Kamis, 28 April 2016

Konsep Pengelolaan Kualitas Air Tambak

Image result for manajemen kualitas air biologi

Faktor perairan mempunyai peran yang sangat penting bagi tingkat keberhasilan produksi usaha budidaya udang terutama yang menyangkut penerapan teknologi budidaya yang diterapkan. Perairan merupakan suatu habitat dimana udang hidup dan melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya baik yang bersifat biotik dan abiotik yang membentuk suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem tersendiri.

Di dalam habitat aslinya yaitu perairan alami, ekosistem yang terbentuk tersebut senantiasa terjaga dalam suatu keseimbangan melalui natural controll mechanisme baik secara biologi, fisika, kimia maupun ekologinya. Udang (meskipun mempunyai karakteristik biologis dan behaviour) sebagai salah satu biota penyusun ekosistem tersebut, dalam melangsungkan kehidupannya selalu mengacu pada rule of the game yang berlaku di dalam habitatnya, yaitu antara lain :
  • Biota penyusun ekosistem perairan alami ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan bagi udang termasuk berbagai jenis bibit penyakit udang.
  • Rantai makanan yang terbentuk merupakan natural selection bagi populasi biota penyusunnya termasuk udang.
  • Proses biologi, kimiawi dan fisika yang terjadi pada ekosistem tersebut merupakan proses yang mengarah pada tingkat toleransi aman dan nyaman bagi organisme yang berada di dalamnya, kecuali ada pengaruh yang nyata dari luar.
  • Organisme penyusun ekosistem perairan mempunyai kemampuan adaptasi tersendiri terhadap lingkungannya baik secara fisiologis dan behaviournya.
Organisme penyusun ekosistem perairan tetap berusaha untuk berada di area yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanannya dalam melangsungkan kehidupannya di lingkungan ekosistem tersebut.Berlandaskan pada pemikiran di atas maka bisa dikatakan bahwa kondisi dan rona ekosistem perairan alami akan sangat berbeda dengan ekosistem perairan buatan seperti didalam kegiatan budidaya udang. Proses pengelolaan ekosistem perairan alami berlangsung dengan sendirinya dan terjaga dalam suatu keseimbangan, sedangkan pengelolaan ekosistem perairan buatan lebih banyak tergantung pada human intervention yang dikondisikan menyerupai perairan alami. Beberapa aspek yang menjadi faktor pembatas dalam menciptakan ekosistem perairan buatan di dalam kegiatan budidaya udang windu adalah :
  • Ekosistem perairan tersebut berada pada lingkungan yang terbatas yaitu hanya meliputi lingkungan di dalam petakan tambak, sehingga ruang gerak organisme/biota yang hidup di dalamnya akan terbatas pula.
  • Organisme/biota yang hidup di dalamnya tidak mempunyai alternatif pilihan untuk mencari lingkungan lainnya jika keseimbangan ekosistem didalam petakan tambak terganggu sehingga mempengaruhi fungsi fisiologisnya.
  • Ekosistem perairan di dalam petakan tambak yang terbatas sangat labil terhadap perubahan yang terjadi baik dari faktor alam (cuaca dan musim) maupun pengaruh teknologi budidaya.
  • Proses biologi, kimia, fisika dan ekologi yang terjadi di dalam perairan tambak lebih tergantung pada perlakuan yang diberikan sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi adanya human error.
  • Kondisi perairan tambak yang dikondisikan menyerupai habitat alami bagi organisme/biota yang hidup di dalamnya belum menjamin suatu kondisi yang cocok bagi organisme tersebut.
  • Pengelolaan perairan tambak yang lebih banyak tergantung dari campur tangan manusia dapat menimbulkan suatu kondisi “the organisms follow the treatment want, not the treatment follow the organisme need”.
Pengkondisian perairan tambak sesuai dengan perairan alami yang menjadi habitat udang bisa menjadi perangkap bagi pelaku budidaya dalam suatu kegiatan yang lebih bersifat water culture daripada inti kegiatannya yaitu shrimp culture.Kegiatan budidaya udang yang pada dasarnya menciptakan suatu lingkungan perairan yang sesuai dengan habitat alami udang, di dalam pelaksanaanya tidak bisa terlepas dari teknologi pengelolaan kualitas air tambak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan udang itu sendiri dengan tetap memperhatikan faktor-faktor pembatas seperti yang telah disebutkan di atas. Secara prinsip teknologi pengelolaan air tambak harus mengacu pada bagaimana menciptakan dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan tambak, sehingga tidak menimbulkan guncangan lingkungan yang membuat udang dalam kondisi stress dan pada akhirnya dapat menimbulkan masalah bagi udang.

Sumber : http://marindro-ina.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar