Rabu, 19 Desember 2018

Pembenihan Ikan Tawes

Hasil gambar untuk pembenihan ikan tawes

Ikan tawes merupakan salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis. Ikan ini banyak dibudidayakan di deerah Purbalingga. Namun salah satu kendala yang dihadapi adalah langkanya bibit sehingga para pembudidaya ikan perlu dibekali pengetahuan tentang pembenihan ikan tawes.

Adapun langkah-langkah dalam usaha pembenihan ikan tawes adalah sebagai berikut :
Pemilihan Induk

Persyaratan utama untuk memijahkan tawes adalah induk ikan yang akan dipijahkan harus telah matang gonad. Ciri-ciri induk yang matang gonad adalah :

Induk jantan :
  • umur 10 bulan atau lebih
  • bagian perut jika diurut mengeluarkan cairan putih
  • bagian perut langsing
  • tingkah laku gesit

Induk betina :
  • berumur minimal 14 bulan
  • bagian perut jika diurut mengeluarkan cairan kehitaman
  • bagian perut membengkak, jika diraba terasa kasar
  • tingkah laku agak lambat
Persiapan Kolam

Kolam pemijahan yang digunakan berukuran 200 m2 dengan sirkulasi air yang lancar. Dasar kolam tidak boleh berlumpur atau retak-retak karena telur ikan akan mati tertutup lumpur atau masuk ke dalam rongga tanah. Pematang yang bocor diperbaiki dan lumpur yang menutupi kamalir diangkat.

Kolam sebelum digunakan harus dikeringkan selama 2-3 hari. Selanjutnya air dialirkan ke dalam kolam sehingga mencapai ketinggian 40 cm di pintu pemasukan air dan 70 cm di pintu pembuangan

Pemasukan Induk
Induk yang telah tersedia kemudian dimaskan ke dalam kolam pada pagi hari, pada sore hari sekitar pukul 16.00 debit air yang masuk ke kolam diperbesar untuk merangsang ikan tawes yang akan memijah. Bertambahnya debit air yang masuk ke kolam maka air yang keluar di saluran pembuangan diusahakan tetap tenang dan tidak menimbulkan suara gemericik

Jalannya Pemijahan

Pemijahan tawes biasanya terjadi sekitar pukul 19.00 sampai 20.00, namun kadang-kadang pemijahan baru usai setelah menjelang pukul 05.00. Saat induk melakukan pemijahan, akan terdengar suara dengungan seperti suara kumbang.

Pemeliharaan Larva
Keesokan harinya bila diantara telur-telur yang dikeluarkan ada yang menggerombol, harus dilakukan pemisahan pada telur tersebut, misalnya dengan memasukan sapu lidi ke dalam kolam dan mengayun-ayunkan secara perlahan. Telur yang mula-mula 1 mm, setelah beberapa saat terendam air diameternya akan menjadi 2-3 mm. Setelah induk tawes memijah, biarkan mereka tetap berada di dalam kolam tersebut hingga telurnya menetas menjadi larva (burayak). Telur tawes akan menetas dalam waktu yang relatif singkat yaitu 13 jam pada suhu 240C sampai 320C. Seluruh telur akan menetas setelah 2 sampai 3 hari. Singkatnya waktu penetasan ini antara lain disebabkan oleh tipisnya dinding telur.

Induk tawes yang telah melakukan pemijahan perlu mendapatkan makanan tambahan untuk mengganti energi yang cukup banyak dikeluarkan saat pemijahan. Makanan tambahan tersebut dapat berupa dedak halus yang dicampur air yang diberikan dua kali sehari ( pagi dan sore ), atau daun pepaya dan dedaunan yang lunak lainnya. Daun-daunan tersebut cukup diberikan satu kali dalam satu minggu.

Setelah benih berumur 7 hari, dapat diberi makanan berupa dedak halus kering yang ditebarkan di sekitar permukaan air kolam. Larva sudah dapat dipanen setelah berumur antara 20 sampai 30 hari. Dari satu pasang induk dapat dihasilkan benih sebanyak 10.000 sampai 20.000 ekor.

Sumber : https://perikanankarangmoncol.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar