Ikan koi mulai dikenal luas karena orang-orang Jepang hobi memelihara ikan ini dan memasarkannya ke negara-negara lain. Orang-orang Jepang percaya bahwa ikan ini membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Ikan ini konon merupakan simbol persahabatan yang abadi dan cinta yang tulus. Ikan koi termasuk jenis ikan mas atau karper yang memiliki nama ilmiah Cyprinus caprio. Usaha budidaya ikan koi berkembang di Blitar berkat Presiden Soekarno yang diberi hadiah ikan koi oleh pemimpin Cina. Ikan koi populer di Indonesia sejak tahun 1960-an.
Pangsa pasar koi semakin besar seiring berjalannya waktu walaupun dahulu keberadaan ikan ini kurang diminati. Ikan koi impor semakin mahal harganya sehingga harga ikan koi lokal menjadi lebih bersaing. Untuk berhasil dalam memelihara ikan koi maka Anda harus memperhatikan beberapa langkah ini agar Anda tidak mengalami kerugian karena telah mengeluarkan biaya untuk memelihara ikan ini.
1. Pilihlah Indukan Berkualitas
Pangsa pasar koi semakin besar seiring berjalannya waktu walaupun dahulu keberadaan ikan ini kurang diminati. Ikan koi impor semakin mahal harganya sehingga harga ikan koi lokal menjadi lebih bersaing. Untuk berhasil dalam memelihara ikan koi maka Anda harus memperhatikan beberapa langkah ini agar Anda tidak mengalami kerugian karena telah mengeluarkan biaya untuk memelihara ikan ini.
1. Pilihlah Indukan Berkualitas
Indukan berperan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan dengan gen yang bagus akan menghasilkan keturunan yang bagus pula. Jika sulit menemukan indukan yang baik, Anda bisa meminjamnya dari para pecinta ikan koi yang memelihara ikan ini dalam waktu lama. Pecinta koi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas untuk dipelihara sendiri maupun untuk keperluan kontes. Para pecinta koi ini sebagian besar tidak punya keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannya. Perkawinan dapat menjaga ikan tetap sehat.
Hal seperti ini dimanfaatkan oleh para pembudidaya dengan melakukan kerja sama dengan para pemilik ikan. Para pemilik ikan diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan sedangkan pembudidaya senang karena bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalan biasanya pemilik memberi izin kepada pembudidaya memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Indukan ikan koi yang sehat harus memiliki ciri-ciri yaitu:
2. Pembuatan Kolam Untuk Tempat Indukan & Pemijahan
Hal seperti ini dimanfaatkan oleh para pembudidaya dengan melakukan kerja sama dengan para pemilik ikan. Para pemilik ikan diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan sedangkan pembudidaya senang karena bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalan biasanya pemilik memberi izin kepada pembudidaya memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Indukan ikan koi yang sehat harus memiliki ciri-ciri yaitu:
- Umur ikan sudah lebih dari 2 tahun.
- Jenis ikan yang dipelihara sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku.
- Bentuk tubuh ideal dan memiliki lekukan dari atas tampak seperti torpedo.
- Gaya berenang ikan cukup tenang dan seimbang (tidak terlalu lambat atau terlalu cepat).
- Ikan berwarna cemerlang dan kontras.
- Ikan wajib sehat dan gerakannya gesit atau tidak banyak diam di dasar kolam.
- Indukan jantan dan betina telah sama-sama matang untuk dikawinkan.
2. Pembuatan Kolam Untuk Tempat Indukan & Pemijahan
Kolam merupakan faktor utama untuk kesuksesan seseorang dalam melakukan budidaya ikan apapun. Bentuk kolam dan terbuat dari apapun kolam tersebut baik kolam tanah, kolam terpal, ataupun kolam beton juga harus diperhatikan. Ada juga yang melakukan budidaya ikan koi dalam aquarium karena ikan koi cukup mudah untuk dirawat. Menurut pembudidaya ikan koi, kolam terpal kurang baik untuk tempat tinggal ikan koi. Idealnya kolam pemijahan memiliki ukuran 3×6 meter yang kedalamannya 60 cm sedangkan ketinggian airnya 40 cm.
Untuk hasil maksimal, Anda sebaiknya menggunakan kolam plesteran. Kolam harus mendapatkan sinar matahari yang cukup dan memiliki saluran air yang keluar masuk sehingga sirkulasi air selalu terjaga. Pada saluran air, sebaiknya dipasang saringan yang halus supaya anakan ikan koi tidak ikut hanyut bersama air yang keluar serta dapat mengurangi hama yang ada di sekitarnya. Kolam yang telah dibuat sebaiknya dibiarkan terlebih dahulu selama beberapa hari hingga benar-benar kering.
Untuk menghindari bahan kimia yang ada pada semen yang ada di kolam tersebut. Setelah kering baru Anda bisa memasukkan air. Air juga harus diendapkan selama kurang lebih 24 jam barulah setelah itu Anda bisa memasukkan indukan ikan koi
Anda harus sediakan kakaban untuk tempat menaruh telur ikan koi. Lalu bagaimana cara membuat kakaban? Caranya mudah saja. Berikut ini adalah cara-cara membuat kakaban untuk budidaya ikan koi:
Untuk hasil maksimal, Anda sebaiknya menggunakan kolam plesteran. Kolam harus mendapatkan sinar matahari yang cukup dan memiliki saluran air yang keluar masuk sehingga sirkulasi air selalu terjaga. Pada saluran air, sebaiknya dipasang saringan yang halus supaya anakan ikan koi tidak ikut hanyut bersama air yang keluar serta dapat mengurangi hama yang ada di sekitarnya. Kolam yang telah dibuat sebaiknya dibiarkan terlebih dahulu selama beberapa hari hingga benar-benar kering.
Untuk menghindari bahan kimia yang ada pada semen yang ada di kolam tersebut. Setelah kering baru Anda bisa memasukkan air. Air juga harus diendapkan selama kurang lebih 24 jam barulah setelah itu Anda bisa memasukkan indukan ikan koi
Anda harus sediakan kakaban untuk tempat menaruh telur ikan koi. Lalu bagaimana cara membuat kakaban? Caranya mudah saja. Berikut ini adalah cara-cara membuat kakaban untuk budidaya ikan koi:
- Siapkan ijuk, bilah bambu dan paku dengan panjang 120 cm dan lebar 40 cm.
- Tata ijuk serapi mungkin lalu jepit dengan bambu dan paku. Jumlah ijuk bisa disesuaikan dengan besarnya induk betina.
- Sebagai catatan untuk induk betina yang beratnya 1 kg, pemberian ijuk baiknya 4-6 buah. Ijuk ini dapat dipasang setelah kolam diisi air.
- Selain ijuk, untuk tempat meletakkan telur bisa dengan Hydrilla. Selanjutnya Anda bisa menyediakan tempat untuk ikan koi anakan.
- Tempat yang banyak dibutuhkan untuk membedakan anakan ikan koi sampai ikan yang berumur 3 bulanan atau sampai panjangnya 15 cm.
- Untuk membuat kolam, pemeliharaan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan. Umumnya untuk menampung anakan ikan koi 250 hingga 300 ekor dibutuhkan kolam dengan ukuran 3×4 dan kedalaman kolam 40 cm.
Tahap pemijahan menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam budidaya ikan koi. Tahap ini harus benar-benar maksimal dalam pengurusannya atau pemeliharaannya. Untuk meminimalisasi kegagalan dalam proses pemijahan, Anda sebaiknya menyediakan pejantan lebih dari satu karena mungkin salah satu pejantan sedang tidak sehat. Sediakan indukan jantan 3 hingga 5 ekor.
Setelah semuanya siap, masukkan induk betina ke kolam pemijahan terlebih dahulu sekitar jam 4 sore, biarkan ikan tersebut beradaptasi dengan kolam pemijahan. Setelah 3-5 jam, barulah masukkan induk jantan, biasanya pemijahan akan berlangsung pada tengah malam. Indukan betina akan berenang mengelilingi kolam sedangkan yang jantan akan mengikuti di belakang dan sesekali menempelkan badannya pada betina.
Berikut ini adalah cara budidaya ikan koin yang harus diperhatikan dalam tahap pemijahan.
- Pada proses utama, betina akan mengeluarkan telur diikuti dengan pejantan mengeluarkan sperma. Biasanya telur yang telah dibuahi menempel pada kakaban atau tanaman air dan perkawinan selesai pada pagi hari.
- Secepat mungkin pisahkan induk dari kolam pemijahan agar telur-telur selamat dari kemungkinan dimangsa oleh induknya sendiri.
- Untuk proses penetasan larva dibutuhkan ketelitian yang akurat terhadap suhu air, jika suhu air terlalu dingin, larva akan lama untuk menetas dan telur akan membusuk jika suhu air terlalu panas.
- Untuk menetaskan telur-telur yang telah terbuahi, suhu air sekitar 27-30 derajat celcius. Kakaban harus terendam air agar telur dapat menetas dengan baik.
- Telur akan menetas kurang lebih selama 48 jam dan jangan langsung memberi makanan pada tahap ini karena larva yang baru menetas masih memiliki cadangan makanan untuk bertahan 3-5 hari.
- Setelah 5 hari persediaan makanan habis, berikan pakan hidup seperti kutu air yang telah disaring. Pakan hidup ini lebih baik ketimbang pakan kuning telur yang direbus karena air akan lebih terjaga kebersihannya sedangkan jika kuning telur maka air kolam akan berbau amis dan kotor.
- Selain itu, pakan hidup lebih dibutuhkan oleh ikan koi. Pemberian kutu air ini bisa diganti dengan cacing sutera ketika ikan koi panjangnya sudah 1,5 cm. Sedangkan pemberian cacing sutra tidak diberikan lagi ketika ikan sudah berumur 3 minggu.
https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-ikan-koi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar