Pancing rawai dasar merupakan salah satu jenis alat tangkapdasar yang cukup produktif. Disamping mudah dari sisi pengoperasiannya, alat tangkap ini jugarelatif murah dari sisi pembiayaannya. Sebagai akibatnya, alat tangkap pancing rawai dasar cukuptersebar hampir di seluruh perairan Indonesia.
Pengguna terbesar pancing rawai dasar adalah nelayan yang mempunyai penghasilan menengah ke bawah, karena pancing rawai dasar memerlukan biaya yang relatif kecil sehingga terjangkau oleh nelayan kecil. Sebagian besar pengguna pancing rawai dasar adalah nelayan tradisional dan berpendidikan rendah.
Pengguna terbesar pancing rawai dasar adalah nelayan yang mempunyai penghasilan menengah ke bawah, karena pancing rawai dasar memerlukan biaya yang relatif kecil sehingga terjangkau oleh nelayan kecil. Sebagian besar pengguna pancing rawai dasar adalah nelayan tradisional dan berpendidikan rendah.
Hasil tangkapan pancing rawai dasar, umumnya adalah ikan karnivora yang mempunyai daging lezat. Disamping itu, mutu ikan yang tertangkap dengan pancing juga mempunyai mutu yang lebih baikjika dibandingkan dengan alat tangkap lain.
Sehingga ikan-ikan hasil tangkapan pancing rawai dasar mempunyai harga yang relatif mahaldibandingkan dengan jenis hasil tangkapan lainnya. Hasil tangkapan pancing rawai dasar selaindijual ke restoran-restoran sea food, juga diperuntukkan untuk komoditas ekspor.
DESKRIPSI SINGKAT
Pancing rawai dasar atau dalam bahasa asingnya adalah long line, adalah alat tangkap yangterdiri dari rangkaian tali-temali yang disambung-sambung sehingga merupakan tali yangpanjang dengan beratus-ratus tali cabang. Ayodhyoa (1981) menyatakan bahwa alat tangkaprawai dasar terdiri dari tali utama (main line), tali cabang (branch line), tali pelampung,bendera, pelampung tali pancing, pancing dan tali-temali lainnya. Prinsip kerja dari pancingrawai dasar adalah memikat ikan untuk memakan umpan pada mata pancing yang merupakanperangkap bagi target tangkapan.Penggunaan teknologi untuk mengoperasikan pancing rawai dasar relatif masih sederhana.Pengembangan teknologi dapat diterapkan dalam proses pemasangan pancing ataupenggulungan pancing. Mengingat pancing ulur menggunakan tali pancing yang panjang, makadalam proses pemasangannya (setting) sering terjadi kecelakaan ketika tali pancing utama kusut.Demikian juga dalam proses penarikannya, tidak jarang karena ikan terjerat di tali pancing,tali pancing juga kusut. Untuk mengatasinya, biasanya digunakan line hauler.
KLASIFIKASI RAWAI (LONG LINE)
Rawai (long line) terdiri dari rangkaian tali utama dan tali pelampung, dimana pada taliutama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan berdiameter lebihkecil dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan.
Rawai dapat diklasifikasikan berdasarkan letak pemasangan pada saat pengoperasian,berdasarkan susunan mata pancing dan berdasarkan ikan sebagai tujuan hasil tangkapan.Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
1. Berdasarkan letak pemasangan pada saat pengoperasian yaitu: (a)Rawai permukaan (surface long line); (b) Rawai pertenggahan (sub surface long line); (c) Rawai dasar (bottom long line)
2. Berdasarkan susunan mata pancing pada tali utama yaitu : (a) Rawai tegak (vertikal long line); dan (b) Rawai mendatar (horizontal long line)
3. Berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan yaitu : (a) Rawai tuna (tuna long line); (b) Rawai albakora (albacore long line); (c) Rawai kakap dan lain sebagainya.
SUMBER:
https://www.google.com/search/images
Krisnafi Y., 2011. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Nomor: 002/TPI/BPSDMKP/2011 “Usaha Penangkapan Ikan dengan Pancing Rawai”. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Arif Rahman Hakim ; http://www.medialuhkan.com
Sehingga ikan-ikan hasil tangkapan pancing rawai dasar mempunyai harga yang relatif mahaldibandingkan dengan jenis hasil tangkapan lainnya. Hasil tangkapan pancing rawai dasar selaindijual ke restoran-restoran sea food, juga diperuntukkan untuk komoditas ekspor.
DESKRIPSI SINGKAT
Pancing rawai dasar atau dalam bahasa asingnya adalah long line, adalah alat tangkap yangterdiri dari rangkaian tali-temali yang disambung-sambung sehingga merupakan tali yangpanjang dengan beratus-ratus tali cabang. Ayodhyoa (1981) menyatakan bahwa alat tangkaprawai dasar terdiri dari tali utama (main line), tali cabang (branch line), tali pelampung,bendera, pelampung tali pancing, pancing dan tali-temali lainnya. Prinsip kerja dari pancingrawai dasar adalah memikat ikan untuk memakan umpan pada mata pancing yang merupakanperangkap bagi target tangkapan.Penggunaan teknologi untuk mengoperasikan pancing rawai dasar relatif masih sederhana.Pengembangan teknologi dapat diterapkan dalam proses pemasangan pancing ataupenggulungan pancing. Mengingat pancing ulur menggunakan tali pancing yang panjang, makadalam proses pemasangannya (setting) sering terjadi kecelakaan ketika tali pancing utama kusut.Demikian juga dalam proses penarikannya, tidak jarang karena ikan terjerat di tali pancing,tali pancing juga kusut. Untuk mengatasinya, biasanya digunakan line hauler.
KLASIFIKASI RAWAI (LONG LINE)
Rawai (long line) terdiri dari rangkaian tali utama dan tali pelampung, dimana pada taliutama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan berdiameter lebihkecil dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan.
Rawai dapat diklasifikasikan berdasarkan letak pemasangan pada saat pengoperasian,berdasarkan susunan mata pancing dan berdasarkan ikan sebagai tujuan hasil tangkapan.Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
1. Berdasarkan letak pemasangan pada saat pengoperasian yaitu: (a)Rawai permukaan (surface long line); (b) Rawai pertenggahan (sub surface long line); (c) Rawai dasar (bottom long line)
2. Berdasarkan susunan mata pancing pada tali utama yaitu : (a) Rawai tegak (vertikal long line); dan (b) Rawai mendatar (horizontal long line)
3. Berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan yaitu : (a) Rawai tuna (tuna long line); (b) Rawai albakora (albacore long line); (c) Rawai kakap dan lain sebagainya.
SUMBER:
https://www.google.com/search/images
Krisnafi Y., 2011. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Nomor: 002/TPI/BPSDMKP/2011 “Usaha Penangkapan Ikan dengan Pancing Rawai”. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Arif Rahman Hakim ; http://www.medialuhkan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar