Senin, 31 Januari 2022

Ikan Gupi - Analisa Kelayakan Usaha


Budidaya ikan hias guppy bukan lagi menjadi hal yang baru di masyarakat. Budidaya ikan hias ini sudah dikenal sejak lama dan sudah mulai banyak dibudidayakan sejak lama. Budidaya ikan hias guppy ini adalah salah satu usaha yang menawarkan keuntungan cukup menjanjikan. Mengenal gambaran kegiatan usaha pada budidaya ikan hias guppy ini akan membantu tumbuhnya peluang usaha sektor perikanan di Indonesia.Mengambil contoh dari badan usaha yang melaksanakan budidaya ikan Guppy atau Gupi ini, kita dapat melihat prospek budidaya ikan hias guppy yang cukup baik kedepannya. Usaha ini memproduksi ikan hias guppy yang bermutu tinggi dan bersifat berkelanjutan artinya berproduksi secara kontinyu sepanjang tahun. Usaha budidaya ikan hias guppy ini menggunakan dana pribadi dari pemilik.

Pola Pembiayaan
Pembangunan dan pengoperasian budidaya ikan hias guppy dapat dibiayai dengan satu sumber pembiayaan yaitu mengunakan dana pribadi sebesar Rp .4.453.500 .

Aspek Pasar dan Pemasaran Produk
Pasar dalam usaha budidaya ikan hias guppy dapat dinilai dari dua usaha yaitu: usaha pembesaran dan usaha pemasaran atau distribusi. Pemasaran ikan hias guppy ini pun sangat mungkin untuk dikembangkan secara lebih serius baik untuk memenuhi kebutuhan pasar pecinta ikan hias terkhususnya.

a. Permintaan dan Penawaran
Ikan hias guppy sebenarnya memiliki pangsa pasar yang luas. Dan disini di berasumsi bahwa konsumen memiliki permintaan ikan hias guppy sebanyak 6.500 ekor ikan guppy jantan, sedangkan untuk ikan hias guppy betina tetap ada permintaannya sebanyak 5.016 ekor. Namun didalam usaha ikan hias guppy yang di kembangkan menawarkan ikan hias guppy hanya sebesar 6103 ekor ikan guppy jantan dan 5412 ekor ikan hias guppy betina pertahun.

b. Harga Produk
Usaha yang di tawarkan dalam menjual ikan hias guppy yang jantan dijual dengan harga Rp. 10.000,- / ekor sedangkan untuk yang betina sebesar Rp. 3.000,-/ekor saja. Target yang akan di pasarkan seperti pasar yang khususnya untuk pecinta ikan hias dan umum. Strategi penetapan harga yang dilakukan adalah menjual dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan penjual yang lain dengan tingkat kualitas yang sama, serta menekankan pada omset (volume) penjualan yang besar.

c. Promosi
Promosi yang di lakukan adalah dengan secara langsung seperti dari mulut kemulut, brosur , dan pamlet. Dan juga melalui social media seperti facebook, instagram, menghadiri acara pameran ikan dan lain-lainnya.

d. Pengemasan
Ikan yang sudah di seleksi selanjutnya akan melalui proses pengemasan. Salah satu teknik pengemasan ikan yang terbaik adalah dengan memasukkan ikan ke dalam kantong plastik berisi air yang kemudian diberi oksigen murni sebelum diikat. Kantong plastik yang sudah disiapkan rengkap dua diisi air sebanyak 1/5 -1/7 volumenya, kemudian ikan yang akan diangkut dipindahkan ke dalam kantong secara hati -hati agar tidak merusak tubuh ataupun membuat ikan menjadi stress. Jumlah ikan yang dimasukkan ke dalam kantong plastik, disesuaikan dengan ukuran kantong, ukuran ikan, jenis ikan dan jarak tempuh lokasi yang dituju. Setelah itu, ujung kantong yang terbuka di tekan agar udara di atas air keluar baru kemudian diberi oksigen minimal 2/3 bagian dari kantong terpenuhi.

e. Peluang Usaha
Peluang usaha untuk budidaya ikan hias guppy masih sangat besar. Dan semakin meningkatnya juga keinginan dari pembeli untuk mengoleksi serta membudidayakannya kembali ikan hias guppy tersebut.

f. Jalur Pemasaran Produk
Jalur pemasaran ikan hias guppy sangatlah sederhana. Pembeli dapat langsung mendatangi pemilik budidaya yang sedang panen dan membeli hasil panenannya di tempat. Pada awal usahanya pemasaran dilakukan dengan mendatangi pasar, selanjutnya usaha tersebut pemasarannya dilakukan dengan memasarkan produk melalui penadah yang kemudian dijual ke konsumen, dengan demikian jalur pemasaran produk ikan hias guppy pun bisa dengan sangat mudah diimplementasikan.

g. Kendala Pemasaran
Masa budidaya usaha pembesaran ikan hias guppy adalah 3 (tiga) bulan. Apabila ikan berada di kolam lebih dari waktu yang sudah ditentukan maka akan memperbesar biaya pakannya. Untuk itu ikan hias guppy setelah 3 bulan dipelihara di akuarium pembesaran perlu dipanen. Dan masih adanya beberapa lokasi jangkauan langsung ke tempat-tempat target ikan hias guppy yang akan dijual sedikit cukup susah dikarenakan jalan yang agak susah untuk dijangkau/kurang baik kondisi jalanannya.

Aspek Produksi, Teknis dan Teknologis 
a. Lokasi Usaha
Lokasi usaha budidaya ikan hias guppy sebenarnya tidak juga sangat menentukan keberhasilan budidaya tersebut. Lokasi ikan hias guppy ini bisa dimana saja, bahkan di halaman rumah sekalipun. Dalam menunjang aktivitas usaha, maka ditentukannyalah sesuai kesepakatan bersama bahwa lokasi pembudidayaan ikan hias guppy ini terletak di Jl. Nusantara, Graha Mahasiswa 1, Indralaya Utara.

b. Fasilitas Produksi
Dalam proses pembudidayaan ikan hias guppy, terdapat fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan. Berikut ini adalah fasilitas dan peralatan yang digunakan yaitu :
1. Halaman untuk proses produksi
2. Mobil pick up
3. Jaring digunakan untuk pemanenan ikan
4. Pipa digunakan untuk menyalurkan air ke dalam akuarium
5. Pompa air
6. Plastik
7. Pakan benih

c. Mekanisme Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku ikan hias guppy haruslah merupakan benih unggul sehingga menghasilkan produk yang unggul. Benih unggul berasal dari induk yang unggul, karena itu sebaiknya benih dibeli dari tempat pembenihan yang dapat dipercaya atau yang telah mendapat rekomendasi dari pemerintah. Ciri-ciri benih yang berkualitas yaitu tubuhnya tidak cacat/luka, aktif berenang, senang bergerombol dan apabila dikejutkan benih akan berpencar secara cepat.

d. Proses Produksi
Di dalam pembudidayaan ikan hias guppy kita harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh yaitu :
1. Kualitas Benih
Benih unggul berasal dari induk yang unggul, karena itu sebaiknya benih dibeli dari tempat pembenihan yang dapat dipercaya. Beli benih ikan hias guppy dari balai benih atau pembudidaya benih ikan hias guppy yang telah mengantongi sertifikasi CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik). Hal ini untuk memastikan bahwa benih berasal dari induk ikan hias guppy yang unggul dan telah menerapkan cara pembenihan ikan yang baik. Seperti diketahui bahwa ikan hias guppy ini juga bersifat kanibal. Mereka dapat saling memakan ekor antar satu dengan yang lain.

2. Kualitas Pakan
Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan hias guppy. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan hias guppy adalah protein 55%, lemak 18,9%, serat kasar 2,04%, kadar abu 7,2%, air 81,9%. Berbagai pakan yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum ikan hias guppy diberi makanan serpih sebanyak satu cubit sekali atau dua kali sehari. Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Taburkan satu cubit kecil makanan ikan berbentuk serpih ke dalam air untuk pakan ikan hias guppy. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan hias guppy agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya. Sehingga dengan demikian ikan hias guppy pun mendapat asupan makanan yang cukup.

3. Kualitas Air
Menurut Sitanggung (2002) Air adalah unsur penunjang terpenting dalam p roses pemeliharaan ikan hias, oleh karena itu k ondisi air harus bersih dari bahan -bahan beracun . Umumnya air tanah atau air sumur relatif lebih aman bila digunakan dalalm pemeliharaan ikan hias ini. Ikan guppy dapat hidup dengan baik di air dengan pH 6,7-7,2, agar pertumbuhan ikan guppy dapat optimal. Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi. Untuk media pemeliharaan ikan guppy, misalnya, kandungan yang dibutuhkan sekitar 3 miligram per liter. Kurang kadar oksigen, maka akan menyebabkan kematian ikan.

Suhu air untuk ikan guppy sama pentingnya untuk ikan di aquarium. Ikan dan tanaman air telah terbukti mentolerir hanya kisaran terbatas suhu air . Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan ketika berbicara tentang suhu air adalah konsistensi . Perubahan mendadak dan drastis dalam suhu air sering dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Untuk ikan guppy , kisaran suhu air yang ideal adalah antara 10-29 ° C, dengan burayak ikan guppy berkembang terbaik pada 25,6 ° C, ikan guppy remaja 24.4 ° C, dan ikan guppy dewasa 23,3 ° C. Kesadahan air merupakan parameter air penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup guppies.

Kesadahan air hanya mengacu pada jumlah mineral terlarut dalam setiap jenis air saja. Adalah penting untuk memperhatikan hubungan yang ada antara pH air dan kekerasan. Air keras biasanya memiliki pH tinggi karena mineral yang ada sebagai penyangga sehingga mengurangi jumlah asam ( pH ) dalam air.
Kisaran ideal kesadahan air untuk guppy adalah GH 8-12. Kadar Salinitas yang optimal untuk media budidaya ikan guppy adalah 1 ppm. Terakhir cahaya sangat berpengaruh pada kualitas warna ikan guppy. cahaya dapat merangsang pigmen pigmen warna untuk timbul pada bagian tubuh ikan guppy.

Jika semua parameter di atas dapat terpenuhi maka sudah dapat di pastikan ikan guppy dapat hidup dan berkembang dengan baik. Jika tidak maka kelangsungan hidup guppy dapat terganggu, dan menyebabkan kematian ikan guppy.

1) Hasil Produksi
Peluang pemasaran ikan hias guppy sangat besar, konsumen budidaya ikan guppy memang tidaklah sulit, konsumen budidaya ikan guppy cukup besar mulai dari orang-orang yang suka memelihara ikan guppy hias jenis ikan guppy. Dalam berjualan budidaya ikan guppy, di bisa memasarkannya dengan cara menjualnya ke pasar atau langsung ke pengepul. Serta juga bisa memasarkan ikan guppy ke pecinta ikan hias jenis ini.

2) Kendala Produksi
Menurut Lingga dan Susanto (2003), penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh dua kelompok besar, yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit (parasiter) dan bukan parasit (non parasiter). Penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang tubuh, insang, lendir, maupun organ dalam tubuh ika n sendiri. Penyakit tersebut dapat disebab kan oleh protozoa, cacing, udang, renik, jamur, bakteri, dan virus (Lingga dan Susanto,2003). Penyakit non parasiter merupakan penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, melainkan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pakan. Lingkungan yang tidak sesuai sejak awal pemeliharaan atau berubah mendadak dapat menyebabkan ikan sakit. Sementara kesalahan dalam pemberian pakan misalnya berlebih atau berkualitas jelek dapat menyebabkan kematian pada ikan. Akibat dari serangan non parasiter ini terkadang lebih hebat dari penyakit parasiter sendiri. Kekurangan oksigen, kesalahan pemberian pakan, perubahan temperature dan keracunan adalah contoh penyakit non parasiter yang sering dijumpai (Lingga dan Susanto, 2003).

Kendala atau masalah utama biasanya dalam budidaya ikan guppy adalah penyakit dan kualitas air, kedua masalah tersebut memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya ikan guppy. Penyakit yang umumnya menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora, kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.


Aspek Manajemen
Aspek manajemen meliputi manajemen pembangunan dalam proyek dan manajemen dalam operasi. Manajemen pembangunan proyek adalah proses untuk merencanakan penyiapan sarana fisik dan peralatan lunak lainnya agar proyek yang direncanakan tersebut bisa mulai beroperasi secara komersial tepat pada waktunya.

Pelaksanaan pembangunan proyek tersebut bisa pihak yang mempunyai ide proyek itu, umumnya diserahkan pada beberapa pihak lain. Siapapun yang akan melaksanakan proyek tersebut, perusahaan yang mempunyai ide membuat proyek perlu mengetahui kapan proyek itu akan mulai bisa beroperasi secara komersial. Aspek manajemen dalam operasi meliputi bagaimana merencanakan pengelolaan proyek operasional.

Peranan manajemen dalam keberhasilan suatu proyek memegang peranan penting, sehingga evaluasi terhadap aspek manajemen mutlak perlu dilaksanakan. Tingkat kesesuaian data dievaluasi antara landasan teori dengan masalah sebenarnya yang ada dilapangan dida-sarkan pada analisa Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan diagram yang menggambarkan jabatan - jabatan manajemen suatu organisasi serta hubungannya antara jabatan -jabatan tersebut. Setiap jabatan mengandung tugas, wewenang, dan batasan yang jelas. Hubungan timbal balik dan pengaruh jabatan satu dengan yang lainnya juga harus dibatasi secara tegas dan jelas agar struktur organisasi yang disusun dapat berfungsi secara harmonis dan pencapaian tujuan organisasi dapat diwujudkan secara efektif dan efisien.

Struktur organisasi yang digunakan Guppy Poere berbentuk garis dan sederhana. Manajer bertugas menyusun perencanaan operasional perusahaan serta mengawasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi kerja dilapangan. Sekretaris bertugas membantu manajer dalam bidang administrasi dan keuangan, menangani pembukuan dan pembuatan laporan keuangan. Koordinator pelaksana bertugas sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas seluruh kegiat an usaha seharĂ­- hari; bertanggungjawab kepada sekretaris dan juga membawahi bagian pemeliharaan, produksi dan pemasaran. Bagian pemeliharaan bertugas memelihara ikan (memberi makan ikan dan menjaga dari penyakit), menjaga seluruh peralatan usaha dan juga merawatnya. Bagian produksi bertugas dalam hal penyortiran dan pengemasan serta penyediaan perlengkapan - perlengkapannya. Bagian pemasaran bertugas dalam hal pemasaran ikan hias dan pengiriman paket - paket pesanan yang dipesan oleh pelanggan sampai tujuan dala m kondisi baik.

b. Legalitas
Pentingnya legalitas usaha bisa juga diartikan sebagai suatu izin usaha. Hal ini merujuk pada dokumen-dokumen resmi yang harus dimiliki oleh suatu usaha atau perusahaan yang disahkan oleh lembaga hukum tertentu. Dokumen- dokumen tersebut harus sesuai dengan keadaan nyata yang ada di perusahaan tersebut yang menunjukkan bahwa usaha tersebut tidaklah fiktif. Surat izin usaha merupakan salah satu wujud izin yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak yang mempunyai usaha untuk menjalankan usahanya secara resmi atau legal. Surat izin yang menyatakan legalitas usaha ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap pengusaha. Memiliki izin usaha ataupun legalitas yang telah resmi, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Dimana memudahkan saat akan meminjam uang ke bank dan masih banyak lagi keuntungannya. Dengan adanya legalitas berarti usaha kita secara sah dapat beroperasi di negara ini.

Usaha di memiliki surat Izin Usaha Budidaya Ikan Hias, izin penampungan ikan dari daerah setempat Masa berlaku Izin Usaha Peternakan dan Perikanan selama pemegang izin melakukan usaha dan wajib melakukan daftar ulang setiap 5 (lima) Tahun.

Aspek Sosial Ekonomi dan Dampak Lingkungan 

a. Aspek Ekonomi
Usaha Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat setempat, antara lain berupa :
1. Penyediaan lapangan kerja, bukan hanya bagi petani ikan, tetapi juga pihak- pihak lain yang terkait dengan usaha budidaya ini, seperti pedagang ikan, buruh, usaha pengangkutan dan lain-lain.
2. Sumber pendapatan keluarga bagi pembudidaya dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha budidaya ini.
3. Meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDRB) Pemerintah Daerah setempat baik melalui peningkatan volume produksi dan atau perluasan pasar.
4. Sumber penerimaan devisa negara melalui penjualan ikan lele baik dalam bentuk utuh beku, fillet segar, atau fillet beku ke pasar luar negeri (ekspor).
5. Usaha ini juga memiliki kaitan ke belakang/hulu (backward linkage) antara lain pada usaha pasokan pupuk kandang (ke peternak) dan pupuk buatan (penyedia sarana produksi perikanan) serta kaitan ke depan/hilir (forward linkage) seperti pada usaha perdagangan,pengangkutan dan sebagainya.
6. Meningkatkan pendapatan masyarakat baik petani pembudidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) secara langsung maupun pelaku usaha yang terlibat secara tidak langsung seperti pedagang pengentas ikan, usaha pemancingan, rumah makan khas ikan serta para penyedia jasa yang berkaitan dengan adanya usaha budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) ini.

Pada dasarnya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) akan terus berkembang, karena sudah memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar ikan hias, sehingga anda tidak perlu khawatir akan kehilangan pelanggan. Beberapa jenis Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) memiliki harga yang fantastis, yang juga berhubungan dengan kepercayaan akan pembawa hoki atau keberuntungan.

b. Aspek Sosial
Memelihara Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) dapat membantu menurunkan tingkat stress atau depresi yang dialami seseorang. Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) yang diletakkan dalam akuarium atau kolam, dapat membuat seseorang merasa rileks dan lebih tenang. Untuk menambah efek relaksasi, dapat menambahkan aksesoris, seperti : Pancuran air, Batu-batuan sungai, Music pedesaan dan Pemandangan alam.

Selain itu, Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) juga memiliki manfaat yang mungkin tidak baik, namun nyata. Beberapa jenis ikan hias menjadi salah satu indikator dari tingginya gengsi seseorang, terutama di kalangan penggemar ikan hias. Semakin tinggi nilai estetika dan ekonomi dari manfaat ikan hias yang dipelihara akan menunjukan semakin tinggi pula gengsi dari si pemilik ikan tersebut. Mungkin ini salah satu hal yang harus dikurangi. Tetapi melalui ajang ini juga sesama penggemar ikan hias dapat saling berbagi informasi mengenai Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) sehingga dapat juga memperluas pengetahuan mengenai ikan hias.

c. Aspek Dampak Lingkungan
Salah satu manfaat positif dari Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) bagi diri kita adalah dapat membuat diri kita menjadi lebih dekat dengan alam. Dengan merawat dan memelihara ikan hias, serta memandang indahnya ikan hias, maka saat itu pula kita akan merasa lebih dekat dengan alam. Pada saat itu saja akan mensyukuri betapa besar hasil ciptaan-Nya.
Selain itu, manfaat Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) adalah dapat menambah estetika dan mempercantik ruangan. Ikan hias ini juga biasanya memiliki warna yang menarik dan enak dipandang. Tentu saja keberadaan ikan hias di dalam ruangan dapat memberikan kesan mempercantik ruangan, dengan digabungkan dengan tata letak yang baik. Maka ruangan akan menjadi lebih cantik dan enak dipandang.

Aspek Keuangan
Pelaksanaan analisis finansial dari suatu proyek dapat menggunakan metode-metode atau kriteria -kriteria penilaian investasi. Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Melalui metode -metode ini dapat diketahui apa kah suatu proyek layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek profitabilitas komersialnya

a. Jenis Pola Usaha
Analisis aspek keuangan dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis apakah usaha budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) akan memperoleh pendapatan yang secara ekonomis menguntungkan. Selain itu dari analisis ini juga akan diketahui kelayakan usaha dari sisi keuangan sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani/pembudidaya dalam perencanaan dan pengelolaan usahanya. Jenis pola usaha yang akan dijalankan oleh di adalah kegiatan pembedaran sampai pemasaran atau distribusi. Jenis usaha ini adalah memiliki produksi permanen, artinya memproduksi secara kontinyu. Usaha jenis ini memiliki karakteristik integrasi vertikal dalam satu perusahaan sehingga memiliki cakupan manajemen yang lebih luas. Integrasi vertikal terjadi ketika keterpaduan sistim komoditas secara vertikal yang membentuk suatu rangkaian pelaku-pelaku yang terlibat dalam sistim komoditas tersebut, mulai dari produsen/penyedia input, distributor input, pengolahan hasil, dan distribusi. Jadi jenis pola usaha ini sebenarnya sangat mudah tergantung dengan proses pengelolaan yang baik dan benar, sehingga usaha ini dapat berjalan sesuai dengan keinginan dari yang menjalankan usaha tersebut.

b. Asumsi dan Parameter Perhitungan
Dalam analisis keuangan, proyeksi penerimaan dan biaya dilandaskan atas beberapa asumsi yang terangkum dalam periode proyek selama 3 tahun. Tahun ke nol sebagai dasar perhitungan nilai sekarang (present value) adalah tahun ketika biaya investasi awal dikeluarkan.

c. Komponen Biaya Investasi dan Operasional
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan pada awal usaha ini dijalankan. Komponen biaya investasi meliputi: indukan awal, aquarium, baskom, pembuatan bak semen, pelet, Mem, liquifry, cacing sutra, penjernih air, obat kuning, obat biru, aerator, selang, batu oksigen, filter, ceting sedangkan biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan oleh untuk keperluan biaya produksi seperti pemeliharaan, listrik.

1. Biaya Investasi
Biaya investasi budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) adalah biaya tetap (yang terdiri dari biaya aquarium, baskom, pembuatan bak semen, aerator, selang, batu oksigen, filter, ceting pembelian barang-barang tersebut dibeli memakai uang pinjaman dari bank yang dibayar tiap tahun yang dibayar pada akhir tahun.
Dalam analisis keuangan ini diasumsikan umur usaha adalah 3 tahun. Pada kenyataannya setiap mesin/peralatan memiliki umur ekonomis masing-masing.

2. Biaya Operasional
Biaya operasional budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) merupakan biaya variabel (variabel cost) yang besarnya tergantung dengan jumlah Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) yang diproduksi. Dalam analisis keuangan ini yang dianalisis adalah budidaya ikan.

d. Produksi dan Penjualan
Output dari budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) dalam analisis keuangan ini adalah pembesaran dan pemasaran atau distribusi 11.516 ekor per tahunnya.

e. Proyeksi Laba Rugi
Analisis keuangan (financial analysis) dari sebuah rencana kegiatan investasi berkaitan dengan tingkat keuntungan/profitabilitas yang akan didapat dari kegiatan investasi tersebut. Keuntungan (profit) secara sederhana merupakan selisih antara penerimaan total (total revenue) dan total biaya produksi (total cost). Penerimaan budidaya ikan lele merupakan penerimaan dari penjualan Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) tersebut yang secara sederhana merupakan perkalian antara rata-rata produksi dengan harga dan dikali siklus produksi. Sedangkan total biaya terdiri dari biaya penyusutan barang investasi, biaya operasional produksi dan bunga bank.

f. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) menguntungkan secara finansial karena didapatkan Net Present Value (NPV) Rp 202.456.838. Net B/C Ratio 18.76, Gross B/C Ratio 19.24 dan Internal of Return (IRR) 82% berarti proyek ini secara finansial layak untuk dilaksanakan.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari rencana investasi usaha budidayaIkan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) yaitu :

1. Net Present Value (NPV) sebesar Rp 202.456.838.,- berarti bahwa keuntungan bersih sekarang yang merupakan penambahan hasil 3 tahun usaha budidaya Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata), maka usaha ini layak untuk dijalankan.

2. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 82% berarti usaha budidaya ikan hias guppy poere ini dapat bertahan hanya sampai tingkat suku bunga sebesar 82%.

3. Pada usaha Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) ini Net B/C Ratio 18.76

4. Pada usaha Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata) ini Gross B/C Ratio 19.24

5. Pada perhitungan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.


Sumber :
Ade Sundari, dkk, 2017, Analis Kelayakan Usaha Agribisnis pada Usaha Ikan Hias Guppy (Poecilia Reticulata, Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar