Benih yang siap tebar adalah benih yang berukuran 3-5 cm dan 5-8 cm, benih ditebarkan dengan kepadatan per m2 bervariasi tergantung jenis biota yang akan dipelihara. Agar hasil dari kegiatan pembesaran memuaskan maka benih yang dipilih adalah benih yang unggul.
Ciri-ciri benih yang baik yaitu :
1. Mempunyai ukuran yang seragam
2. Sehat dan tidak cacat atau luka
3. Bergerak aktif dan lincah
Cara menguji respon benih yang sehat yaitu:
1. Alirkan air ke wadah pemeliharaan atau penampungan kemudian amati, benih yang sehat akan bergerak melawan arus
2. Saat pemberian pakan benih yang sehat akan responsive yaitu dengan menghampiri pakan dengan cepat saat pakan diberikan
3. Benih yang sehat akan menyebar atau menjauhi sumber gangguan jika ada gangguan
Tabel 1.
Kriteria Benih lele yang baik menurut
SNI: 01-6484.2-2000
Kriteria
|
Satuan
|
Pendederan
I
|
Pendederan
II
|
Pendederan
III
|
Pendederan
IV
|
Lama pemeliharaan
|
Hari
|
20
|
40
|
54
|
75
|
Panjang Total
|
Cm
|
0,75-1
|
1-3
|
3-5
|
5-8
|
Bobot Minimal
|
Gram
|
1
|
2,5
|
5
|
10
|
Keseragaman
Ukuran
|
%
|
>75
|
>75
|
>75
|
>75
|
Keseragaman
Warna
|
%
|
100
|
>90
|
>90
|
>90
|
B. Aklimatisasi
Sebelum benih ditebar ke dalam kolam maka perlu dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Tujuannya yaitu untuk menyesuaikan suhu dalam kantong dengan suhu kolam pemeliharaan agar benih ikan yang ditebar tidak stress karena terjadi perbedaan suhu yang mendadak. Proses aklimatisasi suhu adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan kantong packing yang berisi benih ke dalam kolam tempat benih akan ditebar.
2. Biarkan kantong packing mengapung di permukaan air selama 10-15 menit atau sampai kantong berembun.
3. Jika kantong sudah berembun itu merupakan tanda bahwa suhu kantong dan suhu kolam relatif sama dan tutup kantong dapat dibuka.
C. Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan saat suhu air rendah kolam masih rendah yaitu pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 atau pada sore hari di atas pukul 16.00. Tujuannya agar benih tidak stres akibat suhu tinggi. Benih yang ditebar terlalu siang dapat menjadi stres akibat kepanasan. Berikut adalah cara benebaran benih;
1. Membuka tutup kantong packing benih yang sudah berembun
2. menggulung kantong plastik packing sampai mendekati permukaan air kantong
3. Percikkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam kantong dengan menggunakan tangan
4. Miringkan kantong packing sampai sebagian kantong tenggelam
5. Biarkan benih keluar dengan sendirinya. Setelah terlihat benih berani berenang keluar kantong sendiri itu merupakan tanda bahwa kondisi air pada kantong sudah relative sama dengan air pada kolam.
Pada awal pemeliharaan, ketinggian air dipertahankan minimal 70 cm, dan bila masa pemeliharaan telah telah mencapai dua bulan ketinggian air dinaikan, sehingga menjelang pemeliharaan empat bulan ketinggian diusahakan mencapai 1,5 m.
Khusus penebaran benih di KJA benih di tebar di dalam hapa untuk memudahkan pengontrolan dan pada umumnya mata jaring KJA berukuran besar sehingga jika langsung dilepas maka ikan akan lolos dari jaring.
Tabel 2. Standar penebaran ikan lele
Padat
Tebar
|
Satuan
|
P I
|
P
II
|
P
III
|
P
IV
|
PB 1
|
PB 2
|
Lele
|
ekor/m2
|
100
|
50
|
25
|
20
|
10-15
|
3-5
|
Ukuran minimum
|
cm
|
0,75-1
|
1-3
|
3-5
|
5-8
|
10-15
|
100-150
|
Cara mengukur panjang total ikan menurut SNI: 01-6484.4-2000
yaitu dengan membentangkan tubuh ikan kemudian ukur ikan mulai dari ujung mulut
sampai ujung ekor menggunakan jangka sorong atau
penggaris yang dinyatakan dalam satua centimater atau millimeter.
Pustaka:
http//pusdik.kkp.go.id
PusdikKP, 2012. Modul Teaching Factory "Pembesaran Ikan Air Tawar". Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
http//pusdik.kkp.go.id
PusdikKP, 2012. Modul Teaching Factory "Pembesaran Ikan Air Tawar". Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Sumber : Fahrur Razi, SST; http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar