Senin, 31 Januari 2022

Ikan Gupi - Metode Praktis Budidaya

Ikan Gupi atau Ikan guppy atau Poecilia reticulata merupakan ikan yang mudah membiak. Habitat asli ikan guppy di danau-danau dan sungai berair tenang. Ikan ini bisa juga bertahan di air payau yang memiliki kadar garam tinggi. Ikan guppy berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Masuk ke Indonesia pada tahun 1920-an sebagai ikan akuarium. Kemudian lepas ke alam bebas dan berkembang biak dengan cepat. Ikan guppy bisa ditemukan di hampir seluruh perairan air tawar di Indonesia.

Ikan guppy atau Gupi digemari sebagai ikan hias karena keindahan warna dan bentuk siripnya. Terutama ikan yang berkelamin jantan, karena hanya yang jantan yang memiliki sirip indah. Sedangkan ikan betina warnanya cenderung kusam. Sama seperti halnya ikan cupang.

Budidaya ikan guppy tidak memerlukan infrastruktur mahal. Cukup dengan perlengkapan sederhana, kita bisa membiakkan ikan ini. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkahnya.

Wadah budidaya ikan guppy
Berikut ini peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya ikan guppy, antara lain
  • wadah/tempat, Wadah untuk pemijahan ikan guppy bisa berupa akuarium, bak semen, atau ember plastik.
  • aerator dan
  • tanaman air.
  • Wadah atau tempat yang diperlukan untuk budidaya ikan guppy setidaknya ada empat fungsi, yakni tempat pemisahan indukan (2 wadah), tempat pemijahan (1 wadah), tempat penetasan (1 wadah), dan tempat pendederan (1 wadah).
Luas dan ukuran wadah budidaya ikan guppy bisa bermacam-macam, disesuaikan dengan banyaknya ikan yang akan dipijahkan. Sedangkan ketinggian wadah minimal 30 cm, kecuali untuk pendederan diperlukan wadah yang lebih tinggi dari 50 cm.

Memilih indukan
Perbedaan jantan dan betina bisa diamati dari penampakan fisiknya. Ikan guppy betina bentuknya lebih membulat dengan warna yang cenderung kusam dan tidak memiliki sirip yang menjumbai. Sedangkan ikan jantan memiliki warna yang kontras dan terang, tubuhnya lebih langsing dengan sirip menjumbai. Ukuran tubuh ikan betina lebih besar daripada jantan.

Indukan yang siap untuk dipijahkan minimal berumur 4 bulan. Warna dan bentuk ikan guppy sangat ditentukan oleh faktor genetis. Untuk mendapatkan hasil yang bagus pilihl indukan yang unggul. Selain itu, pembudidaya bisa juga mencoba-coba menyilangkan induk guppy untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik.

Pemisahan indukan
Sebelum dipijahkan, indukan jantan dan betina dipisahkan terlebih dahulu. Ikan guppy jantan dan betina ditempatkan pada wadah yang terpisah. Wadah diisi dengan air bersih dan diganti setiap 1-3 hari sekali. Pergantian air tidak perlu semua, cukup mengeluarkan sepertiga air dan menambahkannya dengan air baru.

Berbeda dengan proses pemberokan pada umumnya, pemisahan ini dilakukan dengan tetap memberi makan. Berikan makanan berupa daphnia atau moina sebanyak 2 hari sekali. Hal ini berguna agar indukan fit ketika dalam proses pemijahan.

Pemijahan ikan guppy
Sebelum proses pemijahan, isi wadah pemijahan dengan air bersih yang telah diendapkan setidaknya 24 jam. Kedalaman air untuk tempat pemijahan 25 cm. Kepadatan tebar wadah pemijahan tidak lebih dari 30 ekor/100 liter air. Contoh, untuk akuarium ukuran luas 1 x 0,5 meter, cukup menampung 30-40 ekor ikan guppy. Bila memungkinkan berikan tanaman air seperti hydrilla untuk tempat ikan bercumbu.

Pemijahan ikan guppy bisa dilakukan satu-satu atau secara massal. Pemijahan massal lebih dianjurkan karena lebih cepat, ekonomis dan lebih praktis. Komposisi pemijahan massal antara ikan jantan dan betina biasanya 1:5. Namun bila Anda ragu semua betina terbuahi, komposisinya bisa ditambah 1:2.

Masukkan indukan betina terlebih dahulu pada pagi hari. Kemudian sorenya bisa dimasukkan indukan jantan. Pada pemijahan massal belum tentu semua ikan memijah pada hari yang sama. Biasanya proses pemijahan dibiarkan berlangsung selama 4-7 hari. Segera pisahkan betina yang telah dibuahi kedalam wadah penetasan.

Penetasan benih
Wadah penetasan diisi air bersih bersih dan diberi aerasi. Pemberian aerasi jangan terlalu kuat agar tidak menganggu larva ikan. Kualitas air harus terus dipertahankan dengan cara mengganti sepertiga air dengan air baru setiap 1-3 hari sekali. Pemberian pakan untuk induk setiap 2 hari sekali berupa daphnia atau moina.

Ikan guppy merupakan ikan yang melahirkan. Embrio tumbuh di dalam perut hingga siap untuk dilahirkan. Lama kehamilan, terhitung mulai dari pemijahan hingga kelahiran berlangsung 3-4 minggu.

Ciri-ciri ikan guppy yang hamil bisa dilihat setelah 2 minggu sejak pemijahan. Tandanya ada area gelap di bagian bawah anus (bercak kelahiran) dan perutnya sedikit mengembung. Apabila tidak ada ciri-ciri hamil, ambil indukan untuk dipijahkan kembali.

Ikan guppy betina mempunyai kemampuan menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehingga si betina bisa hamil hingga 1-3 kali dalam satu kali pembuahan. Waktu yang diperlukan dari kehamilan pertama ke kehamilan berikutnya sekitar 1-5 minggu.

Dalam satu kelahiran, ikan guppy bisa menghasilkan 30-100 anakan. Anak ikan tersebut harus segera dipindahkan ke tempat pendederan. Bila tidak, bisa-bisa menjadi santapan induk yang kelaparan.

Pendederan benih
Kolam pendederan sebaiknya ditempatkan di ruang terbuka. Sinar matahari diperlukan untuk membentuk warna yang cemerlang pada tubuh ikan guppy. Biasanya para pembudidaya menggunakan bak semen berukuran 1 x 1 x 0,5 meter atau 2 x 2 x 0,5 meter sebagai wadah pendederan.

Tambahkan tanaman air seperti hydrilla atau eceng gondok untuk tempat berteduh. Berikan aerasi pada kolam pendederan. Isi kolam dengan air setinggi 40 cm. Air perlu diperbarui setiap 3 hari sekali.

Pakan yang bisa diberikan untuk anak ikan berumur hingga 5 hari adalah infusoria. Setelah itu, anak ikan bisa diberi artemia (udang renik) atau kutu air (daphnia dan moina) yang sudah disaring. Setelah lewat 20 hari, baru bisa diberikan kutu air tanpa disaring atau cacing sutera.

Ikan yang telah berumur 20 hari sudah bisa dipilah antara jantan dan betina. Hanya ikan jantan yang laku sebagai ikan hias. Sedangkan ikan betina digunakan sebagai indukan dan sisanya terkadang dibuang. Ikan guppy bisa dikatakan dewasa dan bisa bersaing dengan kawanannya setelah berumur satu bulan.

Kesuksesan budidaya ikan guppy ditentukan dengan banyaknya kelahiran ikan jantan. Karena hanya ikan jantan yang diminati sebagai ikan hias akuarium. Ikan jantan memiliki sirip yang lebar dan warna -warna atraktif. 

Kolam harus diletakkan di tempat terbuka. Cahaya matahari dibutuhkan ikan hias guppy atau ikan gobi agar menghasilkan ikan hias guppy atau ikan gobi yang berwarna cerah dan indah.
Akuarium yang bias digunakan oleh pembudidaya ikan hias guppy atau ikan gobi berukuran 1 x 1 x 0,5 meter atau 2 x 2 x 0,5 meter sebagai tempat pembibitan.

Jangan lupa tambahkan tumbuhan air seperti hydrilla atau eceng gondok sebagai tembat bernaung ikan hias guppy atau ikan gobi . Berikan aerasi pada akuarium agar sirkulasi oksigen dapat berjalan secara optimal.

Isi akuarium dengan air sampai ketinggian minimal 40 cm. Air perlu rajin dikuras seminggu 3 kali hal ini bertujuan agar bibit kuman dan penyakit tidak dapat berkembangbiak dalam wadah.

Pemberian Makanan
Untuk burayak atau ikan hias guppy atau ikan gobi yang baru saja menetas tidak perlu diberikan pakan tambahan terlebih dahulu karena burayak masih memiliki makanan cadangan yang merekat di perutnya sampai kurang lebih 3-5 hari.

Kemudian, benih bisa diberikan makanan tambahan berupa Artemia (organisme) atau kutu air (Daphnia dan moina) yang telah disaring. Setelah lebih dari 20 hari, burayak atau anakan ikan hias guppy atau ikan gobi mampu diberi makanan tambahan berupa kuning telur rebus dan cacing sutra.

Ikan Siap Dipelihara Dalam Akuarium
Ikan hias guppy atau ikan gobi yang telah berumur 20 hari bisa kita bedakan antara ikan hias guppy atau ikan gobi pejantan dan betina. Ikan hias guppy atau ikan gobi yang banyak kita temukan di pasaran dan dipelihara oleh banyak orang adalah ikan hias guppy atau ikan gobi jantan. Hal ini karena hanya ikan hias guppy atau ikan gobi jantan saja yang memiliki corak warna yang indah dan menyala. Sedangkan, ikan hias guppy atau ikan gobi betina hanya difungsikan sebagai indukan.

Ikan hias guppy atau ikan gobi bisa kita perjualbelikan saat memasuki usia satu bulan atau 30 hari. Hal tersebut dikarenakan ikan hias guppy atau ikan gobi yang sudah berusia satu bulan sudah matang dan memiliki daya tahan tubuh yang baik.

Keberhasilan pengembangbiakan ikan hias guppy atau ikan gobi dipengaruhi oleh jumlah kelahiran ikan jantan. Karena hanya ikan pejantan saja yang memiliki warna yang menarik dan indah serta layak dijadikan sebagai ikan hias akuarium. Selain itu keindahan ikan hias guppy atau ikan gobi jantan dapat kita lihat pada bentuk siripnya yang lebar dan berwarna menarik.

Tips membuat anak ikan gupyy jantan semua:
Agar anak hasil budidaya ikan guppy mayoritas atau semuanya berjenis kelamin jantan, berikan hormon saat kehamilan. Hormon yang digunakan adalah hormon androgen (17a-methyltestosteron). Pemberian dilakukan pada induk ikan betina yang tengah hamil dengan cara direndam dalam larutan hormon. Waktu pemberian hormon yang tepat 2 minggu setelah pemijahan. Dosisnya 2mg/liter air, perendaman selama 24 jam. 

Referensi
  1. Arfah HS, Mariam, Alimuddin. 2005. Pengaruh suhu terhadap reproduksi dan nisbah kelamin ikan gapi (Poecilia reticulata Peters). Jurnal Akuakultur Indonesia 4 (1): 1-4.
  2. Atmadjaja J, Sitanggang M. 2008. Panduan Lengkap Budidaya & Perawatan Cupang Hias. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta.
  3. Huwoyon GH, Rustidja, Gustiano R. 2008. Pengaruh pemberian hormon methyltestosterone pada larva ikan guppy (Poecilia Reticulata) terhadap perubahan jenis kelamin. Jurnal Zoo Indonesia 2008. 17 (2): 49-54
  4. Nixon, Sitanggang M. 2004. Mengenal Lebih Dekat Guppy: Ikan Mungil Berekor Indah. Agromedia Pustaka, Jakarta
  5. Kusumah, R.V. 2014. Biologi, Potensi, dan Upaya Budidaya Guppy (Poecilia reticulata) Sebagai ikan Hias Asli Indonesia. Jurnal Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias. Vol. 6. (1). (7-26).
  6. Putra, R. M., Windarti dan D. Efizon. 2016. Buku Ajar Biologi Perikanan. Unri Press. Pekanbaru. 148 hal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar