Salah satu bagaian penting dari kegiatan budidaya yaitu berhubungan dengan kegiatan penanganan pasca panen. Langkah setelah panen adalah pasca panen, termasuk pengemasan dan pengiriman. Dengan demikian hasil panen tidak bisa dijual akibat pengemasan dan pengiriman yang kurang baik. Kasus yang paling merugikan kedua belah pihak (penjual-pembeli) adalah terjadinya kematian. Untung yang sudah didepan mata, bisa dalam sekejap menjadi rugi akibat penangan yang kurang baik dan tanpa perencanaan pengiriman benar.A. Pengemasan
Pengemasan menentukan kualitas bibit belut dan belut konsumsi selama proses pengiriman. Jika pengemasan kurang baik, belut akan mengalami beberapa gangguan, seperti: terjadi goresan lada kulit, stres, kekurangan oksigen, kepanasan, dan pH meningkat drastis. Jika terjadi hal demikian makan belut akan manjadi lemah, bahkan bisa menyebabkan kematian pada saat pengiriman atau beberapa hari setelah diterima oleh pelanggan. Untuk itu diperlukan teknik khusus dalam menangani agar belut tetap sehat/segar sampai ditempat pemesan (pembeli).
Pada teknik dan wadah pengemasan diseduaikan dengan jarak tempuh pengiriman. Jika jarak tempuh tidak telalu jauh dan hanya memakan waktu 1-2 jam saja, maka dapat digunakan wadah dari kantong plastik bening yang diberikan tambahan oksigen. Jika jaraknya lebih dekat lagi bisa digunakan wadah dari jerigen/tong/drum dengan sistem pengangkutan terbuka.
Pada pengangkutan jarak jauh yang memerlukan 5-8 jam dilakukan dengan pengemasan tertutuh dengan pengaturan oksigen yang tepat, apabila diperlukan dilakukan penambahan oksigen sebelum belut ditransportasikan hal ini terutama dilakukan untuk pengiriman antar pulau atau antar negara dengan menggunakan transportasi udara. Jangan sampai terlewatkan untuk menambhkan batu es dan menyimpan kantong plastik pada styrofoam yang dilapisi plastik pada bagian luarnya agar suhu dalam styrofoam tetap stabil dan belut yang dikirim terjaga dengan baik sampai di tempat tujuan.
Pengemasan yang terlalu lama menyebabkan meningkatkan kadar CO2 dalam air yang sangat beracun dan berbahaya bagi belut yang kita kemas hal ini biasanya ditandai dengan munculnya busa pada bagian atas media pengengkut. Dampak dari meningkatkan CO2 mengakibatkan belut mati lemas karena keracunan.
B. Pengiriman
Setelah belut dipacking, langkah selanjutnya adalah pengiriman. Pada langkah pengiriman sebaiknya harus cermat dalam memperhitungkan jarak tempuh dan lama perjalan, termasuk antisifasi apabila terjadi kemacetan. Pengiriman dengan jarak yang relatif jauh disarankan dilakukan pada pagi atau sore hari agar suhu lebih stabil. Untuk pengiriman dengan cara terbukan (menggunakan tong, jerigen, drum) harus dihindari dari penyinaran sinar matahari langsung dan masuknya air hujan serta harus diminimalisir terjadinya goncangan.
Pustaka: Usaha Budidaya belut di lahan sempit, M. Fajar Junariyata. 2011 Penerbit Penebar Swadaya
Sumber : https://suksesmina.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar