Budidaya ikan patin sangat mudah untuk dilakukan dan tidak begitu memerlukan perlakuan khusus, bisa dibilang sama seperti pada budidaya ikan air tawar lainnya. Seiring dengan kebutuhan masyarakat pada konsumsi ikan, budidaya ikan patin saat ini mulai berkembang dan dilirik oleh sebagian besar petani ikan.
Deni Rusmawan, salah seorang pembudidaya ikan patin asal Sukabumi, Jawa Barat, bilang, budidaya ikan patin terbagi dalam tiga tahap. Yaitu, tahap pembenihan, pendederan dan pembesaran. Di tahap pembenihan, pebudidaya fokus pada usaha penetasan telur ikan patin hingga menjadi benih.
Menurut Deni, proses pembenihan ini memakan waktu sekitar 20 hari sampai benih patin mencapai panjang 1 inci. “kalau sudah 1 inci benih ikan patin siap dijual,” ujar Deni.
Sedangkan pendederan merupakan tahap pembesaran benih hingga panjangnya mencapai 3 inci. Ikan patin dengan ukuran ini juga bisa dijadikan bibit.
Pendederan ini untuk memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan benih ikan patin siap tebar di kolam. Lamanya tahap pendederan ini memakan waktu 1,5 bulan.
Pada proses pembesaran, ikan patin digemukkan hingga mencapai berat yang diinginkan. “Biasanya sampai beratnya 0,5 kilogram (kg) atau 1 kg,” jelas Deni.
Dari panjang 3 inci hingga mencapai berat 1 kg, kira-kira memerlukan waktu sekitar empat bulan. Untuk pemberian pakan, bisa menggunakan pelet ikan apa saja. Asal, kata Deni, ukuran pakan disesuaikan dengan diameter mulut ikan patin.
Bila dalam satu kolam menampung 5.000 ekor patin dan ingin menghasilkan total bobot 100 kg, pemberian pakannya mencapai sekitar 10% dari total target berat hasil panenan.
“Jadi kalau ingin menghasilkan 100 kg ikan, pemberian pakannya 10 kg selama proses pembesaran tersebut,” ujar Deni.
Retno Kintoko, pembudidaya patin asal Subang, Jawa Barat, menambahkan, jenis kolam bisa mengurangi ongkos produksi. Menurutnya, budidaya ikan patin bisa dilakukan di sudut-sudut rumah dengan membangun kolam terpal.
Sifatnya yang semi permanen membuat kolam jenis ini dapat dipindah sesuai selera dan kebutuhan. Sementara untuk tahap pembenihan bisa dilakukan di akuarium. Maklum, dalam tahap pembenihan tidak memerlukan kolam besar.
Benih yang sudah menetas dipelihara di akuarium hingga berumur 15 hari. Setelah berumur 17-18 hari, benih dijarangkan di kolam pendederan yang lebih luas dengan menjaga kondisi lingkungan, makanan cukup, serta kualitas airnya.
Sumber : www.bibitikan.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar