Tingkat keberhasilan dalam budidaya belut atau ikan lainnya, tidak terlepas dari masalah hama dan penyakit yang sangat merugikan bagi para pembudidaya. Penyakit yang menyerang kolam belut dapat menyebabkan kematian masal dan sangat merugikan. Sehingga perlu penanggulangan sejak dini dan antisipasi kemungkinan terserang hama dan penyakit.
Hama
Hama pada belut adalah binatang atau hewan yang langsung menggangu kelangsungan hidup belut. Dialam sering dijumpai beberapa jenis binatang yang menjadi hama belut diantaranya:
– Berang-berang
– Ular
– Tikus
– Burung
– Ikan gabus
– Kucing
– Itik
– Biawak
– Kura-kura
– Kepiting
Pada umumnya hama pada kolam budidaya belut secara intensive, sangat jarang terjadi. Akan tetapi untuk mengantisipasi hadirnya hama pada kolam budidaya, maka:
– Jaga kebersihan kolam dengan mengganti air secara berkala, agar tidak menimbulkan bau yang dapat mengundang hama belut.
– Lakukan pembersihan area kolam dari sampah, rumput liar, ilalang, dll.
– Jika diperlukan pasang penutup kolam dengan menggunakan terpal atau yang lainnya.
– Pemagaran area kolam lebih baik karena selain untuk mengantisipasi masuknya hama belut, juga untuk mengantisipasi pencurian belut oleh manusia.
Penyakit
Penyakit pada belut seringkali banyak menimbulkan kerugian seperti kematian masal. Saat itulah kondisi terburuk bagi para pembudidaya. Bagaimana tidak, kerugian tampak jelas didepan mata.
Sebenarnya kerugian akibat penyakit pada belut dapat dihindari sedini mungkin, dengan cara :
– menjaga kebersihan kolam.
– menjaga kualitas dan kuantitas air.
– pembersihan sisa-sisa pakan.
– menjaga serta pemberian pakan yang baik dan teratur.
– Pembersihan peralatan (wadah pakan, seser/jaring, ember, baskom, selang, dll.)
– Menjaga kenyamanan hidup belut agar tidak setres.
– Parasit
Belut yang terserang ditandai dengan bercak putih (white spot), yang umumnya pada kulit tubuh, ekor dan insang belut.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Ichthyophthirius multifiliis. Bintik putih pada kulit belut ini sebenarnya merupakan koloni dari ratusan protozoa Ichthyophthirius multifiliis.
Belut yang terserang penyakit ini diobati dengan cara direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) selama 10 menit, dengan dosis 10 – 30 ppm.
– Bakteri
Jenis bakteri yang menyerang belut umumnya Aeromonas Hydrophila dan Pseudomonas Flourescens.
Belut yang terserang bakteri ini menunjukan gejala-gejala: borok pada kulit, insang, mulut dan dapat meluas kejaringan otot, serta adanya pembengkakan pada ginjal dan limfa. Permukaan tubuh belut yang terserang penyakit ini berwarna merah darah, lendir berkurang, dan adanya luka borok, sehingga belut terlihat lemas dan kehilangan keseimbangan.
Pencegahan terhadap bakteri ini yaitu dengan menjaga kesehatan belut sehingga kekebalan tubuh dapat meningkat, serta menjaga kenyamanan belut agar tidak setres.
Pengobatan belut yang terserang bakteri ini yaitu dengan merendamnya dilarutan kalium permangat (KMnO4) dengan dosis 20 ppm. Caranya campurkan 20 gr KMnO4 pada 1m³ air dan belut direndam selam 30 menit. Ulangi sebanyak 3 – 4 kali dalam sehari.
– Jamur
Serangan jamur umumnya merupakan serangan sekunder dimana, jamur akan menginfeksi ketika terdapat luka pada belut atau setelah terinfeksi oleh penyakit lain.
Jamur yang menginfeksi belut adalah jenis Saprolegnia sp dan Achlya sp. Belut yang terserang jamur ini ditandai dengan adanya benang putih seperti kapas pada tubuh, insang dan kepala. Dari gejala luka dipermukaan tubuh jamur ini akan menginfeksi menembus hingga jaringan tubuh dan selanjutnya dapat meluas hingga tulang belakang.
Belut yang terserang jamur ini dapat diobati dengan merendamnya dilarutan garam dapur selama 1 jam dengan dosis 20 mg/liter.
Sebenarnya kerugian akibat penyakit pada belut dapat dihindari sedini mungkin, dengan cara :
– menjaga kebersihan kolam.
– menjaga kualitas dan kuantitas air.
– pembersihan sisa-sisa pakan.
– menjaga serta pemberian pakan yang baik dan teratur.
– Pembersihan peralatan (wadah pakan, seser/jaring, ember, baskom, selang, dll.)
– Menjaga kenyamanan hidup belut agar tidak setres.
Dengan memberikan pakan yang baik dan teratur akan meningkatkan daya tahan tubuh belut, sehingga belut tidak mudah sakit.
Penyakit yang sering menyerang belut seperti:
Penyakit yang sering menyerang belut seperti:
– Parasit
Belut yang terserang ditandai dengan bercak putih (white spot), yang umumnya pada kulit tubuh, ekor dan insang belut.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Ichthyophthirius multifiliis. Bintik putih pada kulit belut ini sebenarnya merupakan koloni dari ratusan protozoa Ichthyophthirius multifiliis.
Belut yang terserang penyakit ini diobati dengan cara direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) selama 10 menit, dengan dosis 10 – 30 ppm.
– Bakteri
Jenis bakteri yang menyerang belut umumnya Aeromonas Hydrophila dan Pseudomonas Flourescens.
Belut yang terserang bakteri ini menunjukan gejala-gejala: borok pada kulit, insang, mulut dan dapat meluas kejaringan otot, serta adanya pembengkakan pada ginjal dan limfa. Permukaan tubuh belut yang terserang penyakit ini berwarna merah darah, lendir berkurang, dan adanya luka borok, sehingga belut terlihat lemas dan kehilangan keseimbangan.
Pencegahan terhadap bakteri ini yaitu dengan menjaga kesehatan belut sehingga kekebalan tubuh dapat meningkat, serta menjaga kenyamanan belut agar tidak setres.
Pengobatan belut yang terserang bakteri ini yaitu dengan merendamnya dilarutan kalium permangat (KMnO4) dengan dosis 20 ppm. Caranya campurkan 20 gr KMnO4 pada 1m³ air dan belut direndam selam 30 menit. Ulangi sebanyak 3 – 4 kali dalam sehari.
– Jamur
Serangan jamur umumnya merupakan serangan sekunder dimana, jamur akan menginfeksi ketika terdapat luka pada belut atau setelah terinfeksi oleh penyakit lain.
Jamur yang menginfeksi belut adalah jenis Saprolegnia sp dan Achlya sp. Belut yang terserang jamur ini ditandai dengan adanya benang putih seperti kapas pada tubuh, insang dan kepala. Dari gejala luka dipermukaan tubuh jamur ini akan menginfeksi menembus hingga jaringan tubuh dan selanjutnya dapat meluas hingga tulang belakang.
Belut yang terserang jamur ini dapat diobati dengan merendamnya dilarutan garam dapur selama 1 jam dengan dosis 20 mg/liter.
Sumber : http://www.belut.co
permisi min numpang share ya :)
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen judi terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^_^