Minggu, 15 Juli 2018
Kotoran Ternak sebagai Pakan Ikan
Usaha budidaya ikan merupakan salah satu usaha paling populer yang digemari oleh masyarakat. Betapa tidak usaha yang satu ini, baik usaha pembesaran ikan maupun usaha pembenihan sangat menjanjikan. Tak heran jika banyak pelaku usaha baru bermunculan bak jamur dimusim hujan. Namun demikian bukan berarti usaha dibidang perikanan selalu berjalan sesuai harapan.
Salah satu kendala yang harus dihadapi para peternak ikan adalah mahalnya harga pakan. Wajar jika banyak peternak yang mengeluhkan tingginya biaya pembelian pakan, sebab pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan. Ketersediaan pakan yang cukup adalah syarat utama agar usaha budidaya ikan bisa berjalan dengan baik. Sayangnya peternak ikan seringkali merugi karena biaya produksi lebih tinggi daripada hasil yang diperoleh.
Sebagai contoh, dalam usaha budidaya ikan lele separuh dari total biaya produksi adalah untuk membeli pakan. Menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Propnsi Riau, biaya terbesar dari budidaya ikan lele digunakan untuk membeli pakan. Dalam 1 hektar biaya produksi yang dikeluarkan dalam budidaya ikan lele mencapai Rp. 5,33 juta. Dari total biaya produksi tersebut 49,92 persennya digunakan untuk pembelian pakan, yaitu sebesar Rp. 2,66 juta.
Survei juga dilakukan terhadap jenis ikan budidaya lainnya, seperti ikan nila dan ikan patin. Dan hasilnya juga sama, yakni pada usaha budidaya ikan nila dan ikan patin biaya terbesar untuk membeli pakan. Survei yang dilaksanakan diseluruh propinsi ini dilakukan pada bulan mei – juli tahun 2014 lalu, dengan tujuan untuk mendapatkan data statistik subsektor budidaya ikan yang akurat dan berupa gambaran yang jelas tentang usaha budidaya ikan di Indonesia.
Untuk mengurangi biaya pembelian pakan ikan diperlukan inovasi untuk menciptakan pakan ikan alternatif yang jauh lebih murah tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kotoran ternak, seperti kotoran kambing dan ayam. Selama ini kotoran kambing dan kotoran ayam hanya dimanfaatkan sebatas pada bidang pertanian sebagai pupuk organik. Padahal kotoran ternak tersebut juga sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai pakan ikan alternatif.
Kotoran kambing dan ayam akan memicu pertumbuhan mikro plankton, dimana mikro plankton adalah pakan ikan alami yang bernilai gizi tinggi. Jika mikro plankton pada kolam tumbuh dengan cepat dan jumlahnya berlimpah maka secara alami kebutuhan pakan ikan terpenuhi. Sehingga pertumbuhan ikan bisa lebih cepat dengan masa panen yang lebih singkat. Pengolahan kotoran ternak menjadi pakan ikan bisa menjadi solusi akan mahalnya pakan buatan pabrik, sehingga peternak bisa memperoleh keuntungan yang lebih tinggi karena biaya pembelian pakan bisa ditekan.
Membuat Pakan Ikan Alternatif dari Kotoran Kambing dan Ayam
A. Bahan-bahan yang diperlukan :
1). Bak terpal/bak semen/drum
2). Kotoran kambing dan kotoran ayam
3). Bekatul
4). Dedaunan
5). EM-4
6). Gula merah
7). Air
B. Cara pembuatan pakan ikan dari kotoran ternak :
1). Pertama menyiapkan tempat pembuatan pakan, bisa menggunakan bak dari terpal, bak semen atau drum
2). Larutkan gula merah menggunakan air yang sudah disediakan dan tambahkan EM-4.
3). Perbandingan larutan adalah 1 liter air : 20 ml EM-4
4). Masukkan semua bahan kedalam bak, yaitu kotoran kambing, kotoran ayam, bekatul dan dedaunan
6). Masukkan larutan gula merah dan EM-4 yang sudah dibuat
7). Kemudian aduk semua bahan hingga tercampur rata
8). Setelah itu bak ditutup rapat menggunakan plastik sehingga bak menjadi kedap udara
9). Bak hendaknya diletakkan pada tempat yang teduh, terindung dari sinar matahari langsung
10). Lalu diamkan proses tersebut berlangsung
11). Tujuh hari kemudian lakukan pembalikan/pengadukan kemudian tutup kembali
12). Setelah 14 hari fermentasi selesai dan pakan alternatif bisa langsung diberikan pada ikan.
Sumber : https://mitalom.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar