Ciri Induk Jantan dan Induk Betina Unggulan Siap Pijah
- Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
- Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
- Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
- Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
- Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Perbedaan Induk Ikan Mas Jantan dan Betina
1. Betina
1. Betina
- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
- Badan tampak langsing.
- Gerakan lincah dan gesit.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
- Sistem Pembenihan / Pemijahan Ikan Mas
- Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari;
- Sediakan injuk untuk menepelkan telur;
- Setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.
- Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
- Sediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu dan diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
- Setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
- Tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.
- Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
- Sediakan rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
- Setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
- Setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.
- Luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
- Sediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
- Setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
- Setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
- Luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
- Sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
- Setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
- Setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
- Sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
- Sistim Kawin Suntik
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemijahan Ikan Mas
Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diketahui dalam pembibitan ikan mas, poin-poin berikut berlaku untuk semua cara pemijahan.
Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diketahui dalam pembibitan ikan mas, poin-poin berikut berlaku untuk semua cara pemijahan.
- Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
- Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan suhu berkisar 25 derajat C.
- Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
- Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
- Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar