Banyak pembudidaya yang menggunakan pakan alternatif demi menekan biaya pengeluaran pakan pabrikan. Biasanya, pakan alternatif di proses pembesaran lele tidak sepenuhnya mengganti pakan utama, tetapi hanya sebagian atau hanya menambah “cemilan” lele untuk menghindari kanibalisme. Namun, ada pula beberapa pembudidaya yang sepenuhnya menggunakan pakan alternatif yang dibuat sendiri. Lele sendiri adalah hewan karnivor yang membutuhkan asupan protein sebesar 35% dari berat pakan yang diberi.
Lima bahan pakan berikut adalah bahan yang relatif mudah ditemukan dan murah juga jika diolah dengan bahan-bahan lainnya.
Bekicot
Bekicot banyak ditemukan di area persawahan. Sebelum diberikan ke lele, bekicot direbus dulu dalam air mendidih selama 5-10 menit. Tujuannya agar dagingnya empuk dan menghilangkan bibit penyakit. Daging bekicot diambil menggunakan garpu, didinginkan, dicincang kecil-kecil, lalu diberikan pada lele.
Ikan rucah
Ikan runcah adalah ikan-ikan kecil sisa tangkapan ikan yang nilai ekonominya rendah dan tidak dikonsumsi manusia. Biasanya, ikan rucah melimpah di tempat-tempat pelelangan ikan dan dijual dengan harga murah. Pastikan ikan rucah untuk pakan alternatif lele ini berada dalam kondisi segar karena jika ikan sudah membusuk maka dikhawatirkan mengandung bibit-bibit penyakit. Ikan rucah tidak banyak mengandung duri sehingga pemberiannya cukup dicincang kecil-kecil dan diberikan langsung pada lele.
Tanaman / daun-daunan
Dedaunan seperti daun pepaya, daun lamtoro, kangkung, atau eceng gondok sudah banyak diketahui memiliki khasiat obat bagi lele. Dedaunan ini juga dapat dijadikan pakan dengan cara mengolahnya terlebih dahulu dengan proses fermentasi lalu dibuat pelet.
Selain itu, tanaman Azolla yang awalnya dianggap gulma di perairan kolam, kini juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Azolla segar memiliki kandungan protein sekitar 31% sedangkan jika Azolla difermentasi, maka kandungan proteinnya bertambah menjadi sekitar 39%. Seperti daun-daunan sebelumnya, Azolla juga harus difermentasi dulu lalu dibuat pelet baru kemudian bisa diberikan pada lele sebagai pakan.
Cara fermentasi Azolla
- 50 kg Azolla dicampur dengan 1 liter molase (tetes tebu) dan 30 cc probiotik.
- Semua bahan dimasukkan dalam drum plastik ukuran 200 L. Fermentasi (diamkan) selama 15-20 hari.
- Setelah fermentasi selesai, dicampur dengan bahan lainnya (biasanya tepung jagung atau jenis tepung lainnya) untuk dibentuk pelet.
Maggot
Maggot, atau bahasa Indonesianya adalah belatung, adalah bentuk larva dari serangga. Maggot yang baik untuk pakan tentu tidak sembarang dari serangga atau lalat rumah biasa, tetapi harus diperhatikan jenis dan kandungan proteinnya. Maggot yang biasa digunakan untuk pakan alternatif lele berasal dari serangga black soldier fly (BSF), atau nama latinnya adalah Hermetia illucens. Maggot jenis ini dikenal memiliki kadar protein sampai 40% sehingga cocok untuk jadi pakan ikan lele.
Untuk membiakkan maggot, ada beberapa cara khusus yang dilakukan oleh pembudidaya. Ada yang menggunakan campuran ampas tahu, ada yang menggunakan bekatul. Bahan media biasanya disimpan dalam wadah/ember kemudian diberi air sedikit, lalu di atasnya disimpan daun pisang kering sebagai tempat lalat BSF bertelur dan menghasilkan maggot. Wadah ditutup, kemudian tunggu sampai 2-3 minggu, maka maggot siap dipanen dan diberikan pada lele.
Cacing
Biasanya, cacing diolah dulu menjadi tepung untuk dibuat pelet yang akan diberikan pada lele. Cacing adalah sumber protein dan asam amino yang baik bagi lele. Menurut salah satu sumber(link), untuk mendapatkan pakan pelet dengan kandungan 35%, maka komposisinya adalah 47% tepung cacing, 20% telur ayam, 14% terigu, 18% dedak, dan 1% kanji.
Cara membuat tepung cacing
- Cacing dicuci dengan air bersih, lalu ditimbang.
- Cacing dijemur pada panas matahari di atas seng selama 24 jam (suhu 32-35 derajat Celcius).
- Setelah cacing jadi kering, cacing dimasukkan ke mesin penggiling tepung. Tepung cacing siap digunakan
Untuk membuat pakan pelet, bahan yang disiapkan antara lain: tepung cacing, kuning telur ayam yang telah direbus, tepung terigu, dan dedak.
Cara membuatya sebagai berikut:
- Semua bahan dicampur dan diaduk jadi satu.
- Air hangat ditambahkan hingga adonan menjadi cukup kenyal (jangan terlalu banyak air).
- Setelah adonan terbentuk, giling adonan menggunakan mesin penggiling daging sehingga terbentuk pelet basah yang panjang seperti mie.
- Pelet basah dipotong per 0,5 cm Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian.
- Pelet ditimbang dan siap digunakan.
Sumber : hawafirdausi ; http://efishery.com/
terimakasih atas informasinya. dan jangan lupa kunjungi kami di http://tokoumpan.com
BalasHapus