Perkembangan ilmu rekayasa genetika di berbagai bidang kehidupan menyebabkan terciptanya produk-produk baru hasil rekayasa genetika. Pada tahun 1999, Dr Zhiyuan Gong dan rekan-rekannya di National University of Singapore bekerja dengan gen yang mengkodekan Green Fluorescent Protein (GFP) atau protein hijau berpendar yang awalnya diekstraksi dari ubur-ubur. Mereka memasukkan gen tersebut ke dalam embrio ikan zebra (zebra danio, Danio rerio) yang memungkinkan untuk diintegrasi ke dalam genom ikan zebra. Setelah diuji, ternyata ikan zebra yang telah disisipi gen ubur-ubur tadi menjadi berpendar terang di bawah cahaya putih alami dan sinar ultraviolet. Ikan zebra yang bisa berpendar inilah yang disebut dengan glowfish (ikan bercahaya).
Penemuan ikan zebra yang bisa berpendar hijau ini adalah langkah awal dalam proses ini. Selanjutnya, National University of Singapore (NUS) mengajukan permohonan paten pada pekerjaan ini sehingga tak lama kemudian didapatkan ikan zebra yang tidak hanya berpendar hijau namun juga berpendar merah dari penambahan gen karang laut, dan oranye-kuning dengan penambahan varian gen ubur-ubur.
Setelah ditemukannya banyak variasi warna dari ikan yang bisa berpendar, para ilmuwan dari NUS, pengusaha Alan Blake dan Richard Crockett dari Yorktown Technologies, sebuah perusahaan di Austin-Texas, bertemu dan menyepakati ditandatangani dimana Yorktown memperoleh hak di seluruh dunia untuk memasarkan ikan zebra yang bisa berpendar. Ikan zebra ini kemudian dipatenkan dengan nama GloFish.
Tujuan dan Manfaat GloFish
Pada mulanya GloFish dibuat untuk digunakan sebagai indikator polusi. Para peneliti memasukkan gen pemicu yang akan mengaktifkan pancaran cahaya (dari gen ubur-ubur) pada ikan zebra sehingga apabila ikan zebra ini berada dalam lingkungan yang mengandung zat tertentu yang berbahaya bagi lingkungan. Namun, seiring dengan berjalannya penelitian dan ditemukannya berbagai warna, sampai saat ini, modifikasi gen yang dilakukan terhadap jenis ikan zebra tersebut telah mendapatkan lima warna berbeda (Starfire Red®, Sunburst Orange®, Electric Green®, Cosmic Blue™ and Galactic Purple™) yang akan bersinar ketika berada di bawah sinar yang redup, maka produk ikan zebra yang bisa berpendar ini telah dipatenkan untuk dijual sebagai ikan hias/ikan aquarium.
GloFish terus berhasil dipasarkan di seluruh Amerika Serikat. Sejak diperkenalkan pada akhir tahun 2003, belum ada laporan dari setiap masalah ekologi terkait dengan penjualan mereka. Bahkan saat ini sedang terkenal di restoran-restoran makanan Jepang di Amerika pembuatan sushi glow in the dark (dikenal juga dengan glowing sushi) yaitu sushi yang dibuat dengan menggunakan daging GloFish.
Gambar 3. Glowing Sushi (sumber: www.glowingsushi.com)
Pembuatan GloFish
Ikan Zebra (Zebrafish)
Zebrafish (Danio rerio) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang kecil (panjang 3 ± 4 cm). Meskipun rincian distribusinya tidak jelas, ikan zebra dapat tersebar luas di perairan dangkal, lambat mengalir di anak benua India. Mereka paling sering ditemui di kolam dangkal yang terhubung ke budidaya padi. (Spence et al, 2008 dan referensi di dalamnya). Ikan zebra ini merupakan salah satu spesies yang dapat dengan mudah disimpan dan dibesarkan di laboratorium sehingga biasa digunakan sebagai ikan peliharaan di akuarium.
Ikan zebra telah digunakan sebagai model organisme untuk mempelajari gen yang mengontrol perkembangan selama sekitar tiga puluh tahun. Ikan zebra dipilih sebagai sistem model genetik karena berbagai alasan.
- Tubuhnya berukuran kecil sehingga bisa didapatkan banyak strain genetik dalam ruang kecil.
- Mampu menghasilkan banyak keturunan dalam sekali reproduksi. Seekor betina ikan zebra dapat menghasilkan 100-200 telur dalam sekali reproduksi, dan mereka bertelur sekitar sekali seminggu. Telur-telur yang dihasilkan ini mampu berkembang dengan cepat dan mencapai kematangan seksual dalam 2-3 bulan.
- Ikan zebra merupakan vertebrata, sehingga kontrol dari perkembangan genetik dan penyakit genetiknya mirip dengan manusia.
- Ikan zebra jauh lebih murah daripada tikus, yang merupakan organisme vertebrata juga.
- Embrio dari ikan zebra tembus cahaya, sehingga mudah untuk mengidentifikasi adanya mutan dengan perkembangan abnormal (Samantha Lindeman and Jennifer Liang)
Zebra danio menjadi salah satu ikan setelah neon tetra yang paling lumrah dijadikan penghuni aquascape. Sudah pasti karena ukurannya yang mungil dan warnanya yang sangat mencolok. Apalagi, zebra danio juga dipakai menjadi salah satu ikan dengan warna berkilau yang dijual dengan nama Glofish. Memelihara zebra danio tidak sesulit itu, tapi ada beberapa hal yang harus kamu jaga, karena sekuat apapun ikan, mereka juga bisa sakit.
Lalu bagimana cara memelihara zebra danio yang merupakan ikan paling cocok untuk para pemula? Semudah itu kah?
1. Tank berarus
Zebra danio merupakan ikan asal Asia Selatan yang biasa tinggal di habitat sungai yang memeliki arus. Bentuk tank persegi panjang lebih baik daripada yang melebar, karena secara natural ikan ini lebih suka dengan area yang panjang seperti halnya sungai.
Tank dengan ukuran 40×20 sudah sangat cukup untuk memelihara ikan ini. Karena mayoritas ikan zebra danio yang dipasarkan adalah hasil budidaya, sebenarnya mereka bisa hidup tentram di berbagai macam tipe akuarium. Tapi lebih keren jika akuariumnya terlihat seperti habitat aslinya bukan?
2. Tankmate
Karena zebra danio adalah ikan berukuran kecil, kamu mesti hati-hati memilih tankmatenya. Jangan sampai kamu masukkan ikan berukuran dan bermulut besar seperti cichlid dan tetra macam congo tetra dewasa, karena bisa saja zebra daniomu malah menjadi santapan. Mereka bisa akrab hidup dengan ikan-ikan kecil lainnya seperti neon tetra, rasbora, guppy dan lain-lain.
3. Kualitas air
Dikenal sebagai ikan yang tangguh, kebutuhan parameter air ikan ini jauh dari kata rumit. Umumnya, ikan danio zebra lebih menyukai pH di angka 6.5-7.2 . Mereka bukanlah ikan yang membutuhkan pH yang kompleks, makanya sering disebut sebagai ikan yang paling pas untuk pemula. Walau begitu, kamu harus memeliharanya dengan filtrasi ya, agar air tetap bening dan amonia bisa tetap ditahan di angka yang rendah.
4. Jangan pelihara sendiri
Ikan zebra danio bukanlah ikan yang senang hidup sendiri. Karena mereka berukuran kecil, di habitat asalnya mereka harus berkumpul dan berenang secara berkelompok agar tidak jadi sasaran empuk predator alaminya. Sama seperti di alam, zebra danio pasti akan kebingungan jika dipelihara sendirian. Maka dari itu, kamu harus memelihara minimal 5 ekor agar mereka membentuk sebuah regu.
Dengan mudah, kamu bisa memelihara zebra danio karena mereka bukanlah ikan kecil yang membutuhkan fasilitas yang rumit. Jika beruntung, zebra danio yang kamu pelihara bisa saja beranak pinak karena mereka mudah berkembang biak. Benar-benar ikan yang pas untuk pemula.
Referensi : https://nakamaaquatics.id/Glofish/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar