Sabtu, 29 Desember 2018

Tips Budidaya Ikan Tawes



Ikan tawes atau yang memiliki nama latin Puntius javanicus dan dikenal di Indonesia dengan sebutan ikan tawes. Ikan ini merupakan salah satu ikan yang memiliki penggemarnya di masyarakat kita. Karena banyak memiliki daya tarik serta potensi ekonomis yang dijadikan ladang bisnis oleh masyarakat. Sehingga tidak aneh jika banyak orang mulai budidaya ikan tawes. Banyak cara yang dilakukan, mulai dari menggunakan media kolam pada umumnya sampai dengan yang hanya menggunakan kolam terpal seadanya.


Jika dilihat budidaya ikan tawes ternyata tidak terlalu sulit, jika dijalankan dengan serius. Ciri-ciri morfologi ikan tawes salah satu ciri yang mudah dikenali ialah dari bentuk badan agak panjang dan memipih kesamping dengan punggung meninggi.

Sedang bentuk mulut lebih mengecil, selain itu tanda lainnya berupa kumis atau sungut sebanyak dua pasang. Ciri lain bisa dibedakan dengan bentuk bagian punggung yang warnanya lebih gelap lalu bentuk sirip ekor ber cabang atau disebut pula ekor bercagak.

Sifat biologis ikan tawes

Ikan tawes merupakan ikan perairan sungai. Biasanya panjang maksimum dapat mencapai 50 cm. Yang sering dilakukan pemijahan berlangsung pada musim penghujan.

Sifat telur, bisanya bersifat tenggelam di dasar media air dengan warna yang dikenali berwarna kuning bening atau transparan sifatnya tidak tidak menempel. Dengan suhu berkisar 25 derajat celcius, biasanya dalam waktu maksimal 20 jam telur akan menetas.

Perkembangannya, setelah mencapai ukuran tubuh panjangnya sekitar 10 cm ikan ini mulai akan mencari pakan dengan memulai mengkonsumsi tumbuhan seperti jenis Ceratophyllaceae, Najadaceae, Characea, Chorophyceae, rumput rumputan dan lain lain. Karena ikan tawes ini memang tergolong ikan herbivora atau pemakan tumbuhan.

Pemeliharaan indukan

Untuk mempermudah pemeliharaan, sebaiknya induk ikan tawes jantan dan betina sebaiknya dipelihara secara terpisah dengan kolam tersendiri atau menggunakan sekat pemisah supaya tidak bercampur sebelum waktunya tiba.

Biasanya ikan ini baru dapat dipijahkan pada umur sekitar satu tahun, dengan kisaran bobot sudah mencapai minimal 250 gram per ekor. Namun, khusus uktuk pejantan ketentuannya biasanya yang disebut matang kelamin yakni yang telah berusia minimal 6–8 bulan. Berikut tahapan pemilihan induk ikan tawes.

  • Bentuk kepala agak mengecil dan meruncing.
  • Bentuk sisik besar besar dan teratur.
  • lubang urogenital letaknya relatif dekat dengan pangkal ekor.
  • Lebih jinak dan gerakannya.

Cara membedakan jenis kelamin tawes

Ikan tawes Jantan
Cirinya untuk membedakan induk tawes jantan dan betina yang praktis adalah dengan cara memijit perut perlahan menuju kearah dubur.

Pada iInduk ikan Taes jantan akan mengeluarkan cairan putih susu, gerakannya juga tampak lebih lincah dan tutup insangnya terasa kasar bila diraba.

Ikan tawes betina
Lebih mudah membedakan Induk tawes betina yang telah matang kelamin karena cirinya mudah dikenali. Tandanya tubuh bagian perut akan membesar ke arah lubang urogenital, atau tampak lebih gendut.

Jika bagian perut perlahan diraba akan terasa terasa lembek. Perbedaanya yang mencolok, pada lubang urogenital berwarna kemerahan kemudian juga pada pembuluh darah yang terletak pada sirip-sirip juga akan tampak kemerah merahan.

Tahap pembesaran untuk konsumsi

Pada tahapan pembesaran sampai ukuran konsumsi hampir sama dengan teknik pendederan namun perbedaannya pada kegiatan pembesaran tidak diperlukan pakan alami jika ikan sudah berukuran besar.

Akan tetapi penumbuhan plankton tetap diperlukan untuk menjaga kualitas air supaya lebih terpelihara. Pada perairan yang subur akan membuat pertumbuhan ikan menjadi lebih stabil dan sesuai bagi pertumbuhan ikan.

Adapaun jenis pakan diberikan memerlukan pakan tambahan berupa pelet ditambah dengan daun-daunan untuk memacu pertumbuhan ikan karena ikan ini adalah jenis herbivora pemakan jenis tumbuhan.

Tahapan panen ikan kebutuhan konsumsi dilakukan jika ukuran bobot ikan sudah mencapai 200–300 gram per ekor atau mudahnya minimal yang dapat dipanen jika 1 kg berisi 5 ekor.

Sumber : https://www.pertanianku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar