Sabtu, 31 Oktober 2015

Chlorella sebagai Pakan Alami


Pytoplankton adalah sumber pakan alami untuk berbagai organisme, terutama pada budidaya merupakan pakan alami yang sangat cocok untuk larva ikan. Chlorella dan jenis Rotifera maupun jenis phytoplankton lainnya dikenal sebagai produser primer dan berada pada tropik level pertama. Peranan phytoplankton tersebut sebagai pakan alami bagi biota – biota laut yang lain, khususnya biota laut herbivora. Kelimpahan phytoplankton di suatu perairan tidak lepas dari proses deposit sejumlah zat – zat organik melalui proses fotosintesis, yang terjadi pada tumbuhan yang mengandung klorofil.
Kelimpahan jumlah phytoplankton dapat berhasil apabila proses fotosintesa tersebut akan mendukung proses reproduksi dan menghasilkan kelimpahan phytoplankton yang cukup tinggi. kelimpahan phytoplankton pada suatu perairan pada dasarnya merupakan konversi dari berbagai nutrisi yang dapat dipergunakan oleh phytoplankton untuk menunjang kehidupan dan reproduksi. Potensi phytoplankton sebagai pakan alami telah dikenali pada upaya kultivasi benih udang dan ikan di hatchery. Jenis – jenis phytoplankton pakan alami seperti Skeletonema costatum, Dunaliella sp.,Tetraselmis chuii, Chlorella sp.

ProteinLemakKarbohidrat
>37%-55%>10%>17%
KisaranOmega 3Omega 6Omega 9
Asam lemak0,9-3,7%15-38%0,2-15%
Chlorella seperti jenis Artemia, Rotifera dan Moina Sp dapat bereproduksi dalam waktu yang singkat 1-2 hari.


Klasifikasi chlorella
Filum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Chlorellaceae
Genus : Chlorella
Spesies : Chlorella sp.

Morfologi dan habitat chorella
Sel Chlorella berbentuk bulat, hidup soliter, berukuran 2-8 µm. Dalam sel Chlorella mengandung 50% protein, lemak serta vitamin A, B, D, E dan K, disamping banyak terdapat pigmen hijau (klorofil) yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses fotosintesis .

Sel Chlorella umumnya dijumpai sendiri, kadang-kadang bergerombol. Protoplast sel dikelilingi oleh membrane yang selektif, sedangkan di luar membran sel terdapat dinding yang tebal terdiri dari sellulosa dan pektin. Di dalam sel terdapat suatu protoplast yang tipis berbentuk seperti cawan atau lonceng dengan posisi menghadap ke atas. Pineroid-pineroid stigma dan vacuola kontraktil tidak ada 

Warna hijau pada alga ini disebabkan selnya mengandung klorofil a dan b dalam jumlah yang besar, di samping karotin dan xantofil

Chlorella tumbuh pada salinitas 25 ppt. Alga tumbuh lambat pada salinitas 15 ppm, dan hampir tidak tumbuh pada salinitas 0 ppm dan 60 ppm. Chlorella tumbuh baik pada suhu 200 C, tetapi tumbuh lambat pada suhu 32 o C. Tumbuh sangat baik sekitar 20 o -23 o C(Alam Ikan 6).

Reproduksi
Menurut (Alam Ikan 7) Chlorella sp. berkembang biak dengan membelah diri membentuk autospora. Sedangkan pada waktu membelah diri membentuk autospora, Chlorella sp. melalui empat fase siklus hidup (Alam Ikan 8).

Reproduksi Siklus Hidup Chlorella Keempat fase tersebut adalah :

  • Fase pertumbuhan (growth), periode perkembangan aktif sel massa yaitu autospora tumbuh menjadi besar.
  • Fase pematangan awal (early revening), autospora yang telah tumbuh menjadi besar mengadakan persiapan untuk membagi selnya menjadi sel-sel baru.
  • Fase pematangan akhir (late revening), sel-sel yang baru tersebut mengadakan pembelahan menjadi dua.
  • Fase autospora (autospora liberation), pada fase ini sel induk akan pecah dan akhirnya terlepas menjadi sel-sel baru.
Sumber : www.alamikan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar