Senin, 06 Juli 2015

Pengeringan Rumput Laut

Rumput Laut dikeringkan dengan penjemuran sinar matahari yang dilakukan masyarakat nelayan satu atau dua hari penjemuran sesudah panen dari laut pada saat berusia sekitar 45 sampai 60 hari (akan sangat tergantung pada kesuburan lokasi penanaman) atau dengan memilih tanaman yang dianggap sudah cukup matang untuk dikeringkan, kemudian dijemur lagi sampai kering. Dengan cara demikian dihasilkan rumput laut yang bersih dangan warna kekuningan. Akan tetapi cara demikian dimana dilakukan pencucian sesudah penjemuran setengah kering menyebabkan berkurangnya kadar karaginan, sebelum dikeringkan hasil panen dicuci atau disemprot terlebih dahulu dengan menggunakan air laut untuk menghilangkan lumpur dan kotoran lainnya. Apabila tidak ada permintaan lain dari pembeli maka keringkan langsung dengan sinar matahari dengan dialasi gedek, krey bambu, daun kelapa atau dengan menggunakan bahan lainnya.
Catatan:
Untuk pengeringan selama musim penghujan, dapat dilakukan dengan mengangin-anginkan rumput laut di atas rak (dengan ketebalan setitar 5 sampai 8 cm.) atau dengan cara diikat dalam bentuk rumpun dan digantung di dalam gudang. Dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat pengering khusus, seperti menggunakan penghembus udara panas.

Pengeringan diusahakan sampai pada kekeringan yang cukup dengan kandungan air sekitar 24 %, sehingga pada saat penyimpanan, kandungan air pada rumput kembali menjadi sekitar maksimal 30 %. Apabila diremas dan terasa sakit pada telapak tangan, artinya kekeringan rumput laut sudah cukup baik. Rasio basah : kering pada umumnya sekitar 9 : 1 atau 8 : 1. Dalam standar perdagangan rumput laut antara lain dinyatakan bahwa benda-benda asing yang terdiri dari pasir, batu karang dan lain-lain tidak lebih dari 5 %. Kandungan air (moisture content) tidak lebih dari 30 %.

Rumput kemudian diayak atau diperlakukan lain untuk merontokkan butir-butir halus garam dan/atau debu yang masih melekat serta sekaligus melakukan sortir ulang. Hasilnya kemudian dimasukan ke dalam karung dan penyimpanan dilakukan di gudang yang terhindar dari embun, air hujan atau air tawar lainnya. Gudang harus ditata sedemikian rupa, sehingga memiliki sirkulasi udara yang cukup baik.

Pengepakan atau pengisian dalam karung dapat disesuaikan dengan permintaan pembeli dengan berat sekitar 50, 75 atau 100 kg. per karung/bal. Untuk mengefektifkan ruangan (baik dalam gudang atau alat transportasi) sebaiknya pengepakan dilakukan dengan mesin press.

Sumber : Tatang, S.St.Pi.; https://suksesmina.wordpress.com

2 komentar: