Minggu, 12 Mei 2019

Budidaya Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)

Hasil gambar untuk budidaya ikan sepat

Budidaya merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk dalam menu makanan sehari-hari,adalah dengan jalan memelihara ikan di kolam perkarangan. Lauk pauk ikan sangatlah penting selain rasanya yang enak ,juga sebagai sumber protein hewani yang sangat penting bagi tubuh kita.bila dilihat dari kacamata usha tani,keuntungan yang di peroleh para petani ikan di tas masih sangat sedikit dibanding dengan biyaya investasi pembagunan kolam dan tenaga yang di keluarkan untuk mengelola perkaranganya.
Bila melihat latar belakang pemeliharaanya ikan di kolam dengan seadanya dapatlah dimaklumi, karena sedikit sekali di antara mereka yang mengetahui apalagi menguasai teknik budidaya ikan. Baik sifat kebiasaannya maupun kebiasaan makanya serta kebiasaan berkembagbiaknya. Satu hal yang pantas untuk mendapat acungan jempol adalah kemauaan untuk memelihara ikan. Meskipun itu hanya usaha sambilan tanpa bermaksud sebagai usaha utama.
Kalau selama ini kita membayangkan usaha perikanan harus selalu di laksanakan pada lokasi yang luas dan kondisi air yang selalu melimpah,itu tidak benar. Karena kita dapat mengusahakanya di perkarangan yang luasnya terbatas luasnya. Sukur-sukur kalau lahanya luas dan airnya melimpah. Andaikan tidak tersedia lahan dan air yang cukup,maka kita tetap bisa mengusahakanya dikolam perkarangan. Tentu saja di sesuaikan dengan ikan yang akan di pelihara dan jenis budidaya yang akan di laksanakan. Karena bila kita tinjau lebih lanjut, usaha budidaya perikanan itu memiliki beberapa aspek kegiatan antara lain pembenihn dan pembesaran.
Usaha ikan di perkarangan dapat dilaksanakan dalam sekala besar,dengan usaha menejemen yang baik. Semuai itu dapat tercapai dengan sarana dan prasarana yang memadai. Lokasi yang akan di bangun memiliki kelandaiaan yang memenuhi sarat teknis,juga air yang tersedia cukup debitnya. Selain itu perlu ditunjang dengan model yang cukup,di tambah dengan beberapa persaratan teknis maupun social ekonomi lainya. Maka jadilah usaha budidaya ikan di perkarangan yang tdinya hanya sebagai usaha sambilan berubah menjadi usaha keluarga yang memberikan keuntungan yang cukup besar.
HABITAT DAN REPRODUKSI IKAN SEPAT SIAM

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Osphronemidae
Genus: Trichogaster
Spesies: Trichogaster pectoralis

Ciri-ciri morfologi
Ikan sepat siam yang mempunyai nama ilmiah Trichogaster pectoralis. Ragam dari anabantidae ini mempunyai badan memanjang. Bentuk tubuh pipih ke samping ,tinggi badan 2,2-3 kali panjang setandar. Mulut kecil dan dapat di sembulkan. Jari-jari sirip perut yang pertama mengalami modifikasi/perubahan menjadi filamen yang panjang hinga mencapai ekor.
Warna badan bagian pungug hijau kegelapan sedangkan pada bagian sebelah samping sisik berwarna lebih terang. Pada bagian kepala dan badan terdapat garis-garis yang melintang dan dari mata sampai ekor terdapat garis memanjang yang terputus. Pada sirip dubur terdapat 2-3 garis hitam yang membujur. Ikan ini dapat mencapai panjag mencapai 25cm.

Kebiasaan Hidup di Air
Ikan sepat siam bukan merupan ikan asli dari Indonesia melainkan dari Thailan. Di alam aslinya ikan ini menepaati rawa-rawa yang PH rendah. Jadi tidaklah heran jika ikan ini dapat berkembang biak di rawa-rawa Indonesia yang kisaran pHnya berkisar antara 4-9.
Tertarik dengan sifat dan kebiasaan hidupnya pemerintah Indonesia mendapatkan ikan ini dari semenanjung malaka pada tahun 1934. Pertama kali ikan ini di tebarkan di rawa di Sumatra,Kalimantan dan Sulawesi.
Dari penebaran ikan-ikan ini di Indonesia ternyata menunjukan hasil yang positif.ini terbukti dengan peneebaran pada Sumatra selatan,ikan ini dapat berkembang biak dengan cepat. Malah di peroleh informasi bahwa sanya ikan sepat siam merupakan ikan ekonomis yang menepati rawa-rawa pulau andalas ini. Pernah di adakan pencatatan hasil penagkapan di perairan umum sebagian besar ,kurang lebih 60% adalah ikan sepat siam.
Untuk menangkap ikan ini diperairan umum tidaklah susah karena ikan ini dapat tertangkap dengan alat penagkap misalnya: pukat dan empang lulu yang terbuat dari bamboo dengan rotan sebagai pengikatnya.
Selain di Sumatra selatan,penebaran yang dilakukan di danau tempe(sulowesi selatan)juga telah menunjukan hasil yang membangakan. Hasil awetan yang berupa ikan asin pun telah di nikmati oleh orang jawa. Kalau suatu jenis ikan sudah di awetkan entah dalam bentuk apa bisa di bayagkan pastilah produksinya telah melimpah. Jenis ikan ini jugak di sebarkan kebali ,Lombok,flores,dan ambon yang hasilnya sebagian di nikmati oleh orang jawa.
Cuma sayangnya orang jawa hanya suka menkonsumsi saja berupa ikan asin,tapi kurang tertarik untuk memeliharanya. Oleh karena itu pemeliharaan ikan sepat ini di jawa kurang popular.hanya di daerah rendahlah yang biasanya airnya tidakbanyak mengalir orang rela menebar kolamnya dengan ikan gepeng yang bisa hidup pada suhu 25-35oc in. tempat tempat yang sangat cocok bagi ikan thailan ini biasanya dengan daerah yang mempunyai ketingian yang tidak lebih dari 800m.
Kebiasaan Makan
Ada kesamaan antara larva/ benih dengan ikan-ikan dewasa dari makan yang disukai ,sehinga akan memudahkan pemeliharaan ikan ini di kolam nantinya. Ikan-ikan dewasa menyukai Zooplankton,sedangkan benih dan larva menyukai fitoplankton yang ukuran dan komposisinya masih lmbut. Golongan zooplaktonyang sangat di sukai oleh ikan-ikan dewasa cilliata,Rotifera,Cladocera,Copepoda. Selain itu juga ikan dewasa ini menyukai tumbuhantinkat tinggi yang membusuk menjadi santapan yang meyenagkan bagi iakan ini. Jika di perairan tempat hidupnya tersedia tumbuhan-tumbuhan tinkat tiggi seperti kankung dan lemna akan di santapnya juga. Sedangkan golongan fitoplkton yang sangat disukai oleh benih biasanya yang bernama Bacillariphyceae.Cyanophyceae dan flagelata.

Kebiasaan berkembang biak
Dibandingka ikan berordo labyrinthici yang lain seperti gurami,ikan ini memiliki kebisaan yang berbeda. Kalau ikan gurami tukang buat sarang sebelum melakukan perkawinan,maka sepat ini suka main balon dan memang suka buat balon. Balon yang di buatnya merupakan gelembung busa yang biasanya di persiaapkan sebelum memijah. Dan yang sudah biasa melakukan hal itu biasanya iakn sepat yang telah berumur 7 bulan keatas. Yang berumur kurang dari itu dilarang karena belum mampu.
Telur yang dikeluarkan oleh ikan betina berkisar atara 7.000 sampai dengan 8.000 butir,tetapi biasanya yang jadi benih hanya sekitarr 4.000 ekor. Ini munkin di karenakan tidak semua dibuahi oleh seperma jantan atau karena tidak ada yang menetas. Namun bisa juga benih-benih tersebut mati karena tidak tahan terhadap keadaan linkungan tersebut.
Seperti ikan gurami ikan sepat siam ini juga memiliki telur yang mengapung karena mengandung globul minyak. Telur-telur yang sehat akan berwarna kuning atau berwarna kuning keputihan. Dan biasanya akan menetas pada 36-48 jam terhitung setelah pembuahan. Kantong kuning telur tempat makanan larva yang pertama kali akan habis diserap dalam jangka waktu yang agak lama yaitu sekitar 3-7 hari. Ikan ini dapat di pijahkan tanpa mengenal waktu pemjahan sehinga memunkinkan produksi benih melimpah sepanjang tahun.
Sama halnya dengan gurami,ikan ini dapat di tebarkan pada kolam yang kurang mendapatkan pergantian air. Misalnya pada air limbah dan kolam galian pasir atau hanya merupakan genagan saja. Pada penebaran bisa di perbanyak dalam satu kolm tanpa khawatir akan mengalami kekurangan oksigen. Jika dapat di ambil kesimpulan,ikan ini memiliki kelebihan di bandinkan ikan-ikan dari golongan cyprindae seperti tawes mas dan nilem.

Memilih induk
Ikan sepat jantan dapat dibedakan dengan ikan sepat betina. Caranya dengan melihat panjag dan bentuk ikanya. Jika sirip pungugnya membulat dan pendek sehinga tidak mencapai dasar pagkal sirip ekor bisa di pastikan bahwa ikan tersebut betina. Namun jika sirip pungugnya panjang sehinga mencapai dasar pangkal sirip ekor dan di tambah lagi dengan bentuk tubuhnya yang lancip seperti sirip pungug ikan gurami maka pastikanlah tanpa ragu-ragu lagi bahwa ikan itu memiliki kelamin jantan.
Selain bentuk sirip punggung biaasanya jugak bisa di lihat dari warna tubuh atau tinggi badanya. Ikan betina biasanya lebih bersih atau lebih gelep. Sedangkan tinggi badan ikan jantan biasanya lebih tinggi jika di banding ikan betina. Induk-induk yang baik untuk di pijahkan tetunya setelah berumur 7 bulan dengan badan yang sehat tidak cacat juga tidak sakit.

Pemijahan sepat siam
Untuk memijahkan ikan sepat siam ini sebenarya tidak di perlakukan perlakuan yang istimewa. Namun demikian bukan seperti ikan ini bebas di kawinkan begitu saja tanpa persaratan lain. Pemijahan yang dilakukan dengan meniru kebisaan hidupnya dialam ternyata memberikan hasil dan tingkat kebeerhasilan lebih tingi di bandingkan dengan pemijahan yang asal-asalan saja.

Konstruksi kolam pemijahan
Ikan sepat tidak membutuhkan aliran air yang besar dalam pemijahan seperti halnya ikan-ikan keluarga cyprinidae. Bahkan di kolam air tergeneg pun ikan ini akan dengan senang hati melakukan tugasnya mencari pasangan,membuat sarang dan kawin.
Namun demikian jika kita menhendaki usaha budidaya ini tidak tersedat- sendat sebaiknya di sediakan kolam pemijahan yang cukup bonofit seperti halnya ikan-ikan lain, yang bisa dimasukan air degan mudah dan di keringkan dari air tanpa kesulitan. Luas kolam pemijahan tergantung lahan yang tersedia, namun biasanya berkisar antara 200-300m2. Kedalaman air berkisar antara 70-100m2.Kolam pemijahan miring kearah pintu pengeluaran air dan mempunyi kemaril pada dasar kolamnya. Kolam harus selalu di control agar tidak terjadi kebocoran yang tidak di ingikan.

Persiapaan pemijahaan
Kolam-kolam yang telah di keringkan di isi air kembali dengan ketingian air berkisar antara 70-100cm. Sebelum melakukan penebaran benih seminggu atau sepuluh hari sebelum kolam boleh diberi pupuk kandang sebanyak 1kg/m2. Ini di maksudkan menyediakan makanan alami yang di butuhkan benih nantinya setelah kuning telur habis.
Sambil menungu kolam siap,pemasukan air di tutup sama sekali begitu tuga pintu keluarnya. Setelah seminggu induk sepat yang telah terpilih dapat dimasukan dalam kolam pemijahan dengan perbandingan 1:1 antara induk jantan dan betina.
Karena induk jantan membuat sarang sebelum melakukan pemijahan,maka di permukaan perairan musti di sediakan bahan untuk melindungi sarang yang saat melakukan pemijahaan nantinya. Bahan tersebut dapat berupa jerami padi yang segar yang di tebarkan merata pada seluruh permukaankolam terutama pada bagian pingiran. Bahan pelindung ini sangat penting karana selain melindungi sarang yang ada telurnya dari terik mata hari juga melindungi telurnya tempaan air hujan yang kadang-kadang tajam. Selain itu juga melindungi dri serbuan angin yang kadang tidak bersahabat.
Pemasukaan air sekedarnya saja untuk meganti air yang hilang karena menguap dan pematang yang kurang kuat menahan air. Pengaliran air yang cukup deras akan mengakibatkan hanyutnya telur-telur tersebut dan mengurangi kesuburan tanah yang telah kita pupuk tadi, sehingga akan sia-sialah jeri payyah kita menyediakan makanan alami anak-anak seppat ini.
Pemijahan
Ikan jatan biasanya akan membuat sarag busa dibawah jerami yang telah disediakan mengambang di permukaan kolam. Pembuatan sarang ini dilakukan dalam jangka yang agak lama juga yaitu berkisar 1-2 hari, biasanya gelembung udara (buih) yang terbentuk tersebut bergaris tengah 1,5-3mm. pada saat ikan jantan ini membuat sarang peragaianya agak berubah yaitu galak. Ikan ini tidak membiarkan ikan lain –tak terkecuali induk betina –mendekat.jika ada ikan yag menganggu akan disikatnya higga keluar dari daerah toritorialnya, namun setelah sarang selesai di buat perangainya akan berubah lemah lembut terutama pada saat merayu si juwita induk betina. Dengan modal sarang busa tersebuttidak sulit bagi induk jantan untuk memikat iduk betina yang telah matang telur.
Telur-telur tersebut akan mengapung di bawah sarang buasa karena memang si induk janta ini mengajak induk betina tepat berada dibawah sarang yang telah dibangunya. Telur-telur yang subur dalam arti dibuahi akan menetas selama 2-3 hari sejak pembuahan. Seperti halnya ikan lele rupanya yang berbakat merawat anak sepat siam ini adalah induk jantanya. Maka tidak heran jika dengan setia dan kadang –kadang galak induk jantan ini menjaga anak-anaknya terutama dari gangguan dari ikan lain yang bermaksud memangsanya.
Pemijahan yag baik menurut beberapa pendapat biasanya dilakukan pada sat musim kemarau karena telur-telur tidak rusak karena tertimpa air hujan, dan biasanya suhu stabil. Namun pada kenyataanya jika seluruh hal dipenuhi, pemijahan pada waktu musim penghujan pun akan memberikan hasil yang tidak sedikit.
Larva yang baru menetas belum membutuhkan makanan dari luar karena masih memakan kuning telurnya. Hingga hari yang ketujuh , benih sepat baru membutukan makanan dari luar, yaitu plankton yang tersedia di kolam pemijahan.
Didalam kolam pemijahan ini telur-telur dibiarkan menetas dan larvanya menbesar bersama-sama dengan induknya hingga berumur satu bulan induk ikan sudah bisa di pisahkan dari anak-anaknya di kembalikan ke kolam pemeliharaan induk sedangkan anak-anak sepat ini dapat dipelihara dikolam tersendiri.
Pembesaran
Pembesaran ikan sepat siam boleh dilakukan sejak sepat berumur 2 bulan yang biasanya berukuran sepanjang 5-6 cm. pada usia ini ikan di anggap sudah bisa melindungi dirinya dari serangan ikan buas dan dapat bersaing mencari makana dengan ikan lainya. Persiapan kolam pembesaran seperti halnya kolam pemijahan harus di pupuk terlebih dahulu untuk menumbuhkan makanan alami ikan. Namun untuk pembesaran benih ikan sepat tidak boleh mengandalkan makanan alami saja. Karena jika demikian ikan akan terganggu pertumbuhanya. Ini mengingat pakan alami yang dapat tumbuh dan yang ditumbuhkan dikolam tersebut terbatas jumlahnya.
Untuk memperoleh hasil yang di harapkan harus di suplai dari luar baik yang berupa tepuk misalnya dedak,tepung daun,maupun kagkung,lemna,daun singkong,dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ikan seperti ini di kolam yang di pupuk dengan pemberian makanan tambahan akan mencapai 7-9 cm setelah umur 3 bulan setelah penetasan . pada umur 6 bulan panjang total ikan tersebut dapat mencapai10-12 cm.setelah berumur 1tahun ikan ini dapat mencapai panjang mencapai 16-18 cmm. Oleh karenaya tidak heran jika produksi kolam yang di pakai pembesarab ikan sepat inidapat mencapai 230-350 kg/ha/tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Asmawi,suhaili,Pemijahan ikan konsumsi (Jakarta : 1986 )
Dinas Prikanan DKI Jakarta,Pengantar Budidaya Ikan Konsumsi Air Tawar (Jakarta : 1986)
Sjamsudin,A.R,Pengantaar Perikanan(Jakarta,Karya Nusantara:1980)
Susanto,heruBudidaya Ikan di Perkarangan(Jakarta : 2003)
Sumantadinata,Komar,Pengembangan Ikan-Ikan Peliharaan di Indonesia (Jakarta : Sastra Hudaya,1983)

Sumber : http://duniaperikanandankesehatan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar