Senin, 28 Januari 2019

Pemijahan dalam Budidaya Belut

Hasil gambar untuk bibit belut

Banyak peternak belut yang merugi akibat kegagalan, biasanya mereka memulai budidaya belut dengan pembesaran, padahal secara analisa usaha pembesaran kurang menguntungkan dari segi bisnis. Kecuali pembesaran yang bisa berhasil dengan peningkatan angka minimal diatas 2 x lipat selama jenjang waktu 4 bulan. Ini terjadi karena kost pakan terlalu besar nilainya sehingga tidak bisa menutupi penjualan hasil panen.Untuk menutupinya maka diwajibkan untuk ternak pakan.

Belajar dari pengalaman dan kegagalan ini, penulis merekomendasikan untuk memulai bisnis budidaya belut ini dari tahap pemijahan dalam skala kecil dulu. Memulai usaha pemijahan belut memiliki tantangan tersendiri, karena dituntut untuk memahami sifat dan karakter belut.

Dalam pemijahan bibit belut cukup sekali didapat hanya untuk indukan saja, selanjutnya jika berhasil anda tinggal mengembangkannya. Keuntungan lain, kebutuhan pakan tidak terlalu besar karena jumlah belut tidak sebanyak untuk pembesaran dan tidak memakan tempat yang luas seperti halnya untuk pembesaran.

PEMIJAHAN DAN PENDEDERAN
Proses pemijahan belut pada umumnya berlangsung pada malam hari ketika waktu kawin tiba biasanya belut jantan membuat lubang perkawinan berbentuk hurup U.
Didalam lubang tersebut belut jantan akan mengeluarkan gelembung-gelembung udara berbentuk busa untuk menarik perhatian belut betina. Setelah masa perkawinan belut betina mengeluarkan telur-telurnya disekitar lubang yang mangapung dipinggiran kolam diatas permukaan air.
Telur yang sudah dibuahi lalu dimasukan ke mulut belut jantan untuk diamankan kedalam lubang dan dierami. Setelah mengeluarkan telur biasanya belut betina diusir dari lubang sebaiknya belut betina diambil.
Setelah 2-3 minggu telur akan menetas dan akan dijaga terus oleh pejantan didalam mulutnya hingga anak belut usia sampai 10 hari.
Setelah usia 10 hari anak belut sudah harus dipisahkan ke kolam pendederan. Anak belut ini sudah bisa mencari pakannya sendiri dengan memakan jasad renik, plankton dan kutu air yang berada di kolam, usahakan pada kolam pendederan ini kandungan probiotiknya harus cukup tinggi agar pakan belut buat anakannya dapat tercukupi.
Selama 2 (dua) bulan anak belut itu harus sudah diberi pakan yaitu cacing, ikan-ikan kecil dan anak-anak kodok agar perkembangannya bisa maksimal.
Tekhnik Pemisahan Anak belut dengan indukan
Pada prinsipnya teknik pemijahan itu terletak pada teknik memisahkan anak dan indukannya, karena pada proses perkawinan belut kita tidak mengatahuinya secara pasti, biarkan secara alami saja.
Pemisahan anak belut dilakukan setelah 10 hari masa perkawinannya atau ketika terlihat ada anakan didalam lubang belut indukannya, biasanya akan terlihat apabila media tanam tidak menggunakan eceng gondok. Untuk itu pada media pemijahan eceng gondok, jerami dan gedebong pisang tidak wajib digunakan.
Media yang mudah bisa menggunakan tanah Lumpur sawah 100% atau tanah Lumpur 80% dan kompos 20%
Ada berbagai tekhnik dan cara memisahkan anakan belut didalam kolam pemijahan :
dengan cara dipancing pada malam hari ketika belut sedang mencari pakan, yaitu dengan menggunakan pipa atau bambu yang dimasukan kedalam media tanam belut, berdekatan dengan lubang belut pejantannya sebelum pipa dimasukan sebaiknya terlebih dahulu sudah diberikan pakan berupa cacing sebagai pancingan. ujung sebelah pipa harus ditutup menggunakan kain atau plastik. teknik ini dapat digunakan pada kolam pemijahan yang ditanam hanya dengan sepasang indukan x 1m dengan kolam ukuran 1m saja.

Keuntungan menggunakan cara ini anakan belut dapat terangkat semuanya, tetapi harus sabar menunggu dan terus mencobanya, karena cara ini tidak akan langsung dapat berhasil terlebih lagi apabila tidak mengatahui sama sekali lubang-lubang belut indukannya, usahakan memsang pipa dengan beberapa buah untuk mempercepat keberhasilannya.
Dengan memasang jaring ketika awal pembuatan media pemijahan, sebelum media tanam dimasukan jaring terlebih dahulu dipasang. Tekhnik memisahkan indukan dan anakannya dengan cara mengangkat jaring tersebut ketika setelah 10 hari masa perkawinan selesai dilakukan atau ketika belut anakan sudah terlihat di lubang-lubang belut indukan, pengangkatan jaring ini dilakukan malam hari ketika belut indukan sedang mencari pakan.
Keuntungan cara ini lebih praktis karena mengangkat belut indukannya saja sedangkan belut anakannya tetap tersimpan pada media pemijahan, tetapi apabila belut anakan masih diamankan pada mulut belut pejantannya, maka anakannya akan terbawa.
Teknik ini bisa digunakan pada kolam belut ukuran 1 (satu) pasang.

Mendesain kolam dengan membuat saringan kecil diatas pipa kelebihan air, pipa ini harus ditutup ketika akan digunakan untuk memisahkan anakannya, caranya ketika belut anakan akan dipisahlan kolam di isi air secara penuh hingga air luber dan mengalir pada saringan yang dibuat itu, aliran air yang tumpah pada kolam pemijahan ini di tampung pada kolam atau wadah yang lain agar anakan belut yang keluar tidak kabur.
Cara ini ideal dilakukan pada kolam pemijahan secara masal.
Dengan cara di dipanen secara berkala, setiap 2 (Dua) bulan sekali. teknik ini digunakan pada kolam pemijahan masal yang indukannya lebih dari 1 (satu) pasang.
Cara – cara diatas dapat terus di kembangkan dengan penemuan-penemuan yang inovatif lagi agar dapat lebih mudah dan lebih efektif.
Demikian uraian mengenai tekhnik budidaya belut pembesaran dan pemijahan, ini disampaikan. semoga para pembaca yang ingin memulai ternak belut dapat memahami secara dalam dan dapat memulainya dengan budidaya pemijahan dalam bisnis ini. Salam sukses selalu Indonesiaku ayo maju dan berkembang bersama-sama.

Sumber : http://budidayabelutternak.blogspot.com

1 komentar:

  1. permisi min numpang share ya :)
    Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di DEWAPK agen judi terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^_^

    BalasHapus