Kamis, 20 September 2018

Asal Muasal Ikan Cupang

Hasil gambar untuk infusoria ikan cupang

Ikan Cupang / Betta Fish / Betta Splendens adalah ikan tropis air tawar yang berasal dari Asia Tenggara, namun memiliki peminat besar di seluruh dunia. Tidak kalah dari Ikan Lou Han, Ikan Arwana, Ikan Koi, Ikan Oskar, Ikan Guppy dan masih banyak lagi.

Namun, apakah Anda tahu sejarah ikan ini, nama awal spesies, asal – usul, dan bagaimana ikan ini bisa menyebar ke seluruh dunia.


Mungkin seperti ini bentuk ikan cupang pada jaman dahulu, sangat berbeda bukan?

Berikut adalah sejarah singkat tentang awal ikan cupang. Membahas tentang awal mula cupang digemari oleh manusia, awal mula cupang diberi nama, dan awal cupang bisa sampai ke benua Eropa dan Amerika.

Ikan Cupang adalah ikan asli asia tenggara. Ikan ini pada jaman dulu, sekitar 200 tahun atau 2 abad lalu adalah ikan liar yang ditangkap dari sawah, sungai, rawa oleh orang – orang Siam atau sekarang kita kenal sebagai Thailand. Pada jaman itu orang menangkap ikan cupang dari alam tidak untuk diperlihatkan keindahanya seperti orang – orang lakukan sekarang ini.

Orang Siam atau Thailand dulu mencari ikan cupang dari alam untuk dijadikan sebagai ikan petarung mengingat sifat alami mereka adalah berkelahi untuk mempertahankan wilayah dan disamping itu mereka juga adalah ikan yang hidup secara terpisah.

Mungkin hal itu dilakukan mereka untuk mengisi waktu luang mereka, Tetapi, kegiatan itu menjadi ajang untuk adu kekuatan, pertaruhan, dan harga diri yang menyangkut uang, rumah, atau anggota keluarga atau bisa dibilang Judi. Kemudian mereka mengembangkan ikan itu menjadi ikan petarung dengan gigi yang tajam, dan sebagainya.


Raja Siam, orang yang memberikan ikan cupang pada Dr. Theodor Cantor Melihat hal itu Raja Siam juga tertarik lalu melisensikannya, membuat pajak, dan mengambil ikan cupang petarung yang berharga – berharga. Singkat cerita pada tahun 1840, Raja Siam memberikan ikan – ikan petarung berharga miliknya kepada seseorang, yaitu Dr. Theodor Cantor.


Mr. Tate Regan - Orang yang memperbaiki nama ikan cupang yang dibawa Dr. Theodor Cantor
9 Tahun kemudian Dr. Theodor Cantor membuat sebuah artikel tentang ikan petarung ini dan ia berinama ikan tersebut “Macropodus pugnax”. Namun, Mr. Tate Regan melihat ada yang tidak beres tentang artikel ini yaitu dengan nama “Macropodus pugnax”. Karena pugnax sendiri adalah nama spesies yang sudah ada dialam.

Kemudian pada tahun 1909, temanya yaitu Mr. Tate Regan memberikan julukan pada ikan itu dengan nama “Betta Splendens”. Ia menjelaskan kenapa memberikan nama Betta dan Splendens karena ia percaya ada sebuah suku penjuang di Asia yang bernama Bettah dan Splendens/ Splendid berarti Cantik atau Megah. Ia beranggap bahwa ikan ini adalah pejuang yang cantik.

Kemudian pada tahun 1896 ikan cupang diperkenalkan pertama kali di Jerman kemudian pada tahun 1910 ikan cupang diperkenalkan ke Amerika dengan warna dan sirip ikan yang lebih menarik. Warna dan sirip menarik ini ada karena tidak ada seleksi alam dan ikan cupang terus menerus dilakukan kawin silangkan.

Hasil dari kawin silang tersebut memperoleh bentukan ikan yang bagus namun sifat agresifnya lebih menurun, sehingga menjadi ikan cupang hias.

Sebenarnya ikan cupang seperti itu sudah ada sejak bangsa Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Kemudian pada tahun 1860an breeder dari india mendapatkan cupang dengan bentuk sirip ekor terbelah (Doubletail).

Cupang Doubletail memiliki ciri-ciri khas yaitu memiliki sirip perut (Ventral) panjang dan memiliki tubuh pendek. Melihat hal itu, mereka lalu menyilangkannya dengan ikan cupang ekor tunggal untuk mengurangi ciri-ciri ikan Doubletail. Namun hasil yang didapat adalah berbagai bentuk ikan cupang.

Berjalannya waktu ikan cupang diminati sebagai hobi di kalangan orang Eropa dan Amerika, mengetahui hal itu orang Asia pun tidak ingin kalah dan kemudian mereka melakukan kawin silang secara besar-besaran. Namun orang Eropa dan Amerika lebih berhati-hati dalam melakukan kawin silang agar karakter ikan cupang tetap terjaga.

Sumber : http://www.ikancupangku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar