Rumput laut yang hidup di perairan Indonesia tidak semuanya bermanfaat bagi manusia. Seperti telah dikemukakan bahwa jenis dari ganggang merah merupakan jenis yang komersial dan ganggang cokelat merupakan ganggang yang potensial untuk dikembangkan. Sebenarnya masih ada jenis-jenis dari ganggang hijau yang juga telah digunakan manusia sebagai sayuran. Jenis penghasil ganggang yang paling baik dibudidayakan adalah Gracilaria karena mudah diperoleh, harganya murah, dan yang terpenting dapat menghasilkan agar-agar tiga kali lipat disbanding jenis yang lain. Ada dua jems lagi yang cukup baik untuk dibudidayakan, yaitu jenis Gelidium dan Hypnea.
Sumber karaginan yang terbanyak didapat dari jenis Chondrus crispus. Namun, jenis ini tidak dapat hidup di Indonesia karena untuk hidupnya memeriukan suhu yang dingin. Jenis rumput laut di Indonesia yang menghasilkan karaginan dapat dilihat pada Tabel 1. Jenis yang potensial untuk dibudidayakan adalah jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum. Seperti halnya Chondrus crispus yang tidak terdapat di Indonesia, jenis yang banyak menghasilkan algin juga tidak dapat hidup di perairan Indonesia. Jenis itu antara lain Macrocystis pyrifera, Laminaria byperborea, L. digitata, L. japonica, Ascophyllum nogosum, Ecklonia maxima, dan Eisenia bycyclis. Meskipun demikian, ada beberapa jenis dari marga Sargassum dan Turbinaria yang bisa tumbuh di Indonesia dengan hasil algin yang cukup memuaskan.
TABEL 1. JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI INDONESIA YANG BERNILAI
EKONOMI
NAMA ILMIAH
|
NAMA DAERAH
|
RHODOPHYCEAE
1.
Acanthophora sp.
2.
Corallopsis minor
3.
Eucheuma cottonii
4.
Eucheuma edule
5.
Eucheuma muricatum
6.
eucheuma spinosum
7.
Eucheuma striatum
8.
Gelidiopsis rigida
9.
Gelidium sp.
10.
Gracilaria coronopifolia
11.
Gracilaria lichenoides
12.
Gracilaria sp.
13.
Gracilaria taenoides
14.
Gymnogongrus javanicus
15.
Hypnea cerviorni
16.
Hypnea sp.
17.
Sarcodia montegneana
PHAEOPHYCEAE
1.
Dictyota dichotoma
2.
Hormophysa sp.
3.
Hydroclathrus clathratus
4.
padina australis
5.
sargassum siliquosum
6.
Turbinaria conoides
CHLOROPHYCEAE
1.
Caulerpa peltata
2.
caulerpa racemosa
3.
caulerpa sarrulata
4.
Caulerpa sertulariodes
5.
chaetomorpha crasa
6.
codium tomentosum
7.
Ulva lactuca
8.
Ulva reticulata
|
Bulong tombong
hideng (Lombok)
Bulung (Bali)
Agar-agar besar
(Kep.seribu), agar-agar halus (Makasar)
Agar-agar geser
(Seram), geranggang (lombok)
Agar-agar geser
(Seram), agar-agar kasar (ujung pandang), agar-agar patah tulang
(Kep,Seribu), agar-agar kembang (Sulawesi tengah).
Sangan (lingga),
Intip-intip
kembang karang (banten), sangau (Riau), bulung ayam (bali), sayur laut
(Ambon), kades (Indonesia).
Duyung (Bangka)
Agar-agar halus
(Ind.timur, kep, seribu), rambu kasang (jawa barat), bulung sangu (Bali)
Duyung janggut
(bangka)
Bulung budur
(Madura), sasangan pasir (Bawean)
Bulong jaja (Bali),
sangu (tuban), paris (Ind).
Bebiri (Lombok)
Agar-agar daun
besar (Kep. Seribu)
Oseng-oseng (Kep.
Seribu), boboyot (Lombok)
Labi-labi
(Sulawesi)
Lata (Bangka)
Lailai (Ind),
lelato (lombok), tawali kecil (Ternate), bulung buni (Bali)
Laur-laur (Sulawesi),
susu lopek (Lombok)
Selada laut
Selada laut
|
Referensi:
Indriani H dan Sumiarsih A, 1991. Rumput Laut. Jakarta
Wahyono, Untung, 1991. Potensi Sumberdaya dan Produksi Rumput Laut
Indonesia. Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.
Winarno, F.G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber Tulisan : http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com,
Tes
BalasHapus