Senin, 27 Desember 2021

Ikan Arwana - Ikan Hias Bernilai Ekonomi Tinggi

Ikan hias sudah banyak dibudi daya, beberapa alasan yang mendukung ikan hias dibudi daya, yaitu memiliki beraneka ragam ikan hias yang tersebar di wilayah peraiiran Indonesia, baik ikan hias di air tawar, payau maupun di air tawar. Spesies ikan hias ada 1.100. Diperkirakan 400 adalah spesies ikan hias air tawar dan 650 spesies ikan hias air laut yang hidup di lingkungan terumbu karang. Sedangkan kemungkinan 50 spesies merupakan spesies ikan hias di air payau.
Wilayah produksi ikan hias Indonesia tersebar di 18 propinsi yaitu Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Selain itu, ikan hias juga memiliki pangsa pasar ekspor yang besar. Berdasarkan data tahun 2009, ikan hias Indonesia baru menguasai 3,12% dari perdagangan ikan hias dunia, jadi masih tertinggal dari Singapura yang mencapai 16,08%. Pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia adalah Singapura, Cina, Hong Kong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, USA dan Eropa. Dan alasan ketiga adalah Mampu menghasilkan devisa negara cukup besar. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan hias Indonesia.

Ikan hias adalah jenis yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam akuarium. Contoh ikan hias yang dibudi dayakan antara lain: koi, neon tetra, koki, cupang, dan guppy, yellow tangs, blue tags, clownfi sh dan sebagainya.

Komoditas Ikan Hias
Indonesia memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini terdapat lebih kurang dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu, Indonesia memiliki 400 spesies, namun hanya 90 spesies yang dibudi dayakan secara luas oleh masyarakat.

Ikan hias air tawar mempunyai beberapa kelebihan, terutama dari kemudahan budi dayanya. Banyak jenis ikan hias air tawar dapat dibudi dayakan dengan teknologi dan fasilitas yang sederhana sehingga dapat diusahakan dalam skala rumah tangga mikro kecil sampai besar sekalipun. Hal ini berbeda dengan ikan hias air laut, selain lebih sulit biasanya memerlukan fasilitas yang lebih mahal. Oleh karena itu, ikan hias air laut masih didominasi oleh hasil tangkapan di perairan laut umum. Ikan hias air tawar sebagian besar diproduksi untuk memenuhi kebutuhan hobi dan sebagian lagi untuk kepentingan penelitian. Beberapa jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi primadona pasar, diantaranya arwana dan cupang. Indonesia juga berhasil mendomestikasi ikan impor seperti koki, koi, discus dan guppy. Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomi tinggi yang paling banyak dicari dan berpotensi untuk dibudi dayakan.

Arwana (Scleropages sp.)
Arwana merupakan salah satu jenis ikan endemik, di Indonesia banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas, namun saat ini sudah bisa dibudi dayakan di kolam-kolam. Arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai ekonomi tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan rupiah dari jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana terdapat di Kalimantan dan Sumatera.

Siapa yang tak kenal ikan arwana. Ikan hias air tawar ini punya bentuk dan warna yang sangat indah. Ikan ini memiliki harga yang mahal. Dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Arwana merupakan ikan air tawar primitif yang bersifat predator, karena itu bisanya dipelihara tersendiri di dalam akuarium berukuran besar. Di alam aslinya, populasi ikan arwana sudah mulai menipis dan bahkan terancam punah, sehingga status perlindungannya sudah masuk Appendix I CITES. Tetapi, pemerintah masih mengijinkan perdagangan Arwana dengan syarat ikan yang diperjualbelikan hasil penangkaran.

Berikut ini sepuluh jenis arwana yang populer dan banyak diburu para pehobi ikan hias, seperti dikutip laman laman Kementerian Kelautan dan Perikanan,

1. Arwana Super Red


Ikan ini berasal dari berbagai tempat di Provinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (chili dan blood red). Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah dan sangat indah jika terkena sinar lampu. Ikan arwana merah dikelompokkan menjadi empat varietas, yaitu Merah Darah, Merah Cabai, Merah Orange, dan Merah Emas. Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red).

2. Arwana Golden (Cross Back, Cross Back Golden, CBG)


Ikan arwana golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Ikan ini sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysia Gold.

Disebut sebagai arwana cross back karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui. Ikan arwana CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.

3. Arwana Golden Red (Red Tail Golden, RTG)


Ikan arwana ini bagian dari varietas arwana Golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia. Varietas ini dijumpai di daerah Mahato, Riau.

Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung, namun hanya akan mencapai baris keempat atau kelima sisik, dihitung dari bawah perut. Seperti halnya varietas crossback, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. Jumlah ikan arwana di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES. Membedakan CBG dan RTG pada ukuran 10-12 centimeter sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok.

Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari Rp10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar Rp15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai Rp2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai Rp2,5-Rp3,5 juta.

4. Arwana Hijau (Green Arwana/ Golden Piano)


Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.

5. Arwana Banjar



Ikan ini merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para pehobi baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip.

6. Arwana Irian (Jardini)


Warna dasar arwana Irian adalah hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kuning keemasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip dan ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut.

7. Arapaima


Arapaima merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan kerabat arwana ini, pada saat dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter, dengan berat sampai dengan 200 kilogram.

Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Seperti halnya arwana di Indonesia, mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana. Di habitatnya, Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi.

8. Arwana Silver/Arwana Brazil


Ikan ini punya bentuk tubuh yang berbeda. Bentuk tubuh dan siripnya panjang. Mulai dari bagian tengah badan sampai pada ujung ekor memberi kesan yang sangat anggun saat berenang. Arwana ini dapat tumbuh mencapai 50 - 60 centimeter. Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini sudah dapat dikembangbiakkan di indonesia.

9. African Arwana


Kepala African Arwana, berbentuk bulat dengan tubuh melonjong berwarna perak.

10. Black Arwana


Masih bersaudara dengan Silver Arwana, ikan ini mempunyai warna silver yg menyeluruh kecuali pada bagian ekornya yang memiliki warna hitam. Jika ikan ini sudah mencapai dewasa, lambat laun warna hitam pada ekornya akan memudar. )


Referensi
  1. BPSPL, 2017. Klasifikasi Dan Morfologi Arwana.
  2. Dermawan, A. 2010 Jenis-jenis Ikan Yang Dilindungi Dan Masuk Dalam Appendiks Cites. Direktoral Konservasi dan Taman Nasional Laut Direktorat Jenderal Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hal 13-25.
  3. Emilia, SP. 2002. Mengenal Lebih Dekat Arowana si Ikan Naga. PT. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
  4. Susanto, H. 2003 Arwana. Penebar Swadaya, Anggota IKAPI Redaksi. Wisma Hijau, Jl Raya Bogor Km 30, Mekarsari Cimanggis. Depok.
  5. Sudarto. 2003. Ikan Siluk Arwana Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar