Sabtu, 06 April 2019

Hama dan Penyakit pada Ikan Gurami

Hasil gambar untuk gurame

Satu lagi ikan yang sudah dikenal oleh kalangan masyarakat biasa maupun masyarakat pembudidaya, ialah ikan gurami. Akibat dari kepopulerannya itu, ikan gurame kini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hal itulah yang membuat masyarakat memiliki hasrat untuk membudidayakannya.

Selain karena harga jualnya, ikan gurami juga termasuk salah satu ikan yang mudah untuk dipelihara, mampu berkembang biak secara alami dan dapat hidup di air yang tenang.

Walaupun terdengar mudah untuk dibudidayakan, nyatanya ikan gurami juga tak terlepas dari ancaman hama dan penyakit. Untuk itu, sebelum anda mencoba melakukan budi daya ikan gurame, ada baiknya anda mengetahui hama dan penyakit yang biasa menyerang ikan gurame.

Hama

Hama alami yang biasa mengganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa seperti gabus, lele, dan lainnya. Selain hama dari golongan ikan-ikanan, beberapa binatang liar juga sering mengganggu kehidupan ikan gurami di alam.

Binatang tersebut adalah biawak, katak, ular dan beberapa jenis burung pemangsa. Binatang-binatang inilah yang patut diwaspadai jika anda melakukan usaha budi daya ikan gurami.

Caranya ialah dengan memasang saringan pada pipa saluran air agar binatang-binatang liar bersifat hama tidak dapat menyusup masuk ke dalam kolam.


Penyakit

Penyakit yang menyerang ikan gurami ada dua jenis, ada penyakit yang bersifat non parasiter dan parasiter.

Penyakit non parasiter ini biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor fisika dan kimia pada lingkungan tempat budi daya, contohnya adalah kondisi air yang tercemar oleh gas beracun seperti amoniak.

Jika air kolam terkontaminasi dengan gas amoniak, biasanya ikan akan lebih suka berenang ke permukaan air dengan tujuan untuk mencari udara segar.

Penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa bakteri, virus, jamur, cacing, dan mikroorganisme lainnya. Ciri ikan gurami yang terinfeksi penyakit parasiter ialah sebagai berikut

Pada kulit: Bagian tertentu pada kulit biasanya menunjukkan gejala berwarna merah terutama pada bagian dada, perut serta pangkal sirip. Warna ikan akan menjadi pucat dan berlendir.

Pada insang: Katup insang akan mengembang serta lembaran insang menjadi pucat.

Pada organ dalam: Perut ikan akan mengalami pembengkakan, sisik berdiri atau terkadang perut akan menjadi sangat kurus, ikan menjadi lemas dan gampang untuk ditangkap.

Penyakit bercak putih

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Ichthyophthirius multifiliis. Ciri-ciri ikan gurami yang terinfeksi penyakit ini adalah muncul bercak-bercak putih pada kulitnya serta mulut ikan gurame akan terlihat kembang kempis seakan kekurangan oksigen.

Perilaku yang ditimbulkan oleh penyakit ini ialah ikan gurami akan menggosok-gosokkan badannya pada lingkungan sekitar.

Penyakit kutu ikan (Argulus Indicus)

kutu ini menyerang dengan cara menempel pada tubuh ikan kemudian menggigit ikan hingga mengalami pendarahan. Penularan penyakit ini cukup cepat, karena hanya membutuhkan kontak langsung dengan ikan lainnya. Penyakit ini gampang muncul pada kolam ikan dengan kondisi air yang tidak bersih.

Penyakit Myxosporeasis

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Myxobolus celebralis yang merupakan parasit obligat yang sering mendominasi perairan. Penyakit ini biasanya menyerang insang dan sistem saraf.

Ciri ikan yang terinfeksi penyakit ini adalah ekor ikan menjadi berwarna gelap akibat kerusakan saraf, terjadinya deformasi tulang yang mengakibatkan berubahnya bentuk tubuh ikan (membengkok), serta terdapat benjolan menyerupai butiran padi pada insangnya.

Sumber : https://www.isw.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar