Senin, 04 Mei 2015

Membuat Akuaponik Sederhana

Akuaponik merupakan sebuah alternatif memelihara tanaman ikan dalam satu wadah atau satu kesatuan proses. Pada sistem akuaponik tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang menghasilkan nutrien yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikan, pada bagaian tanaman akan berfungsi sebagai filter (penyaring) vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan dan bagi kita yang mengaplikasikanya tentu saja akan sangat menguntungkan sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas.

Akuaponi dibuat dengan cara, bentuk, metoda yang beragam dari yang sederhana dan murah dengan desain seadanya sampai bentuk dan cara yang rumit dengan biaya sangat malah. Untuk menerapkan teknologi dimasyarakt, maka perlu inovasi sederhana, biaya murah serta menarik minat. Perawatan sistem akuaponik juga harus seminimal mungkin, agar tidak merepotkan masyarakat urban yang cenderung sibuk dan memiliki alokasi waktu untuk mengembangkan hobi sangat terbatas.

Kita mulai saja bagaimana membuat akuaponik sederhana.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik , diantaranya adalah :

Bak beton/kolam terpal/drum, untuk wadah budidaya, ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem akuaponik ini digunakan bak berukuran 2 x 3 m,
Pipa, untuk jalur sirkulasi air, ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem akuaponik ini pipa yang digunakan sebanyak 8 buah dengan panjangnya masing-masing 4 m, selang ukurannya disesuaikan dengan banyaknya pot yang digunakan, dalam sistem akuaponik ini mengunakan selang sepanjang 4 m. Pipa Keni sistem L, untuk sambungan antar pipa, digunakan sebanyak 16 buah, Dop, untuk menyambungkan pipa, dalam sistem akuaponik ini menggunakan sebanyak 8 buah.

Ember plastik atau pot, untuk wadah tanaman konsumsi, banyaknya disesuaikan dengan ukuran bak dan keinginan, dalam sistem akuaponik ini menggunakan 36 ember, Aerator, untuk sumber oksigen ikan, Pompa, untuk mensirkulasi air, Timer, untuk mengatur sirkulasi air oleh pompa. Benih ikan, sebagai objek budidaya, ikan yang digunakan beragam, dalam sistem akuaponik ini menggunakan ikan mas dan ikan nila, kepadatannya sendiri disesuaikan dengan ukuran bak, dalam sistem akuaponik ini dilakukan penebaran sebanyak 10 ekor per m3 ekor ikan nila dan ikan mas.

Bibit tanaman yang digunakan berupa sayuran daun dan buah seperti terong, tomat dan cabe jenisnya disarankan lebih beragam agar kelihatan lebih menarik. Media tanam dapat berupa arang yang berfungsi sebagai media hidup tanaman dan filter air serta banyaknya disesuaikan dengan jumlah tanaman yang ditanam. Dalam sistem akuaponik dengan ukuran kolam 2X 4 m sebaiknya disiapkan minimal 2 karung arang ukuran 25 kg.

Langkah-langkah pembuatan sistem akuaponik, diantaranya adalah: Pembuatan bak beton/Kolam terpal (harus dilengkapi dengan para-para dari kayu yang dipasang dengan ketinggian tepat diatas permukaan kolam terpal) dan tandon. Pemasangan pompa, pemasangan ember yang sebelumnya diisi arang dan bibit tanaman, pemasangan dilakukan pada bagian atas tembok, Pemasangan pipa sirkulasi air, yang terdiri dari dua bagian yang pertama pipa yang berada di atas tanaman, yang merupakan pipa yang berisi air hisapan dari kolam yang akan dialirkan ke tanaman, kedua adalah pipa di bawah tanaman, merupakan pipa berisi air dari tanaman yang kemudian dialirkan ke tandon sebelum mengalir kembali ke kolam, Pemasangan selang diantara tanaman dan pipa bawah resirkulasi awal air kurang lebih selama seminggu.

Sumber:
https://suksesmina.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar