Sabtu, 11 Februari 2017

Pemilihan Lokasi Tambak Budidaya Bandeng

Image result for pemilihan lokasi tambak bandeng
Menjalankan usaha budi daya bandeng di tambak air tawar memang merupakan hal yang menggiurkan. Karena setiap 5-6 bulan, para petambak dapat mengeruk hasil keuntungan berjuta-juta rupiah. Dengan kenyataan seperti ini, tidak mengherankan banyak orang tertarik dan berlomba-lomba membuka lahan mereka untuk kepentingan tambak bandeng.

Namun demikian, bandeng tidak dapat hanya dibudidayakan dalam tambak-tambak kecil, misalnya yang berskala rumah tangga, kecuali produksi nener saja. Ukuran kolam yang terbatas akan menimbulkan kesulitan kepada ikan ini untuk melakukan aktifitasnya. Hal ini disebabkan karena aktifitasnya yang tinggi, kecepatan berenang dan daya jangkau berenang yang cukup jauh., sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhannya.

Banyak aspek yang harus diperhatikan sebelum kegiatan dan pelaksanaan membuka usaha tambak bandeng. Antara lain aspek yang sangat penting, yaitu Penentuan lokasi, ilmu pengetahuan untuk menguji kadar keasaman tanah, dan pembuatan kontruksi tambak. Aspek-aspek tersebut tidak boleh diabaikan begitu saja karena sangat berpengaruh nantinya bagi proses perkembangan bandeng. Masing-masing aspek lebih jelasnya akan diuraikan berikut.

Sebelum membuka lahan tambak untuk bandeng, perlu direncanakan mengenai letaknya. Letak tambak ini harus strategis dan tepat. Ketepatan dalam memilih lokasi akan menentukan keberhasilan usaha budi daya ikan bandeng. Sebagai contoh, tambak-tambak yang terdapat di daerah Sidoarjo, Gresik dan lamongan. Umumnya tambak-tambak itu tidak jauh dari jalan yang dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat atau bahkan dapat dilalui dengan transportasi air. Disamping itu lokasinya tidak jauh dari sumber air atau sungai dan banyak lagi pertimbangan efisiensi yang lainnya.. Lokasi-lokasi tambak seperti itu sangat tepat, karena dapat meringankan dan memudahkan pekerjaan ketika penebaran dan pemungutan hasil dilakukan.
Dari sekian persyaratan yang ada, yang paling harus diperhatikan, yaitu ada dua syarat, antara lain lokasi mudah dijangkau transportasi darat maupun air, dan lokasi tidak jauh dari tempat sumber air.

1. Lokasi yang mudah dijangkau alat transportasi
Sebelum pembukaan lahan tambak dilakukan, para petambak harus benar-benar mengenal hal-hal yang berhubungan dengan lokasi, misalnya mengamati apakah daerah tersebut cocok untuk pengembangan usaha ini atau sebaliknya. Dengan mengamati dan mempertimbangkannya dengan matang, akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Kelancaran sarana transportasi terutama dengan adanya jalan besar sangat mendukung usaha ini. Karena dengan mudah nener [benih bandeng] yang masih dalam keadaan sangat peka secara cepat dapat diangkut, sehingga dapat menekan angka kematian yang sekecil mungkin.
Seperti telah diketahui bahwa nener masih sangat peka terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. 

Baik perubahan cuaca maupun temperatur yang terjadi secara mendadak di perjalanan. Apabila lokasi tambak sulit dijangkau oleh kendaraan, maka akan memakan waktu.
Karena untuk dapat sampai di tempat tersebut harus menghabiskan waktu berjam-jam. Akibatnya banyak nener yang diangkut mengalami kematian. Tentu hal ini sangat merugikan.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan seperti itu, sedapat mungkin diusahakan agar lokasi tambak tadi tidak jauh dari sarana angkutan, misalnya jalan raya atau sungai besar yang dapat dilalui baik oleh perahu maupun oleh angkutan darat.

2. Lokasi yang Dekat dengan Sumber Air
Tersedianya air yang cukup merupakan faktor yang sangat menentukan di dalam usaha dunia perikanan. Oleh sebab itu hendaknya mendapatkan perhatian yang cukup serius. Apabila keadaan air di suatu tambak sudah tidak sesuai dengan syarat-syarat yang dibutuhkaan untuk hidupnya bandeng, sebaiknya harus segera diganti agar tidak berakibat fatal.
Dengan demikian air untuk tambak harus selalu tersedia dengan cukup agar memudahkan petambak melakukan penggantian air. Apabila persediaan air di sumbernya berkurang sedangkan air di dalam tambak sudah seharusnya diganti, maka pergantian air tidak dapat dilakukan dengan segera. akibatnya proses pertumbuhan ikan bandeng dapat terganggu. Dengan demikian pemilihan lokasi tambak harus mempertimbangkan tinggi rendahnya permukaan air.
Beberapa keuntungan tambak yang dekat dengan sungai, yaitu
- Nener maupun hasil panen dapat diangkut melalui perahu dengan mudah dan cepat.
- Air di dalam tambak dengan mudah dapat diganti.
- Makanan bandeng yang berupa plakton dan jasad renik, mudah didapat, karena masuk dari sungai bersamaan air yang diisikan ke tambak.

Apabila membangun tambak dekat dengan sumber air atau sungai, hendaknya posisi tanah yang dipilih lebih tinggi dari ketinggian air ketika banjir. Untuk hal ini dapat diambil acuan dari bekas banjir [ketinggian air] pada pohon. Biasnya bekas banjir akan selalu sejajar dengan pohon yang lainnya. Selanjutnya dapat dibuat rancangan profil yang lebih tinggi dari bekas genangan air tadi. dengan cara ini tambak akan selamat dari ancaman ketika terjadi banjir.
Kenyataannya lokasi tambak yang dekat dengan sungai sangat menguntungkan petambak, karena dapat melakukan pergantian air tepat pada waktunya. Dengan demikian memudahkan petambak untuk membuang air ketika kualitasnya sudah tidak sesuai untuk kehidupan bandeng.
Berbeda halnya dengan lokasi yang dekat dengan pantai atau laut, harus menyesuaikan perbedaan pasang surut dalam pembangunannya. Hal ini disebabkan sumber pengairan sangat tergantung dari ketinggian waktu pasang dan kerendahan saat surut. Setelah ketinggian pasang surut air laut diketahui, barulah pelataran atau dasar tambak dibuat lebih rendah dari sumber air ketika surut. 

Dengan demikian pemasukan air dapat dilakukan kapan saja.
Untuk memasukkan air dari sumbernya yaitu sungai atau pesisir ke dalam tambak dapat dilakukan dengan menggunakan pompa air. Sedangkan pada saat membuangnya cukup membuka pintu air yang dekat dengan pesisir atau sungai. Bagian depan pintu dipasang kerai yaitu anyaman bambu dengan tujuan untuk menahan ikan agar ikan tidak turut keluar bersama air yang dibuang.
Proses pergantian air tidak selalu harus dilakukan setiap hari, Tetapi tergantung pada kondisi air tambak dan tingkah laku ikan di dalam tambak. Jika ikan seringkali muncul ke permukaan air, dan warna air berubah menjadi cokelat, maka perlu dilakukan penggantian air.
Apabila tambak berada jauh dari sumber air atau sungai, pergantian air tidak dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Umumnya tambak dibiarkan begitu saja sehingga sisa makanan dan kotoran bercampur, sehingga mengakibatkan kadar oksigen terlarut berkurang dan ikan-ikan bandeng akan kekurangan oksigen dan plankton. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang lambat.

Sumber : http://patragading6.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar