Pembinaan kelompok perikanan dan nelayan dalam penyelenggaraan penyuluhan perikanan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (PKS) pelaku utama dan pelaku usaha sehingga lebih meningkatkan kemampuan dan kemandirian didalam mengelola usaha perikanan dan penangkapan ikan dilaut. Agar pembinaan pelaku utama dan pelaku usaha dibidang perikanan dan nelayan di tingkat lapangan melalui pendekatan kelompok dengan tujuan berdaya guna dan berhasil guna, maka diperlukan adanya satu gerak, satu bahasa, dan satu pengertian dalam pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan perikanan.
Rendahnya jumlah pembudidaya ikan dan atau nelayan yang bergabung dalam kelompok perikanan dan atau nelayan pada umumnya dikarenakan kurang mampunya para pelaku utama dan pelaku usaha dalam hal tujuan dan manfaat berkelompok, hal ini menyebabkan kurang efektifnya pembinaan oleh para penyuluh perikanan di lapangan.
Untuk menanggulangi problematika diatas, maka tumbuhnya kelompok perikanan dan nelayan serta bertambahnya minat dan keinginan pelaku utama dan pelaku usaha untuk bergabung dalam wadah kelompok, maka dalam pembentukan kelompok perikanan dan atau nelayan harus bersumber atas dasar kesadaran, keinginan untuk mengembangkan dan meningkatkan usahanya secara bersama-sama dengan tujuan peningkatan produktivitas sekaligus peningkatan kesejahteraan yang lebih baik.
A. Penumbuhan Kelompok Pembudidaya Ikan / Nelayan
1. Upaya Penumbuhan
Upaya penumbuhan dan pembentukan kelompok haruslah bermula dari kesadaran dan keinginan para pelaku utama dan pelaku usaha beserta keluarganya untuk bergabung bersama-sama menuju suatu tujuan atau kepentingan bersama. Beberpa faktor yang dapat dijadikan pengikat dalam berkelompok, antara lain :
a. Adanya kepentingan bersama antar anggota.
b. Andanya kesamaan kondisi, domisili, sumberdaya alam, dan usaha yang sama.
c. Andanya kesamaan kondisi sosial maupun ekonomi.
d. Adanya rasa saling percaya antar anggota
e. Adanya kepemimpinan kelompok yang menonjol.
Diharapkan dengan terbentuknya kelompok akan memberikan manfaat, dan keuntungan yang lebih besar bagi para anggotanya dalam arti :
a. Meningkatkan mutu kehidupan fisiknya ( sandang, papan dan pangan )
b. Meningkatkan kemudahan dalam mencari nafkah
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap (PKS) serta kesempatan untuk mengembangkan diri.
Sesuai penjelasan diatas, maka kelompok dapat dibentuk berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Hamparan usaha (tambak, kolam, dan lainnya)
b. Domidili / tempat tinggal / pemukiman
c. Jenis kelamin ataupun umur (Wanita / Taruna)
d. Komoditas usaha Perikanan / Nelayan
e. Jenis alat tangkap (jaring, pancing, dan lainnya)
f. Kesamaan status sosial ekonomi ( buruh, juragan, nahkoda, lainnya)
g. Kesamaan jenis usaha (pengumpul benur, nener, pengolah ikan, lainnya)
Upaya penumbuhan kelompok dapat dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi kelompok masyarakat yang ada di wilayah binaan yang berpotensi untuk tumbuh menjadi kelompok.
b. Mengadakan konsultasi dengan pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mendapat dukungan dan selanjutnya disiapkan pertemuan dengan masyarakat.
c. Melaksanakan pertemuan dengan masyarakat, pemerintah setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat, kontak tani andalan tingkat desa/kelurahan dan penyuluh perikanan sepakat untuk membentuk kelompok.
2. Metode Penumbuhan
Untuk menumbuhkan kelompok dapat dipergunakan berbagai metode penyuluhan yang sering dilakukan oleh para penyuluh perikanan yang ada atau kombinasi diantara beberapa kombinasi tersebut harus disesuaikan dengan keadaan lapangan/wilayah binaan. Dalam penerapan metode penumbuhan kelompok, maka pendekatan massal dan pendekatan perorangan sangat diperlukan, karena kondisi kelompok PEMULA dalam tingkat pembinaannya sangat mendapatkan perhatian khusus dan menampilkan materi penyuluhan yang sangat memberikan arti, manfaat dan keuntungan berkelompok dalam melanjutkan usahanya, agar dikemudian hari dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus peningkatan kesejahteraan bagi anggota dan keluarganya.
B. Pembinaan Kelompok Pembudidaya Ikan / Nelayan
1. Upaya Pembinaan
Pembinaan kelompok merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kelompok dalam melaksanakan kegiatannya sesuai dengan fumgsinya, sehingga dapat meningkatkan prduktifitas usaha, pendapatan serta kesejahteraan hidupnya.
Tujuan pembinaan kelompok adalah untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan usahanya secara mandiri oleh para pelaku utama dan pelaku usaha beserta keluarganya. Untuk meningkatkan kemampuan kelompok dapat dipergunakan 5 ( lima ) jurus kemampuan, sehingga nantinya dapat diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing jurus kemampuan kelompok, maka dengan kemampuan jurus kelompok yang terendah perlu mendapatkan perhatian / prioritas dalam pembinaan kelompok pada masa yang akan datang. Bobot penilaian untuk masing-masing jurus kemampuan kelompok adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktifitas usaha ( termasuk pasca panen dan analisa usaha ) para anggotannya dengan penerapan rekomendasi sesuai anjuran spesifik lokasi yang tepat dan memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal, dengan bobot penilaian 300.
2. Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan fihak lain, bobot penilaian 100.
3. Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional, dengan bobot penilaian 100.
4. Kemampuan meningkatkan hubungan dengan fihal lain (mitra usaha/jejaring kemitraan) dengan bobot penilaian 200.
5. Kemampuan menerapkan teknologi dan pemanfaatan informasi, serta kerja sama kelompok yang dicerminkan oleh tingkat produktifitas dari usaha para pelaku utama, dengan bobot penilaian 300.
Untuk itu dalam pelaksanaan penilaian kemampuan kelompok yang berdasar dari 5 (lima) jurus kemampuan kelompok yang dijabarkan dalam beberapa indikator untuk setiap jurus kemampuan yang dituangkan dalam daftar pertanyaan penilaian kelas kemampuan kelompok, dengan mempertimbangkan dukungan dari :
a. Sumberdaya alam yang ada
b. Pranata sosial yang tersedia
c. Kelembagaan ekonomi
Berdasarkan hasil penilaian yang dilaksanakan, diharapkan dalam kurun waktu kurang lebih 1 (satu) tahun sekali diadakan penilaian, maka dapat diketahui kelas kemampuan kelompok adalah sebagai berikut :
a. Kelas Pemula, dengan nilai 1 s/d 250 yang ditandai piagam pengukuhan warna COKLAT
b. Kelas Lanjut, dengan nilai 251 s/d 500 yang ditandai piagam pengukuhan warna BIRU
c. Kelas Madya, dengan nilai 501 s/d 750 yang ditandai piagam pengukuhan warna KUNING
d. Kelas Utama, dengan nilai 751 s/d 1000 yang ditandai piagam pengukuhan warna PUTIH
Sebagai pengakuhan atas keberadaan kelompok sekaligus merangsang mereka agar selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuannya, maka perlu dilakukan pengukuhan kepada kelompok sesuai kelasanya dengan penetapan sebagai berikut :
1. Kelas Pemula oleh Lurah/ Kades
2. Kelas Lanjut oleh Camat
3. Kelas Madya oleh Bupati
4. Kelas Utama oleh Gubernur
2. Metode Pembinaan
Pembinaan terhadap para pelaku usaha dan pelaku utama dapat dilakukan melalui pendekatan kelompok dengan tidak melupakan dengan pendekatan massal dan perorangan, serta dilakukan dengan berbagai metode Penyuluhan Perikanan. Metode penyuluhan yang akan diterapkan diharapkan dapat disesuaikan situasi dan kondisi serta kebutuhan oleh para pelaku utama dan pelaku usaha, sehingga dapat berdaya dan berhasil guna. Salah satu metode penyuluhan perikanan yang cukup efektif dalam penumbuhan kelompok adalah perlombaan antar kelompok pembudidaya ikan, pengolahan dan nelayan. Apabila kegiatan ini dibarengi pula dengan upaya peningkatan kemampuan terus menerus, maka selain akan menumbuhkan dan mengembangkan kelompok disetiap wilayah, serta dapat meningkatkan produksi dan produktifitas usahanya yang pada akhirnya dapat pula meningkatkan kesejahteraan kehidupan para pelaku utama dan pelaku usaha, semoga..................
Sumber : Rokit,SP; http://pengembanganpenyuluhansinjai.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar