Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus. Posisi ini menyebabkan Indonesia kaya akan keragaman budaya dan suku bangsa. Selain itu, letak di antara dua benua dan dua samudra mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim.
Indonesia yang terdiri dari berbagai kepulauan yang memiliki Sumber daya alam Indonesia yang sangat melimpah dan luas dalam bidang perikanan dan kelautan, dalam pemanfaatannya kegiatan masyarakat yang melakukan kegiatan dalam bidang perikanan belum terlalu mmaksimal, mengingat belum ada potensi dari masyarakat dalam pengolahan Sumber daya Perikanan.
Perikanan merupakan suatu ilmu yang terus berubah dan berkembang. Sebagai ilmu terapan yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan ikan, ilmu perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritime yang mandiri. Karenanya ilmu perikanan harus di kaji dan dikembangkan baik yang mengenai anatomi, morfologi ataupun fisiologi (Murniyati,2002).
Ikan merupakan hewan air yang memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda tergantung dari spesies dan dimana dia hidup atau beradaptasi dengan lingkungannya. Ciri pada ikan berbeda-beda yang biasa disebut ciri morfometrik dan meristik.
Dalam mempelajari sistem rangka makhluk hidup mempunyai fungsi yang sangat penting selain membentuk tubuh makhluk hidup, juga melindungi bagian-bagian yang paling penting pada tubuh makhluk hidup (Mahardono, 1979 ).
Menurut Achjar (1968), anatomi merupakan suatu kajian tentang organ-organ dalam tubuh ikan, bentuk dan posisi setiap organ dalam berbeda antara satu jenis ikan dan ikan yang lainnya, berkaitan dengan bentuk tubuh, pola adaptasi, dan stadia dalam hidupnya. Lebih lanjut di nyatakan lagi bahwa mempelajari sistem atau organ dalam yang terdapat pada ikan sangat penting untuk mengetahui lebih mendalam guna mempelajari kebiasaan dan hal-hal yang berhubungan dengan pembudidayaan, penangkapan dan pemeliharaan Perlunya mengetahui anatomi dalam adalah untuk dapat mengetahui bentuk dalam suatu organisme, khusunya ikan dan untuk mengetahui fungsi dari struktur dalam organisme tersebut. Dalam pengerjaannya, Ikan yang bisa menjadi salah satu contoh yaitu Ikan mujair (Oreochromis mosambicus).
Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.
MorfologiMorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan ukuran luas organisme. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan entah itu pada perairan laut , payau maupun tawar.
MorfologiMorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan ukuran luas organisme. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan entah itu pada perairan laut , payau maupun tawar.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan bentuk organ luar suatu organisme. Bentuk tubuh pada ikan itu digolongkan dalam dua macam yakni bentuk tubuh simetris bilateral dan non simetris bilateral. Maksudnya adalah bila ikan di belah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengahnya maka kedua sisi lateralnya baik bentuk dan ukurannya sama, sedangkan non simetris bilateral maksudnya ke dua sisi lateralnya memperlihatkan bentuk yang tidak sama (Achjar, 1986).Dan adapun Morfologi ikan mujair memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah vertikan (kompres) dengan profil empat persegi panjang (Bleker:1989).
Bagian-bagian Tubuh Ikan Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Sebelum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada baiknya kita mengenal bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang digunakan dalam identifikasi. Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
Secara umum tubuh ikan dibagi atas tiga bagian yaitu:
1. Bagian Kepala yaitu Bagian dari ujung mulut terdepan sampai ujung tutup insang paling belakang. (mulut, rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, mata, tutup insang, otak, dan sebagainya).
2. Bagian Badan yaitu bagian yg terletak antara tutup insang paling belakang sampai permulaan sirip dubur. (sirip punggung, sirip dada, sirip perut, organ-organ dalam-hati, empedu, dan sebagainya).
3. Bagian Ekor yaitu bagian yg terletak mulai permulaan sirip dubur sampai ujung sirip ekor terbelakang. (anus, sirip dubur, sirip ekor).
Ciri Morfometrik IkanMorfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, dan tinggi dari tubuh atau bagian-bagianb tubuh ikan (Hannan, 1992). Dan Menurut Pratignyo (1984), bahwa morfometrik yaitu ciri yang berupa bagian tubuh ikan yang dapat di ukur, misalkan panjang pada bagian kepala, serta pada bagian lebar dan tinggi truktur atau bentuk pada ikan tersebut.
Setiap spesies ikan memiliki ukuran yang masing-masing berbeda disebabkan oleh umur, jenis kelamin, tempat hidupnya serta faktor-faktor lingkungan sekitar seperti makanan, suhu, pH, salinitas dan iklim. Ukuran yang diberikan untuk diidentifikasi hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1984).
Ukuran tubuh ikan, semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang di ambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan seperti panjang total, panjang standar, dan lain-lain ( Moyle , dan . Cech. 1988). Dan Jika di dasarkan pada ukuran panjang dan tinggi tubuh ikan terdapat dua tipe dasar yaitu Trunctae dan Attenuate (Khairuman, 2002). Mulut ikan, bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat ikan tersebut, pada rangga mulut bagian dalam biasanya di lengkapi dengan jari-jari, tapis insan yang panjang dan lemah untuk menyaring plankton ( Kotellet dkk, 1993).
Ukuran ikan menunjukan besar kecilnya ikan. Ikan dikatakan besar apabila panjangnya lebih dari 10 cm, yang dimaksud panjang yang diukur dari ujung mulut sampai dengan ujung ekor yang disebut ukuran panjang total ikan (Hadiwiyoto, 1993).
Jari-jari sirip dada ikan dapat dikelompokan dalam dua tipe yaitu jari-jari keras dan jari-jari lemah. Jari-jari keras ditulis dengan angka romawi. Sedangkan jari-jari lemah di tulis dengan mrngunakan angka
Jari-jari sirip dada ikan dapat dikelompokan dalam dua tipe yaitu jari-jari keras dan jari-jari lemah. Jari-jari keras ditulis dengan angka romawi. Sedangkan jari-jari lemah di tulis dengan mrngunakan angka
Ciri MeristikCiri meristik berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods), mulai dari berapa jumlah sirip ikan (dorsal, dada, perut, anal, dan ekor), kemudian jumlah sisik pada ikan, jumlah tapis ingsang, dan finlet, (Anonimus.2012.Ikhtiologi).
Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan, yang meliputi jumlah sirip, perumusan jari-jari sirip, sisik dan insang (Hannan, 1992).
Ciri meristik merupakan ciri-ciri dalam taksonomi yang dapat dipercaya, karena sangat mudah digunakan. Ciri meristik ini meliputi apa saja pada ikan yang dapat dihitung antara lain jari-jari dan duri pada sirip, jumlah sisik, panjang linea literalis dan ciri ini menjandi tanda dari spesies. Salah satu hal yang menjadi permasalahan adalah kesalahan penghitungan pada ikan kecil. Faktor lain yang dapat mempengaruhi ciri meristik yaitu suhu, kandungan oksigen terlarut, salinitas, atau ketersediaan sumber makanan yang mempengaruhi pertumbuhan larva ikan, muncul pada ikan (tetapi seingkali tidak jelas).
Ciri meristik merupakan ciri-ciri dalam taksonomi yang dapat dipercaya, karena sangat mudah digunakan. Ciri meristik ini meliputi apa saja pada ikan yang dapat dihitung antara lain jari-jari dan duri pada sirip, jumlah sisik, panjang linea literalis dan ciri ini menjandi tanda dari spesies. Salah satu hal yang menjadi permasalahan adalah kesalahan penghitungan pada ikan kecil. Faktor lain yang dapat mempengaruhi ciri meristik yaitu suhu, kandungan oksigen terlarut, salinitas, atau ketersediaan sumber makanan yang mempengaruhi pertumbuhan larva ikan, muncul pada ikan (tetapi seingkali tidak jelas).
Sistem IntegumenSistim integument berfungsi untuk memberikan pewarnaan pada organisme agar dapat menjadi indah, selain itu Sistem Integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara umum hampir sama yaitu terdiri dari epidermis turunan dari ektoderm dan dermis turunan dari Mesoderm 2 pola warna pada ikan disebabkan oleh tiga hal yaitu karena konfigurasi Fisik (Rahardjo,2004). Lebih lanjut di nyatakan bahwa sistem integument adalah bagian tubuh yang berada pada bagian teluar. Sistem integumen terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya yang termasuk derivat kulit adalah sisik, jari-jari, sirip, skut, kill, kelenjar lendir dan kelenjar laven.
Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak seperti kelenjar ekresi tetapi dapat juga berupa struktur keras, dari kulit ini dinamakan eksoskelet sehubungan dengan bervariasinya sistem integumen seperti pada ikan maka fungsinya juga mempunyai ciri yang terdiri dari sisik, kulit, dan lendir/kelenjar lendir, epidermis, dermis, chomataphore dan otot (Nontji,1988).
Fungsi Integumen yakni membantu nenbirikam corak atau pewarnaan pana kulit ikan(sisik) agar dapat memberikan keindahan pada ikan,selain itu Integumen juga pelu di nengerti karena bertujuanuntuk mengetahui sistim yang berhubungan dengan darifat kulit dan pola warna ikan.
Sistem PencernaanIkan mujair termasuk dalam golongan ikan omnivora karena memiliki alat pencernaan berupa usus yang panjang dan lambung yang agak besar. Yang mana telah di katakan oleh Fujaya (1999), bahwa Ikan omnivora memiliki lambung yang menyerupai bentuk kantung dan usus 5-6 kali panjang tubuh, sedangkan ikan herbivora memiliki lambung pendek, kecil dan hampir tidak ada tetapi memiliki usus yang sangat panjang sehingga dapat beberapa kali lebih panjang dari tubuh ikan.
Sistem pernapasanAlat pernapasan utama ikan adalah insang, walaupun ada jenis ikan tertentu seperti lungfish yang menggunakan paru-paru. Selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan antara lain labirin pada ikan betook (Anabassp), organarborescent (Clariassp) divertikula pada ikan gabus.Pada ikan mujair insangnya terdiri atas lembar, masing-masing 4 lembar samping kanan dan 4 lembar samping kiri, dan memiliki filamen insang masing-masing 22.
Ikan mujair bernapas dengan menggunakan insang. Dan mempuyai organ dalam yakni, otak yang teletak di bagian kepala, Alat Pencernaan (gigi, lambung, usus), ginjal, gelembumg renang, jantung, hati, dan lain-lain.
Referensi:
Khairuman, 2002. Budidadaya Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta
Nontji,1988, Dunia Ikan. Armico, Bandung
Handarto., 1979. Perikanan Indonesia. PT.Cipta Sari Grafika, Bandung.
Ir. Bambang Cahyono,2000. Budidaya ikan air tawar, Kanisius, Yogyakarta
Fujaya. 1999. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Aslan, dkk. 2009. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Universitas Haluoelo. Kendari
Rahardjo,2004. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumber : http://mustarcansel.blogspot.com
Referensi:
Khairuman, 2002. Budidadaya Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta
Nontji,1988, Dunia Ikan. Armico, Bandung
Handarto., 1979. Perikanan Indonesia. PT.Cipta Sari Grafika, Bandung.
Ir. Bambang Cahyono,2000. Budidaya ikan air tawar, Kanisius, Yogyakarta
Fujaya. 1999. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Aslan, dkk. 2009. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Universitas Haluoelo. Kendari
Rahardjo,2004. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumber : http://mustarcansel.blogspot.com
permisi min numpang share ya :)
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen judi terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^_^