Jumat, 22 Juni 2018

Contoh Analisis Usaha Budidaya Ikan Manfish



Analisis usaha adalah perhitungan yang dibuat untuk menentukan apakah usaha budidaya ikan ini layak atau tidak secara ekonomis. Variabel yang digunakan untuk menentukan kelayakan tersebut adalah biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tidak mengalami perubahan dalam suatu periode produksi tertentu, sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang dapat mengalami perubahan pada suatu periode usaha produksi dan berakibat pada perubahan nilai usaha.

Parameter yang digunakan dalam analisis usaha ini meliputi titik impas (Break-Even Point), ratio keuntungan terhadap biaya (R/C ratio), dan periode pulang modal (Pay Back Periode). Biaya atau harga bahan dan peralatan yang dicantumkan dalam analisis ini menggunakan harga saat ini untuk wilayah Bandarlampung.

Dengan mengetahui hasil analisis usaha ini dapat diprediksi apakah usaha pembudidayaan Manfish menguntungkan atau tidak secara ekonomi.

Biaya Tetap :

NOURAIANJUMLAHSATUANHARGA SATUANTOTAL HARGANILAI SUSUT
1Aquarium7UnitRp 170.000Rp 1.190.000Rp 247.916
2Induk Manfiish
5PasangRp 20.000Rp 100.000Rp 20.833
3Pompa Air1UnitRp 500.000Rp 500.000Rp 104.166
4Terpal20MeterRp 7.500Rp 150.000Rp 31.249
5Aerator1UnitRp 170.000Rp 170.000Rp 35.416
6Termometer1UnitRp 20.000Rp 20.000Rp 4.166
7Selang Aerasi7MeterRp 1.000Rp 7.000Rp 1.458
8Ember2UnitRp 5.000Rp 10.000Rp 2.083
9skopnet2UnitRp 5.000Rp 10.000Rp 2.083
JumlahRp 2.157.000Rp 449.370
Keterangan
Periode usaha 5 bulan.
Nilai susut 5/24 x total hargaBiaya Tetap
Biaya Tidak Tetap: 

NOURAIANJUMLAHSATUANHARGA SATUANTOTAL HARGA
1Tenaga Kerja1HOKRp 300.000Rp 1.500.000
2Listrik5BulanRp 50.000Rp 250.000
3Isi Tabung Gas0,5KgRp 50.000Rp 50.000
4Pakan (cacing)20GelasRp 10.000Rp 200.000
5Tabung Gas1UnitRp 1.500.000Rp 1.500.000
6Pupuk2KarungRp 10.000Rp 20.000
7Obat-obatan2BotolRp 8.000Rp 16.000
8Plastik Packing
(60 x 40 )
1PackRp 20.000Rp 20.000

Biaya Total/periode

Biaya penyusutan + biaya tidak tetap

= Rp 449.370 + Rp 3.556.000
= Rp 4.005.370
Jumlah benih yang dihasilkan
Jumlah produksi telur = jumlah induk x HR

= 5 induk x 50 %
= 2000 x 50 100
= 1000 ekor

Jumlah produksi telur 4 x pemijahan/periode
= 1000 ekor x 4 = 4000 ekor
Total Benih 1 periode/pemijahan = 1000 ekor x 60%
= 1000 ekor x 60 x 100
= 600 ekor

Total produksi benih/siklus = 600 x 4 = 2400 ekor

Hasil penjualan 1 siklus
= 2400 ekor x Rp 3.000
= Rp 7.200.000
Pendapatan
= penerimaan – biaya produksi
= Rp 7.200.000 – Rp 4.005.370 = Rp 3.194.630
R/C
Penerimaan : Biaya Produksi
= Rp 7.200.000 : Rp 4.005.370 = Rp 1,79
Artinya: setiap investasi sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan Rp 1,97

BEP (ekor) = total biaya tetap
harga jual/ekor – biaya tidak tetap/ekor
= Rp 2.157.000
Rp 3000 – 3.556.000
2400
= Rp 2.157.000
3000 – 1481
= Rp 2.157.000 = 1420 ekor

Artinya: titik impas baru dicapai jika menghasilkan 1420 ekor

BEP (Rp) = total biaya tetap
1- (biaya tidak tetap : hasil penjualan)
= Rp 2.157.000
1- (3.556.000 : 7.200.000)
= Rp 2.157.000

1- 0,49
= Rp 2.157.000
0,51
= Rp 4.229.411

Artinya: titik impas baru dicapai jika menghasilkan penerimaan sebesar Rp 4.229.411

Sumber : http://www.semuaikan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar