 m) 4. Cangkul 2 buah 5. Arit 1 buah 6. Seser 3 buah 7. Kalo 2 buah 8. Pecak 2 buah | 15.000 600.000 3.500/m 40.000 20.000 20.000 10.000 50.000 | 30.000 600.000 756.000 80.000 40.000 40.000 20.000 100.000 |
Jumlah Biaya Investasi : | 5.866.000 | |
B. Biaya Tetap (FC) | ||
Harga Satuan (Rp) | Jumlah (Rp) | |
1. Sewa Kolam 5.000 m2 2. Penyusutan Induk (1 tahun (4 siklus) 3. Penyusutan Peralatan : a. Ember (2 tahun (8 siklus)) b. Timbangan (5 tahun (20 siklus)) c. Happa (4 tahun (16 siklus)) d. Cangkul (5 tahun (20 siklus)) e. Arit (3 tahun (12 siklus)) f. Seser (3 tahun (12 siklus)) g. Kalo (4 tahun (16 siklus)) h. Pecak (2 tahun (8 siklus)) | 500,- /m2/tahun | 625.000 1.050.000 3.750 30.000 47.250 4.000 3.500 3.500 1.250 12.500 |
Jumlah Biaya Tetap : | 1.780.750 | |
C. Biaya Tidak Tetap (VC) | ||
1. Pakan Induk 1,44 ton/ siklus 2. Tenaga Kerja 1 orang 3. Pupuk 300 gr/m2 (Luas Kolam Pendederan I : 3150 m2 = 945 kg) | 1000/kg 280/kg | 1.440.000 1.000.000 264.600 |
Jumlah Biaya Tidak Tetap | 2.704.600 | |
D. Bunga Modal | ||
1 % x (B + C) x 3 bulan1 % x Rp. 4.485.350 x 3 bulan | 134.560 | |
E. Jumlah Total Biaya (B + C + D) : | ||
Rp. 1.780.750,-+ Rp. 2.704.600,- + Rp. 134.560,- | 4.619.910 |
F. Penerimaan
Jumlah produksi rata-rata per siklus (SR 80%) = 630.000 ekor
Jumlah Penerimaan = 630.000 x Rp.25 = Rp. 15.750.000
G. Keuntungan
Keuntungan = Penerimaan – Total Biaya Pengeluaran
= Rp. 15.750.000 – Rp. 4.619.910
= Rp. 11.130.090
H. Ratio Biaya dan Pendapatan (R/C)
R/C = Penerimaan : Total Biaya Pengeluaran
= Rp. 15.750.000 : Rp. 4.619.910
= 3,4
Artinya: dari Rp. 1 yang dikeluarkan dapat menghasilkan keuntungan sebanyak Rp. 3,4
I. Break Event Point (BEP)
1. BEP (Rp) = Total biaya/total produksi
= Rp. 4.619.910/630.000
= Rp. 7,33
Artinya: Dengan jumlah produksi sebanyak 630.000 ekor dan total biaya sebanyak Rp. 4.619.910 maka untuk mencapai titik impas harga jual benih paling minimal adalah Rp. 7,33
2. BEP Unit = Total biaya/harga jual
= Rp. 4.619.910/Rp. 25
= 184.798 ekor
Artinya: Dengan total biaya sebanyak Rp. 4.619.910 dan harga jual Rp. 25, maka untuk mencapai titik impas jumlah benih paling minimal yang terjual adalah sebanyak 184.798 ekor.
J. Payback Period
Payback Period = Total Investasi/Laba Usaha (keuntungan)
= Rp. 5.866.000/ Rp. 11.130.090
= 0,53
Referensi :
- Busman Saleh, Materi pelatihan analisa Usaha untuk Petani Tambak Kutai Timur Kalimantan timur, 2002.
- Idriyanto, G., Basri, Manajemen Keuangan, BPFE Yogyakarta, 1995.
- Khairunan, Amri Khairul, Budidaya Udang Galah secara Intensif, Agromeda Pustaka,2004.
- Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, BPFE Yogyakarta,1996. Munawir, Analisa Keuangan, Liberty Yogyakarta, 1997
- https://docplayer.info/30473061-Analisa-usaha-perikanan-budidaya.html.
- Sapto Adi, Analisa Usaha Perikanan Budidaya, Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, BRSDM-KP, 2011
Langganan:
Postingan (Atom)