Kutu air jenis Daphnia sp. merupakan pakan alami ikan yang termasuk ke dalam kelompok udang – udangan renik yang memiliki ciri yaitu bentuk tubuhnya gepeng ke samping dan beruas-ruas seperti udang. Dinding tubuh bagian punggung membentuk lipatan yang menutupi bagian dan anggota tubuhnya pada kedua sisi tubuhnya sehingga tampang seperti cangkang. Pada bagian inilah membentuk sebuah kantong yang merupakan tempat penampungan dan perkembangbiakan telur Daphnia sp.
Kutu air jenis Dapnia sp. banyak digunakan oleh para pembudidaya ikan sebagai pakan alami. Kutu air ini hidup planktonik di perairan tawar dengan ukuran sekitar 500 – 1000 mikron yang dapat berkembang baik di perairan yang banyak mengandung bahan organik tersuspensi. Makanan utama kutu air ini yaitu tumbuh – tumbuhan renik (fitoplankton), sisa-sisa bahan organik (detritus) dan hewan-hewan renik (zooplankton). Kutu air jenis ini bergerak aktif dengan berenang menggunakan kaki renang.
Daphnia sp. dapat berkembang biak menjadi dewasa dalam waktu 4 hari pada suhu 22°C – 31°C dan pH 6,5 – 7,4. Kutu air jenis ini akan bertelur setiap 1 -2 hari sekali dengan jumlah setiap kali telur sekitar 29 butir. Rata – rata selama masa hidupnya akan mampu bertelur sebanyak 7 kali dengan jumlah telur totalnya sebanyak 200 butir.
Pada sektor budidaya ikan, kutu air jenis Daphnia sp digunakan untuk pakan alami ikan yang masih dalam fase larva. Hal ini disebabkan karena ukuran kutu air jenis ini sesuai dengan bukaan mulut larva ikan serta mengandung nutrisi yang digunakan larva untuk tumbuh berkembang menjadi ikan dewasa. Sehingga produksi kutu air ini sudah dilakukan oleh balai benih ikan milik pemerintah ataupun swasta.
Produksi massal Daphnia sp. dapat dilakukan di kolam permanen ataupun fiber glass. Ukuran kolam akan mempengaruhi pengontrolannya, semakin kecil ukuran kolamnya akan mempermudah dalam pengontrolannya. Berikut cara produksi massal kutu air jenis Daphnia sp.
Pada sektor budidaya ikan, kutu air jenis Daphnia sp digunakan untuk pakan alami ikan yang masih dalam fase larva. Hal ini disebabkan karena ukuran kutu air jenis ini sesuai dengan bukaan mulut larva ikan serta mengandung nutrisi yang digunakan larva untuk tumbuh berkembang menjadi ikan dewasa. Sehingga produksi kutu air ini sudah dilakukan oleh balai benih ikan milik pemerintah ataupun swasta.
Produksi massal Daphnia sp. dapat dilakukan di kolam permanen ataupun fiber glass. Ukuran kolam akan mempengaruhi pengontrolannya, semakin kecil ukuran kolamnya akan mempermudah dalam pengontrolannya. Berikut cara produksi massal kutu air jenis Daphnia sp.
Perkembangbiakan Daphnia
- Kolam (permanen atau fiber glass) dibersihkan lalu dikeringkan.
- Setelah satu hari kemudian, kolam tersebut diisi air bersih lalu diaerasi.
- Pemberian pupuk. Pupuk yang digunakan berasal dari kotoran ayam kering sejumlah 2 – 5 gram dan dari tepung bungkil kelapa sejumlah 0,2 gram per liter air. Cara pemupukannya adalah kedua pupuk tersebut dilarutkan lalu diperas yang kemudian diambil ekstraknya.
- Kolam dibiarkan selama 3 – 4 hari.
- Bibit Daphnia dimasukkan ke dalam kolam dengan kepadatan 20 ekor per liter air.
- Daphnia akan tumbuh dan berkembang setelah melalui masa adaptasi. Puncak pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah pada hari ke 7 dan 8.
Membuat skop net dengan ukuran lubang 1,5 – 2 mm atau seser yang dibuat dari kain kasa
Panen dilakukan pada hari ke 8
Panen dapat dilakukan secara total atau selektif
Panen selektif dilakukan dengan mengambil 70% dari kapasitas total populasi dalam kolam tersebut. Ukuran lubang skop net atau seser dibuat lebih besar sehingga kutu air yang masih kecil dapat lolos.
Dalam produksi kutu air jenis ini tidaklah susah karena selama produksi hanya cukup memantau perkembangannya dan memberikan pupuk susulan yang kemudian dapat dipanen pada hari ke 8. Daphnia sp. setelah dipanen dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap udara dan disimpan dalam freezer, hal tersebut tidak akan menurunkan nilai gizinya walaupun kutu air tersebut dalam keadaan mati.
Sumber : Fantria Imrantika ; Manajemen Sumberdaya Perikanan Universitas Gadjah Mada.; https://farming.id/produksi-kutu-air-daphnia-sp-sebagai-pakan-alami-ikan/
Panen dilakukan pada hari ke 8
Panen dapat dilakukan secara total atau selektif
Panen selektif dilakukan dengan mengambil 70% dari kapasitas total populasi dalam kolam tersebut. Ukuran lubang skop net atau seser dibuat lebih besar sehingga kutu air yang masih kecil dapat lolos.
Dalam produksi kutu air jenis ini tidaklah susah karena selama produksi hanya cukup memantau perkembangannya dan memberikan pupuk susulan yang kemudian dapat dipanen pada hari ke 8. Daphnia sp. setelah dipanen dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap udara dan disimpan dalam freezer, hal tersebut tidak akan menurunkan nilai gizinya walaupun kutu air tersebut dalam keadaan mati.
Sumber : Fantria Imrantika ; Manajemen Sumberdaya Perikanan Universitas Gadjah Mada.; https://farming.id/produksi-kutu-air-daphnia-sp-sebagai-pakan-alami-ikan/
terimakasih atas informasinya. dan jangan lupa kunjungi kami di http://tokoumpan.com
BalasHapus