Lantaran pemeliharaannya yang mudah, cepat panen, dan mudah sekali untuk dipasarkan menjadikan banyak sekali yang melakukan budidaya ikan bawal saat ini. Apalagi dikarenakan ikan bawal ini merupakan jenis ikan yang sangat populer di pasar konsumsi menjanjikan banyak keuntungan ketika melakukan budidaya ikan bawal. Meskipun ikan bawal laut yang lebih populer terlebih dahulu, namun untuk saat ini ikan bawal air tawar juga tidak kalah populernya.
Sebenarnya ikan bawal ini merupakan jenis ikan budidaya yang cukup baru diperkenalkan di dunia industri perikanan tanah air.
Namun dikarenakan mendapatkan respon positif dari masyarakat dengan banyaknya jumlah konsumsi ikan bawal, menjadikan budidaya ikan bawal semakin menyebar ke seluruh pelosok tanah air.
Prospek melakukan budidaya ikan bawal juga sangat menjanjikan. Pasalnya ikan bawal ini di pasaran sangat besar peminatnya. Baik yang datang dari restoran, rumah makan, warung, pengepul, maupun pasar-pasar tradisional.
Sebenarnya ikan bawal ini merupakan jenis ikan budidaya yang cukup baru diperkenalkan di dunia industri perikanan tanah air.
Namun dikarenakan mendapatkan respon positif dari masyarakat dengan banyaknya jumlah konsumsi ikan bawal, menjadikan budidaya ikan bawal semakin menyebar ke seluruh pelosok tanah air.
Prospek melakukan budidaya ikan bawal juga sangat menjanjikan. Pasalnya ikan bawal ini di pasaran sangat besar peminatnya. Baik yang datang dari restoran, rumah makan, warung, pengepul, maupun pasar-pasar tradisional.
Resiko Bididaya Ikan Bawal
Bagaimana dengan resiko melakukan budidaya ikan bawal ini? Resiko melakukan budidaya ikan bawal jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ketika Anda melakukan budidaya ikan mas.Alasannya adalah ketika melakukan budidaya ikan bawal hampir tidak ada penyakit mematikan yang menyerang ikan bawal. Berbeda dengan ketika melakukan budidaya ikan mas, hampir setiap saat tidak pernah lepas dari intaian penyakit Koi Harpes Virus (KHV). Sebuah penyakit yang hanya sekejap dapat memusnahkan seluruh ikan mas yang berada di dalam kolam.
Bagaimana dengan resiko melakukan budidaya ikan bawal ini? Resiko melakukan budidaya ikan bawal jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ketika Anda melakukan budidaya ikan mas.Alasannya adalah ketika melakukan budidaya ikan bawal hampir tidak ada penyakit mematikan yang menyerang ikan bawal. Berbeda dengan ketika melakukan budidaya ikan mas, hampir setiap saat tidak pernah lepas dari intaian penyakit Koi Harpes Virus (KHV). Sebuah penyakit yang hanya sekejap dapat memusnahkan seluruh ikan mas yang berada di dalam kolam.
Tips Memulai Usaha Budidaya Ikan Bawal
Saat Anda ingin memulai budidaya ikan bawal agar supaya sukses, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan, diantaranya adalah:
Saat Anda ingin memulai budidaya ikan bawal agar supaya sukses, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan, diantaranya adalah:
#Persiapan Kolam
Bagaimana cara membuat kolam untuk ikan bawal?
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal umumnya dipersiapakan sama seperti saat ingin melakukan budidaya jenis ikan air tawar lainnya.
Persiapan kolam ini lebih dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup tentunya.
Umumnya dimulau terlebih dahulu dengan mengeringkan dasaran kolam sampai benar-benar kering.
Adapun untuk tujuan dari melakukan pengeringan ini antara lain:
Setelah dasar kolam dirasa benar-benar kering, dasar kolam perlu juga untuk dikapur dengan menggunakan kapur tohor ataupun dolomit dengan dosis kira-kira 25 kg per 100 meter persegi.
Pengapuran ini tujuannya adalah untuk meningkatkan pH tanah serta untuk membunuh hama ataupun patogen yang masih bisa tahan setelah dilakukan proses pengeringan.
Bagaimana cara membuat kolam untuk ikan bawal?
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal umumnya dipersiapakan sama seperti saat ingin melakukan budidaya jenis ikan air tawar lainnya.
Persiapan kolam ini lebih dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup tentunya.
Umumnya dimulau terlebih dahulu dengan mengeringkan dasaran kolam sampai benar-benar kering.
Adapun untuk tujuan dari melakukan pengeringan ini antara lain:
- Menghilangkan ikan-ikan liar yang memiliki sifat predator atau kompetitor (penyaing makanan)
- Mengurangi senyawa asam sulfida (H2S) serta senyawa beracun lainnya yang terbentuk selam kolam tersebut terendam
- Memungkinkan terjadinya sebuah pertukaran udara (aerasi) pada pelataran kolam. Di dalam proses ini, gas-gas oksigen (O2) akan mengisi celah-celah serta pori-pori tanah
Setelah dasar kolam dirasa benar-benar kering, dasar kolam perlu juga untuk dikapur dengan menggunakan kapur tohor ataupun dolomit dengan dosis kira-kira 25 kg per 100 meter persegi.
Pengapuran ini tujuannya adalah untuk meningkatkan pH tanah serta untuk membunuh hama ataupun patogen yang masih bisa tahan setelah dilakukan proses pengeringan.
#Pemupukan
Pemupukan ini dimaksudkan untuk mengatur pH tanah dan untuk mensetabilkan kadar asam serta untuk makanan alami yang akan hidup di dalam air kolam nantinya.
Misalnya saja seperti plankton dan kutu air yang nantinya akan menjadi makanan alami untuk ikan bawal saat hari pertama benih ditaburkan. Pupuk yang umumnya digunakan adalah pupuk kapur (dolomid) dan juga urea.
Tebarkan pupuk dengan dosis yang cukup pada setiap sudat terpenting dari kolam, serta pH yang berbeda dan keasaman tanah.
Perlu Anda perhatikan, untuk kolam pembesaran ikan bawal tidak mutlak harus dipupuk, sebab makanan ikan bawal sebagian besarnya diperoleh dari makanan tambahan ataupun buatan.
Namun jika Anda ingin memupuknya, Anda bisa memanfaatkan pupuk kandang 20-50 kg/100 meter persegi serta TPS 3 kg/100 meter persegi.
Ingat juga bahwa pupuk kandang yang digunakan haruslah yang benar-benar sudah matang, supaya tidak menjadi racun untuk ikan bawal itu sendiri.
#Mengisi Air
Setelah proses pemupukan selesai, kolam bisa diisi dengan air setinggi 2-3 cm serta biarkan selama 2-3 hari terlebih dahulu.
Setelah itu air kolam ditambah sedikit demi sedikit hingga kedalaman awal mencapai 40-60 cm dan kemuadian terus diatur sampai ketinggian air mencapai 89-120 cm tergantung dari banyaknya benih ikan yang akan ditabur.
Ketika warna air sudah hijau terang, barulah ikan ditebar, umumnya 7-10 hari setelah pemupukan.
#Pemelihan dan Penebaran Benih
Pemilihan benih ini sangat penting untuk diperhatikan, sebab hanya dengan benih yang berkualitas baik, ikan bawal akan hidup dan tumbuh dengan baik juga.
Untuk ciri-ciri dari benih ikan bawal yang berkualitas baik adalah aktif bergerak, sehat, anggota tubuh lengkap, ukuran seragam, tidak membawa penyakit, jenis tunggal, dan tidak cacat.
Sebelaum benih ikan air bawal di tabur, Anda perlu mengadaptasikannya terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar supaya benih tersebut tidak dalam kondisi stress pada saat berada di dalam kolam.
Untuk caranya adalah, ikan yang masih terbungkus di dalam plastik dan masih tertutup rapat tadi dimasukkan ke dalam kolam. Setelah itu biarkan sampai dinding plastik tadi mengembun.
Ini merupakan tanda bahwa air di dalam plastik dan air yang ada di dalam kolam sudah memiliki suhu yang sama.
Setelah itu, buka plastik dan masukkan air yang ada di dalam kolam sedikit demi sedikit. Langkah terakhir, masukkan benih ikan bawal ke dalam kolam secara perlahan.
#Perhatikan Kualitas Pakan
Ingat betul saat melakukan budidaya ikan bawal untuk kualitas dan kuantitas pakan ini sangatlah penting untuk diperhatikan.
Sebab dengan adanya kualitas pakan yang baik serta kuantisa pakan yang cukup ikan bawal akan tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Kualiats pakan yang baik apabila pakan tersebut mengandung gizi yang seimbang, baik protein, karbohidrat, lemak, dan mineral.
Karena ikan bawal ini merupakan jenis ikan yang bersifat omnivora, maka dari itu makanan yang diberikan dapat berupa daun-daunan ataupun pelet.
#Cara Pemberian Pakan
Sedangkan untuk cara pemberian pakannya juga harus dilakukan dengan benar. Idealnya pakan yang diberikan haruslah 3-5 % dari berat badan (perkiraan dari jumlah total ikan yang dipelihara). Untuk pemberian pakannya bisa Anda tabur secara langsung.
#Panen Ikan Bawal
Idealnya waktu pemanenan ikan bawal bisa Anda lakukan setelah 4-6 bulan. Dalam waktu 4-6 bulan ini ikan bawal sudah memiliki ukuran 500 gram/ekor denga kepadatan 4 ekor/m2.
Namun Anda juga bisa memanen ikan bawal dengan rentang waktu panen 45-60 hari dengan ukuran benih 1 jari dan ketika Anda menggunakan benih yang berukuran 2 jari maka hanya dalam rentang waktu sebulan ikan bawal sudah bisa Anda dipanen.
Itulah beberapa tips yang harus Anda lakukan jika ingin budidaya ikan bawal hasilnya sesuai dengan yang diharapakan. Selamat mencoba budidaya ikan bawal dan semoga sukses.
Sumber : https://www.tabloidpeluangusaha.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar