Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal – Ikan bawal merupakan salah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat di bandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Ikan bawal ini tidaklah sulit di budidayakan, dan juga tidak memakan waktu yang sangat lama.
Ikan ini bisa di budidayakan di kolam semen, kolam tanah, kolam terpal dan juga kolam lainnya. Namun, salah satu kendala yang akan di hadapi saat budidaya ikan bawal ini adalah hama dan juga penyakit. Hama dan penyakit ini adalah hambatan atau kendala utama yang akan di hadapi dalam proses pembenihan, pembesaran dan juga lainnya. Oleh karena itu, harus di lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan maksimal.
Hama dan Penyakit Ikan Bawal
Hama ikan bawal
a.Bebeasan ( Nototecta )
Gejala : ikan akan mudah luka, terdapat juga bintik bulat berwrna kemerahan dan ikan akan hilang atau habis.
Pengendalian :
Melakukan pengurangan bahan organik di dalam kolam.
Melakukan pembersihan kolam, dan juga menghilangkan tanaman yang terdapat di kolam.
Pengendalian :
Melakukan pengurangan bahan organik di dalam kolam.
Melakukan pembersihan kolam, dan juga menghilangkan tanaman yang terdapat di kolam.
b. Ucrit ( Uceng )
Gejala : ikan yang terserang akan mati, dan juga berbusah terkena sengatan binatan uceng ini.
Pengendalian :
Melakukan pengurangan bahan organik di dalam kolam.
Melakukan pembersihan kolam, pergantian air dan juga mengurangi tanaman lain di dalam kolam.
Gejala : ikan yang terserang akan mati, dan juga berbusah terkena sengatan binatan uceng ini.
Pengendalian :
Melakukan pengurangan bahan organik di dalam kolam.
Melakukan pembersihan kolam, pergantian air dan juga mengurangi tanaman lain di dalam kolam.
c. Belut
Gejala : ikan akan mati, menghilang dan juga ikan akan mengalami depresi laut ( takut). Hal ini akan mengakibatkan penurunan pada produksi ikan.
Pengendalian :
Melakukan pengeringan kolam dengan baik.
Menutup lubang – lubang kecil yang ada di sekitar kolam
Melakukan pergantian air yang bersih.
Gejala : ikan akan mati, menghilang dan juga ikan akan mengalami depresi laut ( takut). Hal ini akan mengakibatkan penurunan pada produksi ikan.
Pengendalian :
Melakukan pengeringan kolam dengan baik.
Menutup lubang – lubang kecil yang ada di sekitar kolam
Melakukan pergantian air yang bersih.
d. Ular sawah
Gejala : ikan akan habis di dalam kolam, tidak terdapatnya ikan di atas permukaan air dan lainnya.
Pengendalian :
Pembuatan jaring halus di atas permukaan kolam.
Pembersihan tanaman liar di sekitar kolam.
Membuat perangkap ular.
Hama lainnya yang sering menyerang ikan bawal adalah burung, kepting kasar, kumbang air, lernea dan juga ikan predator lainnya.
Gejala : ikan akan habis di dalam kolam, tidak terdapatnya ikan di atas permukaan air dan lainnya.
Pengendalian :
Pembuatan jaring halus di atas permukaan kolam.
Pembersihan tanaman liar di sekitar kolam.
Membuat perangkap ular.
Hama lainnya yang sering menyerang ikan bawal adalah burung, kepting kasar, kumbang air, lernea dan juga ikan predator lainnya.
Penyakit Ikan Bawal
a. Penyakit Jamur
Penyebab : jamur Sprolognia sp dan Achlya sp.
Gejala : ikan akan terdapat jamur berwarna keputihan hingga ke abu-abuan, bobot berkurang, gerakan lambat, dan juga akan mengakibatkan angka kematian yag tinggi.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, memberikan pakan tambahan yang bergizi dan juga menjaga kualitas kolam.
Ikan terserang harus di lakukan perendaman dengan larutan formalin atau Malacyte green sesuai dengan petunjuk.
Penyebab : jamur Sprolognia sp dan Achlya sp.
Gejala : ikan akan terdapat jamur berwarna keputihan hingga ke abu-abuan, bobot berkurang, gerakan lambat, dan juga akan mengakibatkan angka kematian yag tinggi.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, memberikan pakan tambahan yang bergizi dan juga menjaga kualitas kolam.
Ikan terserang harus di lakukan perendaman dengan larutan formalin atau Malacyte green sesuai dengan petunjuk.
b. Penyakit bintik putih
Penyebab : protozoa Ichthyopthirus multifliis.
Gejala : permukaan kulit terdapat bintik putih, ikan berwarna pucat dan juga gerakan sangat lambat. Serta nafsu makan berkurang.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, dan juga melakukan pembersihan kolam dengan baik.
Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin atau garam selama 1-2 jam.
Penyebab : protozoa Ichthyopthirus multifliis.
Gejala : permukaan kulit terdapat bintik putih, ikan berwarna pucat dan juga gerakan sangat lambat. Serta nafsu makan berkurang.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, dan juga melakukan pembersihan kolam dengan baik.
Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin atau garam selama 1-2 jam.
c. Trichodiniasis
Penyebab : Trichodina sp
Gejala : ikan terserang akan pucat, terdapat pendarahan pada ikan di bagian insang, sirp dan kulit yang di serang penyakit ini.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, memberikan pakan tamabahan bernutrisi dan juga menaikan suhu air.
Melakuka filterisasi dan perendaman ikan terserang dengan garam atau vaksinasi sesuai petunjuk.
d. Bakteri
Penyebab : Bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.
Gejala : nafsu makan ikan berkurang, ikan berwarna pucat, gerakan lambat dan bobot badan menurun.
Pengendalian :
Melakukan pergantian air secara teratur.
Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin, bakterisida dan juga vaksinasi sesuai petunjuk.
Penyebab : Trichodina sp
Gejala : ikan terserang akan pucat, terdapat pendarahan pada ikan di bagian insang, sirp dan kulit yang di serang penyakit ini.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, memberikan pakan tamabahan bernutrisi dan juga menaikan suhu air.
Melakuka filterisasi dan perendaman ikan terserang dengan garam atau vaksinasi sesuai petunjuk.
d. Bakteri
Penyebab : Bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.
Gejala : nafsu makan ikan berkurang, ikan berwarna pucat, gerakan lambat dan bobot badan menurun.
Pengendalian :
Melakukan pergantian air secara teratur.
Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin, bakterisida dan juga vaksinasi sesuai petunjuk.
e. Virus
Penyebab : Koi Herves Virus ( KHV )
Gejala : ikan akan mati tiba- tiba, ikan juga akan sering ke permukaan, gerakan lambat dan juga akan menurunkan produktivitas.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, kolam dan melakukan pembersihan kolam.
Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan vaksinasi atau formalin dan zat lainnya sesuai dosis.
Penyebab : Koi Herves Virus ( KHV )
Gejala : ikan akan mati tiba- tiba, ikan juga akan sering ke permukaan, gerakan lambat dan juga akan menurunkan produktivitas.
Pengendalian :
Menjaga kualitas air, kolam dan melakukan pembersihan kolam.
Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan vaksinasi atau formalin dan zat lainnya sesuai dosis.
Sumber : http://fredikurniawan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar