Senin, 26 November 2018

Produk Pengawetan Ikan Favorit Dari Luar Negeri


Salah satu pengawetan ikan dan seafood yang paling sering ditemui di Indonesia adalah ikan asin. Bukan hanya di tanah air, ikan asin juga populer di negara-negara penghasil ikan laut. Sesungguhnya proses pengawetan ikan dan seafood sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala dengan cara sederhana, yakni ikan dijemur di bawah terik matahari.
Dapur Eropa melakukan pengawetan untuk memproduksi ikan kering atau stockfish yang diolah dari ikan cod. Di tangan bangsa Portugis, proses pengeringan ikan semakin berkembang. Garam menjadi media untuk pengawetan ikan. Ikan cod diasinkan selama 2-3 minggu di atas batu-batu (clips) di tepi pantai dan dikenal dengan hasil clipfish atau ikan cod asin.

Negara-negara ini menghasilkan beberapa produk pengawetan ikan yang populer, antara lain:



FILIPINA
Tuyo: Sebutan untuk beragam ikan laut dan ikan air tawar yang diasinkan dan keringkan. Tuyo biasa disantap sebagai pendamping champorado, chocolate rice pudding (bubur ketan hitam rasa cokelat).


JEPANG

Atarime: Di Jepang, cumi asin dijadikan sebagai camilan siap santap. Sudah diolah dalam bentuk irisan atau bentuk serabut. Juga kerap digunakan ke dalam masakan.

Tatami iwashi: Ikan asin yang diproses dan dibentuk unik seperti lembaran kertas. Bahan baku ikan asin ini menggunakan bayi ikan sarden segar yang ditumpuk dan dipipihkan.

Katsuobushi: Ikan asin lembaran tipis yang terbuat dari tuna jenis skipjack. Selain sebagai taburan takoyaki juga digunakan sebagai bahan membuat kaldu untuk sup.

Kusaya: Ikan layang biru atau ikan terbang yang dibelah dua dan dibersihkan bagian isinya. Fermentasi dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan garam selama 8-20 jam. Setelah itu ikan ditiriskan dan dikeringkan di bawah sinar matahari.


KOREA SELATAN

Hongehoe: Sejenis ikan pari yang difermentasi di dalam guci selama 10 hari. Proses fermentasi dihasilkan dari urea di dalam perut ikan pari yang mengasilkan ammonia. Sajian ini biasa dihidangkan dalam pesta pernikahan di Korea.


BANGLADESH

Shutki: ikan asin atau ikan kering yang banyak dijumpai di pasar tradisional di Bangladesh. Untuk jenis udang kering disebut Icha dan Balachao untuk sebutan olahan ikan asin berbumbu.


ITALIA

Bottarga: Perut ikan grey mullet atau mullet roe (keluarga ikan belanak) yang diasinkan kemudian dikeringkan. Populer dari daerah Sicilia dan Sardinia. Negara lain menyebutnya karasumi (Jepang), butarga atau butarda (Kroasia), dan augotaraho (Yunani).

BaccalĂ : ikan cod yang diasinkan lalu dikeringkan. Tekturnya lembut dengan warna yang cerah. Orang Italia mengolah baccalĂ  sebagai sajian pembuka atau dimasak dalam pasta di hari Natal.

Sumber : Abdul Syukur, http://www.femina.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar