Kamis, 11 Juni 2015

Analisa Usaha Mina Padi

Mina padi adalah salah satu tipe budidaya ikan di sawah dimana ikan dan padi ditanam secara bersama-sama. Untuk usaha ini tidak diperlukan kekhususan konstruksi sawah, hanya saja perlu dibuatkan kemalir (caren), yaitu semacam parit disekeliling dalam petakan sawah dengan diagonal atau menyilang pada petakan sawah. Kemalir ini berfungsi sebagai tempat berlindung ikan dan untuk

memudahkan dalam pemanenan ikan. Ukuran lebar kemalir umumnya berkisar antara 40 - 60 cm dengan kedalaman air 40 cm. Jenis ikan yang biasanya dipelihara dengan cara ini antara lain : ikan Mas, Karper, Tawes, Nilem, Mujair dan Nila. Ikan mas dan Karper merupakan jenis-jenis yang paling baik dipelihara di sawah karena ikan-ikan tersebut tumbuh dengan baik dengan air dangkal serta tahan panas.

Penebaran ikan dilakukan setelah padi berumur 5 -7 hari dengan lama pemeliharaan ikan disawah sebaiknya 60 hari. Sasaran dari usaha pemeliharaan ikan bersama padi ini adalah untuk meningkatkan pendapatan petani, karena disamping hasil tanaman padi, diperoleh juga tambahan hasil berupa ikan. Selain itu nilai gizi keluarga dapat terpenuhi serta resiko kegagalan panen dapat dikurangi.

Persyaratan Sawah Untuk Mina Padi
  1. Tersedianya air yang cukup serta pengairan yang baik selama pemeliharan dilakukan, agar ikan tidak mengalami kekurangan air.
  2. Sawah harus subur. Untuk itu berilah pupuk bila diperlukan.
  3. Sawah harus bebas banjir.
  4. Sawah mudah dikeringkan agar memudahkan perawatan tanaman padi, juga agar memudahkan dalam pemanenan ikan nanti.
  5. Tanah sebaiknya agak liat, gunanya untuk menjaga tetap tersedianya air dalam sawah.
  6. Aman dari bahaya pencurian.
  7. Berapakah besar tambahan hasil dari pemeliharaan ikan ?
  8. Berikut disajikan contoh perhitungan biaya dan pendapatan usaha tani mina padi ini.
I. Usaha Pembesaran Benih
  • Jumlah benih untuk sawah 1 Ha 50.000 ekor (ukuran 1-3 cm).
  • Harga benih : Rp. 25/ekor
  • Panen diharapkan setelah 1 bulan pemeliharaan, pada ukuran 5-8 cm dengan harga jual Rp. 75/ekor.
  • Mortalitas 30 %
  • Jumlah panen untuk 1 kali tebar = 50.000 -(30/100 x 50.000) = 35.000 ekor
  • Pemberian pakan tambahan Dedak halus 2 x 3,5 kg/hari, harga dedak Rp. 100/kg
  • Selama dua bulan dapat dilakukan 2 kali penebaran untuk masa pemeliharaan masing-masing 1 bulan.
Perhitungan

A. Biaya yang dikeluarkan

Pembelian benih: 2 x 50.000 x Rp. 25.-= RP. 2.500.000.

Pembelian pakan: 2 x 2 x 3,5 N 30 x Rp. 100,-= Rp. 42.000,

Upah tenaga kerja Rp. 45.000,

Total biaya Rp. 2.587.000,

B. Pendapatan

Jumlah panen : 2 x 35.000 ekor = 70.000 ekor

Nilai jual : 70.000 x Rp. 75, = Rp. 5.250.000,

Keuntungan Rp. 5.250.000 - Rp. 2.587.000 = Rp. 2.663.000,


Revenue Cost Ratio ( R/C )


5.550.000
--------------- = 2,03
2.587.000


Benefit Cost Ratio ( B/C )

2.663.000
--------------- = 1.03
2.587.000


II. Usaha Pemeliharaan Ikan Konsumsi

A. Biaya yang dikeluarkan

Benih : 5.000 x Rp. 150,- = Rp. 750.000,-

Pelet : 2 x 12 x 60 x Rp.500,- = Rp. 720.000,-

Upah kerja : = Rp. 45.000,Total

biaya = Rp. 1.515.000,


B. Pendapatan

Jumlah berat ikan yang dipanen 4.500 ekor ukuran 1 kg = 4 ekor

4.500 x 250/1000 kg = 1.125 kg.

Nilai jual ikan = 1.125 x Rp. 3.000,- = RP. 3.375.000,-


C. Keuntungan =Rp. 3.375.000 - Rp. 1.515.000 = Rp. 1.860.000,



Revenue Cost Ratio ( R/C )

3.375.000
-------------- = 2,20
1.515.000


Benefit Cost Ratio ( B/C )

1.860.000
--------------- = 1.20
1.515.000

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa usaha ini menguntungkan.

Kenyataan ini di tanah air kita terbukti bahwa pemerintah lewat Departemen Pertanian telah merencanakan menaikkan jumlah propinsi peserta program usaha mina padi ini dari 2 propinsi menjadi 14 propinsi untuk kegiatan musim tanam tahun mendatang.

sumber:
http://nugrohoardicahyono.blogspot.com/
http://sumberdayakelautandanperikanan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar