Polikultur dapat dilakukan pada tambak
biasa dan tambak yang ditanami mangrove. Sistem budidaya polikultur yang
berkembang antara lain :
- Udang + Bandeng
- Udang + Nila
- Bandeng +Rumput Laut Glacillaria
sp
- Udang + Bandeng/NIla + Rumput laut
Glacillaria sp
Keuntungan dengan sistem polikultur ini
dapat meningkatkan produktivitas lahan dengan menghasilkan lebih dari satu
komoditi. Pada satu petakan akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan dan
termanfaatkannya potensi yang ada di tambak. Misalnya polikultur udang,
rumput laut Glacillaria sp., dan bandeng. Rumput laut sebagai sumber
oksigen pada siang, dapat memanfaatkan unsur hara. Bandeng dan udang
memanfaatkan pakan alami yang tumbuh pada sekitar batang rumput laut. Udang
akan berlindung pada sekitar rumput laut.
Teknis Budidaya
Lokasi
Persyaratan umum untuk tambak
polikultur ini antara lain sebagai berikut :
- Tersedia sumber air laut dengan
salinitas antara 15-30 ppt.
- Keadaan pasang surut sampai ke
lokasi tambak ( untuk sirkulasi air).
- Jenis tanah lebih baik yang
kandungan pasirnya cukup.
- Kandungan bahan organik tidak
terlalu tinggi/pekat.
Persyaratan khusus untuk polikultur
antara lain sebagai berikut :
- Jenis tanah : liat berpasir atau
pasir berlumpur.
- Salinitas : 15-30 ppt ( ideal
20-25 ppt).
- Suhu air : 25 – 30o C.
- pH : 7-9
- Kedalaman air : 30-80 cm.
- Kecerahan 40-50 cm (ada sinar
masuk).
- Oksigen terlarut : 4-8 ppm.
Persiapan Tambak
Kegiatan dalam persiapan tambak antara
lain:
- Pengeringan dasar tambak (sekaligus dilakukan perbaikan pematang, caren, pelataran dan pintu air).
- Pengapuran, bila pH tanah dibawah 6,5 (asam).
- Pemberantasan hama dengan saponim 50 kg/Ha.
- Pemupukan, untuk meningkatkan kesuburan tambak dengan Urea 50-75 kg/Ha, SP-36 25-30 kg/Ha dan pupuk organik sekitar 1 ton/Ha.
- Diisi air dengan salinitas 15-30 ppt secara bertahap 30 cm sampai ketinggian 80 cm.
Benih Ikan dan Bibit Rumput Laut
Persyaratan benih ikan / udang :
- Gerakannya lincah.
- Tidak cacat atau luka di tubuhnya.
- Tidak ada tanda-tanda terserang
penyakit.
- Ukuran relatif seragam.
Persyaratan bibit rumput laut
Glacillaria :
- Warna coklat cerah.
- Umur 1- 1,5 bulan.
- Bebas dari kotoran, hama dan
tanaman pesaing (lumut).
Teknik Penebaran
- Bibit Glacillaria ditebar
merata di seluruh petakan tambak (broadcast), rakit apung dan diikat pada
tali (long line)
- ½ bulan kemudian gelondongan
bandeng dan oslahan udang ditebar. Waktu penebaran yang baik yaitu pagi
atau sore hari dengan dilakukan aklimatisi.
Pemeliharaan
Monitoring air :
- Meliputi kegiatan mengukur kadar
garam, suhu, pH, pengaruh pencemaran, dll.
Pergantian air :
- Dilakukan minimal 2 kali setiap
minggu. Tujuannya untuk menambah nutrien dan membuat arus yang akan
merangsang pertumbuhan rumput laut.
Perataan bibit rumput laut :
- Glacillaria sp di potong-potong dan
disebarkan merata agar berkembang.
Pengendalian hama dan pesaing :
- Hama (ikan-ikan liar) diberantas
dengan obat yang aman.
- Pesaing (lumut sutera) dikurangi
dengan penebaran bandeng.
Pemupukan susulan :
- Pemupukan susulan dengan Urea 50
kg/Ha.
Panen dan Pasca Panen
Rumput laut Glacillaria sp mulai
dipanen pada umur 4 bulan, selanjutnya setiap 2 bulan dapat dilakukan panen.
Penanganan rumput laut dicuci untuk menghilangkan kotoran.. Dilakukan
penyeleksian untuk memisahkan rumput laut yang baik. Dijemur di atas
para/waring selama 2-3 hari sampai kering dilakukan pengepakan dan
penyimpanan Bandeng dan udang dipanen setelah
mencapai ukuran 8-6 ekor/kg dan udang ukuran 50-70 ekor/kg.
disunting dari : http://pusluh.kkp.go.id/cyberextension
Tidak ada komentar:
Posting Komentar