Ikan Cupang / Betta Fish / Betta Splendens adalah ikan tropis air tawar yang berasal dari Asia Tenggara, namun memiliki peminat besar di seluruh dunia. Tidak kalah dari Ikan Lou Han, Ikan Arwana, Ikan Koi, Ikan Oskar, Ikan Guppy dan masih banyak lagi.
Namun, apakah Anda tahu sejarah ikan ini, nama awal spesies, asal – usul, dan bagaimana ikan ini bisa menyebar ke seluruh dunia.
Berikut adalah sejarah singkat tentang awal ikan cupang. Membahas tentang awal mula cupang digemari oleh manusia, awal mula cupang diberi nama, dan awal cupang bisa sampai ke benua Eropa dan Amerika.
Ikan Cupang adalah ikan asli asia tenggara. Ikan ini pada jaman dulu, sekitar 200 tahun atau 2 abad lalu adalah ikan liar yang ditangkap dari sawah, sungai, rawa oleh orang – orang Siam atau sekarang kita kenal sebagai Thailand. Pada jaman itu orang menangkap ikan cupang dari alam tidak untuk diperlihatkan keindahanya seperti orang – orang lakukan sekarang ini.
Orang Siam atau Thailand dulu mencari ikan cupang dari alam untuk dijadikan sebagai ikan petarung mengingat sifat alami mereka adalah berkelahi untuk mempertahankan wilayah dan disamping itu mereka juga adalah ikan yang hidup secara terpisah.
Mungkin hal itu dilakukan mereka untuk mengisi waktu luang mereka, Tetapi, kegiatan itu menjadi ajang untuk adu kekuatan, pertaruhan, dan harga diri yang menyangkut uang, rumah, atau anggota keluarga atau bisa dibilang Judi. Kemudian mereka mengembangkan ikan itu menjadi ikan petarung dengan gigi yang tajam, dan sebagainya.
Raja Siam, orang yang memberikan ikan cupang pada Dr. Theodor Cantor Melihat hal itu Raja Siam juga tertarik lalu melisensikannya, membuat pajak, dan mengambil ikan cupang petarung yang berharga – berharga. Singkat cerita pada tahun 1840, Raja Siam memberikan ikan – ikan petarung berharga miliknya kepada seseorang, yaitu Dr. Theodor Cantor.
Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang.
Sebenarnya semua jenis Betta splendens (ikan cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya.
Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain. Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya.
Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut.
Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail.
Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menyilangkan cupang jenis deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada tahun 1967 didirikanlah IBC (International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis ini.
Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Göettner and Paris Jones, mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, orang Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis. Delaval menyeleksi dan menyilangkannya untuk memperoleh sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia berhasil memperoleh ikan dengan sirip bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya hal yang mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris hanya mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and Rajiv Massilamoni mulai bekerjasama menyilangkan cupang untuk mempertahankan jenis ini. Tetapi mereka terlalu sering mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri sehingga ikannya tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang yang betinanya berasal dari Delaval sedangkan jantannya adalah jenis melano doubletail turunan Amerika. Ikan ini kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot dan Massilamoni. Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991 breeder cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "halfmoon". Dia mulai bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan menyilangkan jenis Amerika dan menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon. Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan halfmoon mereka pada pameran IBC di Tampa Florida dengan nama CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best of show". Inilah awalmula demam halfmoon.
Mr. Tate Regan - Orang yang memperbaiki nama ikan cupang yang dibawa Dr. Theodor Cantor
9 Tahun kemudian Dr. Theodor Cantor membuat sebuah artikel tentang ikan petarung ini dan ia berinama ikan tersebut “Macropodus pugnax”. Namun, Mr. Tate Regan melihat ada yang tidak beres tentang artikel ini yaitu dengan nama “Macropodus pugnax”. Karena pugnax sendiri adalah nama spesies yang sudah ada dialam.
Kemudian pada tahun 1909, temanya yaitu Mr. Tate Regan memberikan julukan pada ikan itu dengan nama “Betta Splendens”. Ia menjelaskan kenapa memberikan nama Betta dan Splendens karena ia percaya ada sebuah suku penjuang di Asia yang bernama Bettah dan Splendens/ Splendid berarti Cantik atau Megah. Ia beranggap bahwa ikan ini adalah pejuang yang cantik.
Kemudian pada tahun 1896 ikan cupang diperkenalkan pertama kali di Jerman kemudian pada tahun 1910 ikan cupang diperkenalkan ke Amerika dengan warna dan sirip ikan yang lebih menarik. Warna dan sirip menarik ini ada karena tidak ada seleksi alam dan ikan cupang terus menerus dilakukan kawin silangkan.
Hasil dari kawin silang tersebut memperoleh bentukan ikan yang bagus namun sifat agresifnya lebih menurun, sehingga menjadi ikan cupang hias.
Sebenarnya ikan cupang seperti itu sudah ada sejak bangsa Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Kemudian pada tahun 1860an breeder dari india mendapatkan cupang dengan bentuk sirip ekor terbelah (Doubletail).
Cupang Doubletail memiliki ciri-ciri khas yaitu memiliki sirip perut (Ventral) panjang dan memiliki tubuh pendek. Melihat hal itu, mereka lalu menyilangkannya dengan ikan cupang ekor tunggal untuk mengurangi ciri-ciri ikan Doubletail. Namun hasil yang didapat adalah berbagai bentuk ikan cupang.
Berjalannya waktu ikan cupang diminati sebagai hobi di kalangan orang Eropa dan Amerika, mengetahui hal itu orang Asia pun tidak ingin kalah dan kemudian mereka melakukan kawin silang secara besar-besaran. Namun orang Eropa dan Amerika lebih berhati-hati dalam melakukan kawin silang agar karakter ikan cupang tetap terjaga.
5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Oleh karena itu penampilannya seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail.
Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang dibentuknya.
Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang. Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180 derajat dan juga halfmoon rosetail.
Referensi:
Mr. Tate Regan - Orang yang memperbaiki nama ikan cupang yang dibawa Dr. Theodor Cantor
9 Tahun kemudian Dr. Theodor Cantor membuat sebuah artikel tentang ikan petarung ini dan ia berinama ikan tersebut “Macropodus pugnax”. Namun, Mr. Tate Regan melihat ada yang tidak beres tentang artikel ini yaitu dengan nama “Macropodus pugnax”. Karena pugnax sendiri adalah nama spesies yang sudah ada dialam.
Kemudian pada tahun 1909, temanya yaitu Mr. Tate Regan memberikan julukan pada ikan itu dengan nama “Betta Splendens”. Ia menjelaskan kenapa memberikan nama Betta dan Splendens karena ia percaya ada sebuah suku penjuang di Asia yang bernama Bettah dan Splendens/ Splendid berarti Cantik atau Megah. Ia beranggap bahwa ikan ini adalah pejuang yang cantik.
Kemudian pada tahun 1896 ikan cupang diperkenalkan pertama kali di Jerman kemudian pada tahun 1910 ikan cupang diperkenalkan ke Amerika dengan warna dan sirip ikan yang lebih menarik. Warna dan sirip menarik ini ada karena tidak ada seleksi alam dan ikan cupang terus menerus dilakukan kawin silangkan.
Hasil dari kawin silang tersebut memperoleh bentukan ikan yang bagus namun sifat agresifnya lebih menurun, sehingga menjadi ikan cupang hias.
Sebenarnya ikan cupang seperti itu sudah ada sejak bangsa Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Kemudian pada tahun 1860an breeder dari india mendapatkan cupang dengan bentuk sirip ekor terbelah (Doubletail).
Cupang Doubletail memiliki ciri-ciri khas yaitu memiliki sirip perut (Ventral) panjang dan memiliki tubuh pendek. Melihat hal itu, mereka lalu menyilangkannya dengan ikan cupang ekor tunggal untuk mengurangi ciri-ciri ikan Doubletail. Namun hasil yang didapat adalah berbagai bentuk ikan cupang.
Berjalannya waktu ikan cupang diminati sebagai hobi di kalangan orang Eropa dan Amerika, mengetahui hal itu orang Asia pun tidak ingin kalah dan kemudian mereka melakukan kawin silang secara besar-besaran. Namun orang Eropa dan Amerika lebih berhati-hati dalam melakukan kawin silang agar karakter ikan cupang tetap terjaga.
5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Oleh karena itu penampilannya seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail.
Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang dibentuknya.
Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang. Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180 derajat dan juga halfmoon rosetail.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Cupang_(ikan)
- http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/ias/ias_dtl/2
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802