Kamis, 23 November 2017

Pakan Buatan Berprotein Tinggi untuk Ikan Air Tawar


Hasil gambar untuk pakan ikan buatan

Biasanya pakan ikan dibuat dengan konsep ilmu yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang. Pada artikel ini akan diuraikan tentang pembuatan pakan ikan air tawar dengan sedikit sentuhan sains terbaru.

Pakan Ikan Buatan
Pada dasarnya pakan ikan air tawar terbagi ke dalam dua jenis yaitu pakan buatan dan pakan alami.



Pakan Buatan
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dan disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran, kebutuhan protein dan kebiasaan ikan. Pakan buatan ini biasanya dinamakan pellet.

Pelet untuk ikan terbagi ke dalam dua jenis yaitu : Pelet terapung dan pelet tenggelam, pellet terapung ditujukan untuk ikan yang hidup dan beraktifitas dipermukaan air, sedangkan pakan tenggelam untuk ikan yang hidup dan beraktifitas di dasar perairan.

Pakan buatan biasanya di produksi secara besar-besaran di pabrik pengolahan pellet dimana pada pembuatan pellet ini di produksi oleh para ahli dibidangnya. Namun pada dasarnya cara atau teknik pembuatan pekan ikan ini sangat sederhana dan dapat dibuat oleh perorangan dengan sangat mudah.

Berikut adalah cara dan teknik pembuatan pakan buatan :

Bahan Pakan sebagai sumber protein utama dapat berupa : Tepung ikan, Tepung cumi, Tepung rebon,
Tepung kepala udang, Tepung keong, Tepung daging, Tepung darah, Tepung ragi.
Bahan Pakan Nabati berupa : Kacang kacangan, Jagung dan Rumput laut.

1) TEPUNG

IKAN. Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah/ bagian-bagian ikan yang sudah tidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan merupakan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan, bila lebih dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8%. Kandungan gizi: protein=22,65%; lemak=15,38%; Abu=26,65%; Serat=1,80%; Air=10,72%; Nilai ubah=1,5– 3. Dengan sedikit sentuhan teknologi fermentasi kandungan gizi tepung ikan akan lebih tinggi ditambah dengan aroma khas yang meransang nafsu makan ikan.

Cara pembuatannya: (1) Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas. (2) Air perasan ditampung untuk dibuat petis/diambil minyaknya. (3) Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

2) TEPUNG REBON dan BENAWA. Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.

Cara pembuatan:

(1) Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;

(2) Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung. Kandungan gizi: Protein: Udang rebon=59,4% (udang rebon), 23,38% (benawa); Lemak =3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa); Karbohidrat 3,2% (Udang rebon), 0,06% (benawa); Abu=11,41% (Benawa); Serat=11,82% (Benawa); Air=21,6% (Udang rebon); 5,43% Benawa ,Nilai ubah: Benawa=4–6.

3) TEPUNG KEPALA UDANG.
Bahan yang digunakan adalah kepala udang yang diperoleh dari limbah pada proses pengolahan udang. Kepala udang biasanya sudah tidak dimanfaatkan atau bisa kita sebut sebagai limbah.
Cara pembuatan: (Pertama) Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling; (2) Tepung diayak untukmembuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin. Kandungan gizinya: Protein= 53,74%; Lemak= 6,65%; Karbohidrat= 0%; Abu= 7,72%; Serat kasar= 14,61%; Air= 17,28%.

4) TELUR ANAK AYAM.

Bahan: anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur.
Cara pembuatan: 
Anak-anak ayam dimatikan secara masal atau ayam-ayam yang mati khususnya ayam-ayam yang mati dalam industri peternakan yang biasanya bangkainya dibuang begitu saja, bulu-bulunyadibakar,Kemudian direbus sampai kaku (setengah masak). Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pastadan dapat langsung digunakan. Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung. Kandungan gizinya: Protein=61,65%, Lemak=27,30%, Abu=2,34%, Air=8,80%, Nilai ubah=5–8. Juga mengandung hormon, enzim, vitamin, dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.

5) TEPUNG BEKICOT.

Bahan: daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus.
Cara pembuatan: 
Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%. Kandungan gizi: Protein=54,29%, Lemak=4,18%, Karbohidrat=30,45%, Abu=4,07%, Kapur=8,3%, Fosfor=20,3%, Air=7,01.

Tepung ikan dapat diganti dengan Tepung cumi, Tepung rebon, Tepung kepala udang, Tepung keong, Tepung daging, Tepung darah atau Tepung ragi. Pada dasarnya bahan-bahan diatas merupakan bahan yang digunakan sebagai sumber protein dan lemak. Dalam pembuatan pakan buatan/pelet haruslah mengandung bukan hanya protein saja.

Pakan yang memiliki keseimbangan antara protein, lemak, dan serat untuk kebutuhan ikan tertentu akan memacu pertumbuhan ikan yang cepat besar, sebaliknya bila nutrisi yang dibutuhkan ikan kurang maka pertumbuhan ikan akan lambat berakibat pada biaya dan waktu panen yang cukup lama.

Sumber : http://chyrun.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar