Minggu, 08 Mei 2016

Budidaya Mikroalga Spirulina

Image result for spirulina

Spirulina atau yang biasa disebut mikroalga dapa menjadi potensi budidaya yang menguntungkan sekarang ini. Alasan yang pertama karena memang semakin tingginya permintaan pasar akan spirulina. Kegunaan spirulina pada umumnya adalah karena kandungan proteinnya yang tinggi dimana sering digunakan sebagai suplemen dan juga kosmetik maupun obat-obatan. Karena stabilnya permintaan pasar akan spirulina, hal tersebut berarti para pengembang akan mendapatkan pemasukan yang tetap dalam membudidayakan spirulina.

Pemilihan Lahan Budidaya Spirulina

Bagi anda yang tertarik dalam membudidayakan spirulina karena potensi profit maupun hanya sekedar hobi, banyak hal yang harus dipertimbangkan guna memastikan bahwa usaha anda tidak sia-sia. Yang pertama yang perlu diperhatikan dalam cara budidaya spirulina adalah mengenai lahan yang digunakan dalam mengembangkan spirulina. Yang perlu diperhatikan pertama adalah mengenai temperatur. Spirulina dapat berkembang dengan baik pada lahan yang bersuhu sekitar 25 hingga 35 derajat celcius. Biasanya spirulina akan ditampung pada tanki berbahan semen maupun plastik. Yang harus diperhatikan adalah mengenai ukuran tempat tersebut yaitu 10x5x1,5 kaki.
Persyaratan Air dan Perawatan

Tentu saja yang menjadi hal paling signifikan dari cara budidaya spirulina adalah mengenai pemeliharaan dan juga kondisi air dimana spirulina tersebut tinggal. Kuantitas air yang tepat untuk digunakan adalah sebanyak 1000 liter dengan kedalaman sekitar dua kaki. Anda juga perlu menyampur air tersebut dengan 8 gram sodium bicarbonat, 5 gram sodium chloride, 0,2 gram urea, 0,5 gram potassium sulfat, 0,16 gram magnesium sulfat, 0,052 ml asam fosfor, dan juga 0,05 ml ferrous sulfate. Apabila mengenai perawatan, anda harus mengaduknya setiap hari selama seminggu dalam durasi satu setengah jam.
Panen Spirulina

Bagi para pengembang spirulina, mungkin masih ada yang belum benar-benar paham mengenai tata cara panen tanaman air tersebut. Pada umumnya spirulina sudah dapat dipanen setelah 10 hari. Yang diperlukan untuk memanen alga tersebut hanyalah ember plastik berukuran kecil yang mana dihubungkan dengan saringan guna membuang air yang ikut terangkat. Setelah terangkat, anda perlu membungkus spirulina dengan kain muslin yang bersih dan memerasnya kembali guna memastikan tidak ada air lagi. Setelah itu, anda perlu untuk mengeringkan spirulina yang anda panen kurang lebih selama 2 hingga 3 jam saja. Spirulina kemudian dapat dijual secara langsung ataupun dijadikan bubuk terlebih dahulu.
Potensi Pendapatan Spirulina

Tujuan orang tentu saja berbeda-beda dalam membudidayakan spirulina. Akan tetapi kebanyakan dari mereka pastinya memiliki tujuan bisnis dalam mengembangkan spirulina. Bagi orang-orang tersebut, yang menjadi fokus tentu saja potensi pendapatan dari budidaya spirulina. Dapat diambil contoh di negara India yang mana paling banyak pengembang spirulina. Dalam sebulan, rata-rata laba kotor yang mereka dapatkan adalah sebesar Rs. 60.000. Namun tentu saja harus dipotong beberapa pengeluaran wajib terutama untuk perawatan dan juga membayar karyawan.
Pelatihan Budidaya Spirulina

Walau mungkin beberapa informasi diatas mengenai teknik budidaya dan tips spirulina sudah dapat membantu banyak orang dalam menjalankan proses budidaya, masih banyak orang yang mengalami kesulitan baik itu dalam hal pengetahuan dan juga kemampuan membudidayakan spirulina. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut, yang dapat anda lakukan adalah dengan mengikuti pelatihan budidaya spirulina yang ada dikota anda. Mungkin memang anda harus mengeluarkan uang dalam pelatihan tersebut akan tetapi pengalaman dan kemampuan budidaya spirulina yang anda dapatkan amat sangat berguna untuk kesuksesan usaha anda nantinya.

Sumber: http://1001budidaya.com/budidaya-spirulina/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar