Pembesaran udang galah adalah usaha untuk memelihara Udang Galah dari ukuran benur atau tokolan hingga ukuran siap konsumsi. Adapun dalam bahasan ini kami paparkan pembesaran dari ukuran tokolan. Tahapan dalam proses pembesaran adalah sebagai berikut:
Persiapan Kolam
Persiapan dalam pembesaran Udang Galah tidak jauh berbeda dengan persiapan pada pendederan yaitu :
- Pengeringan kolam selama 3 - 5 hari.
- Pemberian pupuk kandang sebanyak 200 - 500 g/m2 dan pupuk TSP dan Urea 5 - 10 g/m2.
- Pengisian air secara bertahap, sampai kedalaman 70 - 100 cm dan pemberian shelter dari daun kelapa atau potongan bambu sebagai tempat berlindung bagi Udang Galah terutama ketika sedang moulting/ganti kulit.
Manajemen pakan, artinya penghitungan pakan berdasarkan hasil sampling setiap 15 hari.
Penambahan jumlah pakan diperhitungkan berdasarkan hasil sampling berat dan kepadatan.
Jumlah pakan yang diberikan 60% sore/malam dan 40% pagi/siang.
Cara dan frekuensi serta waktu pemberian terkontrol 3 - 4 kali/hari.
Prosentase pakan yang diberikan menurun sesuai dengan umur lebih dari 50% untuk sampai dengan 3% pada akhir pemeliharaan dari berat biomassa udang galah.
Pemberian pakan disebar merata.
Tabel: Prosentasi pakan yang diberikan per bulan
Panen dan Pasca panen
Panen dilakukan setelah masa pemeliharaan 3 - 4 bulan dari penebaran tokolan, sedangkan apabila pemeliharaan dilakukan dari benur sampai konsumsi panen dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Cara panen dilakukan dengan menyurutkan air kolam kemudian udang ditangkap dengan jarring atau serok. Udang hasil panen sebaiknya diseleksi dan dikelompokkan sesuai size/ukuran udang. Untuk dipacking dalam kemasan yang disediakan dengan berat tertentu. Udang yang baru dipanen bisa segera dimasukkan dalam tanki yang berisi es. Udang beku ini lalu dikemas dalam kemasan berisolasi yang isinya berupa lapisan-lapisan antara es yang hancur dengan udang tersebut.
Analisa usaha pembesaran Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kapasitas produksi 5.000 ekor, dengan asumsi kolam yang digunakan, kolam hidup / air mengalir.
Biaya Investasi
A. Modal Tetap :
1. Sewa kolam 50 x 10 m : Rp. 1.500.000
3. Peralatan lainnya : Rp. 200.000
Total : Rp. 1.700.000
B. Modal Kerja :
1. Bibit tokolan(@Rp.200X5.000 ekor) : Rp. 1.000.000
2. Pakan (@Rp.10.000X200) : Rp. 2.000.000
Total : Rp. 3.000.000
1. Sewa kolam 50 x 10 m : Rp. 1.500.000
3. Peralatan lainnya : Rp. 200.000
Total : Rp. 1.700.000
B. Modal Kerja :
1. Bibit tokolan(@Rp.200X5.000 ekor) : Rp. 1.000.000
2. Pakan (@Rp.10.000X200) : Rp. 2.000.000
Total : Rp. 3.000.000
C. Jumlah Investasi (A+B) : Rp. 4.700.000
D. Biaya Penyusutan:
1. Modal tetap : Rp. 1.700.000
Penyusutan 3% per bulan : Rp. 204.000 (D̢۪)
1. Modal tetap : Rp. 1.700.000
Penyusutan 3% per bulan : Rp. 204.000 (D̢۪)
2. Tenaga kerja (4XRP.200.000) : Rp. 800.000
Total biaya tetap : Rp. 1.004.000
E. Total Biaya Produksi
Modal kerja + Biaya tetap : Rp. 4.004.000
F. Penjualan * 5.000 tokolan x 80% = 4.000 ekor, mortalitas 20%
* 4.000 : 30 (30 ekor per kg) = 133 kg x Rp.65.000 = Rp.8.645.000
G. Penerimaan Bersih (F-E) : Rp. 4.641.000
Analisis biaya dan manfaat
a. Keuntungan : Rp. 4.641.000 (a)
b. Cash Flow ( a + D̢۪ ) : Rp. 4.845.000
c. Pay Back Period (periode balik modal)
C (jumlah investasi) : a (Keuntungan) = Rp.4.700.000: Rp.4.845.000 = 0,97 periode
d. BEP {D : [ 1 - ( B : F ) ] } = Rp. 1.544.615
* Jadi dengan penebaran kurang lebih 718 bibit saja sudah dapat menutup biaya tetap produksi atau posisi BEP dengan penjualan sebesar Rp. 1.823.027,-
Sumber : http://www.bptpb-diy.com
Total biaya tetap : Rp. 1.004.000
E. Total Biaya Produksi
Modal kerja + Biaya tetap : Rp. 4.004.000
F. Penjualan * 5.000 tokolan x 80% = 4.000 ekor, mortalitas 20%
* 4.000 : 30 (30 ekor per kg) = 133 kg x Rp.65.000 = Rp.8.645.000
G. Penerimaan Bersih (F-E) : Rp. 4.641.000
Analisis biaya dan manfaat
a. Keuntungan : Rp. 4.641.000 (a)
b. Cash Flow ( a + D̢۪ ) : Rp. 4.845.000
c. Pay Back Period (periode balik modal)
C (jumlah investasi) : a (Keuntungan) = Rp.4.700.000: Rp.4.845.000 = 0,97 periode
d. BEP {D : [ 1 - ( B : F ) ] } = Rp. 1.544.615
* Jadi dengan penebaran kurang lebih 718 bibit saja sudah dapat menutup biaya tetap produksi atau posisi BEP dengan penjualan sebesar Rp. 1.823.027,-
Sumber : http://www.bptpb-diy.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar