Rabu, 19 Desember 2018

Budidaya Ikan Tawes Yang Sangat Menguntungkan



Ikan Tawes (Puntius Javanicus) ialah salah satu macam ikan air tawar yang sering dijadikan sebagai ikan konsumsi. Nama kawasan ikan tawes ini ialah Ikan Wader ataupun Ikan Putihan. Ikan ini berukuran sedang dengan panjang sempurna sekitar 330 mm. Ikan Tawes ini banyak ditemukan di sungai-sungai, si kecil sungai, hingga waduk. Penyebaran ikan ini terdapat di Sungai Mekong, Chao Phraya, Semenanjung Malaya, dan Indonesia(Sumatera dan Jawa). Ada segelintir klasifikasi ikan tawes ini ialah ikan tawes biasa (berwarna kelabu) Tawes bule (bersisik albino), Tawes silap (berwarna putih kelabu), dan Tawes kumpay (berwarna putih kelabu).

Makanan ikan tawes ini ialah tumbuhan air seperti Hydrilla verticillata Plesldan juga Ceratophylum demersum L dan lainnya. Namun dalam budidaya ikan ini pakan yang diberikan adalah pakan berupa pelet atau pakan daun.

Sekarang banyak orang yang mencoba mengembangbiakkan ikan tawes atau ikan wader ini baik itu di kolam terpal, kolam tembok ataupun kolam tanah. Berikut ialah Metode Budidaya Ikan Tawes atau Ikan Wader Yang Benar :

1. Pemilihan Induk Ikan Tawes
Ikan Tawes sudah dapat dibuahkan sesudah berumur 6 bulan untuk jantan dan 12 bulan untuk betina namun sebaiknya yang dipilih sebagai induk ialah yang berumur 10 bulan lebih untuk jantan dan 14 bulan untuk betina.

Persyaratan ikan tawes yang baik dihasilkan indukan ialah betina tak lebih dari 6 kali kawin, Tidak terlalu tua, warnanya cemerlang, sisiknya besar dan teratur, mempunyai gerakan yang gesit, sehat,dan lain-lain.

2. Perbedaan Jantan dan Betina Ikan Tawes
Jika sudah matang gonad, betina akan mempunyai perut yang gendut, lembek, lubang genital berwarna kemerahan atau terdapat bintik merah dibagian belakang. Berbeda dengan ikan jantan jika sudah matang gonad akan mengeluarkan cairan berwarna putih. Jantan mempunyai pipih yang kasar sebaliknya betina mempunyai pipih yang halus.
3. Tempat Pemijahan Ikan Tawes
Kolam pembuahan untuk ikan tawes dihasilkan persegi panjang dengan luas sekitar 200- 300 m2. Komponen dasar kolam pemijahan sebaiknya dihasilkan tak terlalu berlumpur karena dapat menyebabkan telur tak menetas.
4. Pemijahan Ikan Tawes
Umumnya pada pukul 16.00 petani akan memasukkan air dalam kolam untuk menstimulasi alami ikan tawes. Sesudah itu, ikan akan mulai berkejaran. Selanjutnya akan terjadi pemijahan, pemijahan tersebut terjadi pada bagian tepi yang dangkal dekat pintu air masuk. Telur hasil pembuahan akan menetas sesudah 13 jam pada suhu sekitar 24 – 32°C. Berikan pakan tambahan pada indukan berupa dedak, kangkung atau yang lainnya. Meski larva diberikan pakan berupa dedak halus.

5. Pendederan Ikan Tawes
Kolam yang akan diterapkan untuk pendederan berukuran sekitar 300 – 600 m², kemudian kolam pendederan dipupuk secara khusus dulu menerapkan pupuk sangkar. Kemudian kolam pendederan diisi air setinggi 40 cm pada pintu masuk air dan 75 cm pada pintu keluar air.

Kemudian benih ikan yang sudah berukuran kira-kira 2 cm atau sudah berumur 3 – 4 pekan ditebar dalam kolam pendederan dengan kepadatan sekitar 10 – 15 ekor per m². Benih dalam kolam pendederan selama 3 – 4 pekan dan benih dapat dipanen sesudah berukuran sekitar 3 – 5 cm.
6. Pembesaran Ikan Tawes
Benih yang sudah berukuran 5 – 8 cm ditebar dalam kolam pembesaran dengan kepadatan sekitar 3 – 4 ekor per m². Air dalam kolam pembesaran diisi dengan ketinggian kira-kira 40 – 60 cm dengan aliran air stabil dan debitnya tak terlalu besar. Pembesaran ikan ini membutuhkan waktu kira-kira sekitar 4 – 6 bulan selanjutnya, ikan tawes dapat dipanen untuk menjadi indukan kembali ataupun dipasarkan pada konsumen untuk konsumsi.

Sumber : https://waringikan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar