Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam usaha budi daya ikan nila, terdapat pilihan yang bisa dijalankan, yakni usaha pembenihan dan usaha pembesaran untuk konsumsi. Di lapangan, ada dua tipe petani pembenih, yaitu petani pembenih yang melakukan pemijahan menggunakan induk sendiri atau petani pembenih yang hanya sebagai pembesar larva.
Sementara itu, pembesaran ikan nila untuk konsumsi biasanya dilakukan ditambak air payau, karamba jaring apung(KJA), kolam air deras dan kolam air tenang. Sebagai contoh, perhitungan usaha budidaya pembesaran ikan nila yang dibahas kali ini hanya di KJA dan kolam air tenang. Pasalnya, perhitungan usaha di karamba bambu, tambak air payau, dan kolam air deras memiliki komponen budi daya hampir sama dengan KJA dan kolam air tenang.
Sementara itu, pembesaran ikan nila untuk konsumsi biasanya dilakukan ditambak air payau, karamba jaring apung(KJA), kolam air deras dan kolam air tenang. Sebagai contoh, perhitungan usaha budidaya pembesaran ikan nila yang dibahas kali ini hanya di KJA dan kolam air tenang. Pasalnya, perhitungan usaha di karamba bambu, tambak air payau, dan kolam air deras memiliki komponen budi daya hampir sama dengan KJA dan kolam air tenang.
A. Contoh Analisis Usaha Pembenihan Ikan Nila
Usaha pembenihan ikan nila merupakan usaha pemijahan dan pembesaran larva ikan nila untuk dijadikan benih. Dalam perhitungan ini, rincian harga berdasarkan pantauan pada bulan November 2009 di daerah Sleman, Yogjakarta. Harga barang untuk produksi diperoleh dari harga terbesar, sedangkan perhitungan harga jual diperoleh dari harga rata-rata termurah saat itu. Harga tersebut dapat berubah didaerah lain.
Pada usaha pembenihan ikan nila, induk yang produktif idealnya hingga umur 2 tahun setelah pemijahan pertama. Karena itu, contoh perhitungan ini dilakukan selama kurun waktu dua tahun. Hal ini berlaku juga untuk perhitungan komponen penyusutan investasi. Dalam setahun, indukan ikan nila bisa memijah rata-rata 8 kali. Karena itu, satu periode pemijahan dihitung per 1,5 bulan. Asumsi indukan satu paket terdiri dari 300 ekor induk betina dan 100 ekor induk jantan.
Usaha pembenihan ikan nila merupakan usaha pemijahan dan pembesaran larva ikan nila untuk dijadikan benih. Dalam perhitungan ini, rincian harga berdasarkan pantauan pada bulan November 2009 di daerah Sleman, Yogjakarta. Harga barang untuk produksi diperoleh dari harga terbesar, sedangkan perhitungan harga jual diperoleh dari harga rata-rata termurah saat itu. Harga tersebut dapat berubah didaerah lain.
Pada usaha pembenihan ikan nila, induk yang produktif idealnya hingga umur 2 tahun setelah pemijahan pertama. Karena itu, contoh perhitungan ini dilakukan selama kurun waktu dua tahun. Hal ini berlaku juga untuk perhitungan komponen penyusutan investasi. Dalam setahun, indukan ikan nila bisa memijah rata-rata 8 kali. Karena itu, satu periode pemijahan dihitung per 1,5 bulan. Asumsi indukan satu paket terdiri dari 300 ekor induk betina dan 100 ekor induk jantan.
a. Biaya Investasi
1. Sewa Kolam 800m2 selama 2 tahun = Rp. 1.500.000,-
2. Indukan 1 paket (400 ekor) = Rp. 4.000.000,-
3. Jaring Hapa 4 x 2 x 1 meter = Rp. 64.000,-
4. Seser Jaring Kasar = Rp. 32.000,-
5. Waring Jaring halus (alat angkut larva) = Rp. 15.000,-
6. Serokan = Rp. 12.000,-
7. Drum = Rp. 100.000,-
Total biaya investasi = Rp. 5.032.000,-
b. Biaya Produksi (1 tahun)
1. Dalam satu tahun, indukan ikan nila bisa memijah sebanyak 8 kali. Pada masa pertama kali memijah, indukan dengan berat badan 500 gram menghasilkan larva sebanyak 1.500 larva dengan mortalitas 30%. Setelah itu, pada masa pemijahan berikutnya dapat menghasilkan larva hingga 2.500 larva. Dalam perhitungan ini, diasumsikan rata-rata hasil larva sebanyak 2.000 ekor dalam sekali periode pemijahan.
2. Penjualan benih yang umum dilakukan oleh petani adalah pada saat benih berukuran 5-8 cm. Ukuran ini dihasilkan dari kolam pendederan 3. Mulai dari pendederan 1 hingga penederan 3 terjadi mortalitas atau kematian. Rinciannya, 30% pada pendederan 1, kemudian 20% pada pendederan 2, lalu 20% pada pendederan 3. Karena itu, jumlah larva yang awalnya 2.000 ekor menjadi 896 ekor.
b. Biaya Produksi (1 tahun)
- Pengolahan lahan kolam (8 kali x Rp100.000) = Rp. 800.000
- Pakan indukan (2.200 kg x Rp6.250/kg) = Rp. 13.750.000
- Pakan Larva dan Benih = Rp. 3.000.000
- Pupuk Kandang (320 kg x Rp500/kg) = Rp. 160.000
- Kapur (20 kg x Rp 1.000/kg) = Rp. 20.000
- Obat-obatan = Rp. 100.000
- Tenaga panen (2 orang x Rp50.000 x 8 kali) = Rp. 800.000
- Total biaya produksi = Rp. 18.630.000
1. Dalam satu tahun, indukan ikan nila bisa memijah sebanyak 8 kali. Pada masa pertama kali memijah, indukan dengan berat badan 500 gram menghasilkan larva sebanyak 1.500 larva dengan mortalitas 30%. Setelah itu, pada masa pemijahan berikutnya dapat menghasilkan larva hingga 2.500 larva. Dalam perhitungan ini, diasumsikan rata-rata hasil larva sebanyak 2.000 ekor dalam sekali periode pemijahan.
2. Penjualan benih yang umum dilakukan oleh petani adalah pada saat benih berukuran 5-8 cm. Ukuran ini dihasilkan dari kolam pendederan 3. Mulai dari pendederan 1 hingga penederan 3 terjadi mortalitas atau kematian. Rinciannya, 30% pada pendederan 1, kemudian 20% pada pendederan 2, lalu 20% pada pendederan 3. Karena itu, jumlah larva yang awalnya 2.000 ekor menjadi 896 ekor.
Berikut perhitungannya.
Periode Larva Yang Mati (ekor) Larva Yang Hidup
Jika dalam setahun memijah 8 kali, berarti 161.280 ekor benih dikali 8 sehingga diperoleh benih per tahun sebanyak 1.290.240 ekor dengan ukuran 5-8 cm.
Periode Larva Yang Mati (ekor) Larva Yang Hidup
- Pendederan : 2.000 x 30% = 600 2.000 – 600 = 1.400
- Pendederan : 1.400 x 20% = 280 1.400 – 280 = 1.120
- Pendederan : 1.120 x 20% = 224 1.120 – 224 = 896
Jika dalam setahun memijah 8 kali, berarti 161.280 ekor benih dikali 8 sehingga diperoleh benih per tahun sebanyak 1.290.240 ekor dengan ukuran 5-8 cm.
- Biaya investasi =Rp.5.032.000
- Biaya produksi =Rp.18.630.000
- Harga Jual Benih =Rp.86/ekor
- Jumlah benih yang dihasilkan per tahun =1.290.240 ekor
- Penjualan per tahun =Harga Jual Benih x Jumlah Benih yang Dihasilkan Rp.86 x 1.290.240 = Rp.110.960.640
- Keuntungan per tahun =Penjualan per tahun – (Biaya investasi+Biaya Produksi) = Rp.110.960.640- (5.032.000 + 18.630.000) = Rp.87.298.640
- Keuntungan per bulan =Keuntungan per tahun : 12 bulan =Rp.87.298.640 : 12 = Rp.7.275.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar