PEMELIHARAAN INDUK
Calon induk sepat mutiara yang dipelihara memiliki bobot berkisar 10 gr/individu ditempatkan pada akuarium berukuran 70x60x50 cm. Pakan diberikan berupa cacing darah (Blood worm) dan pellet apung pada pagi dan sore hari secara ad libittum.
REPRODUKSI
Reproduksi ikan sepat mutiara dilakukan dengan pemijahan. Proses pemijahan terjadi secara alamiah pada induk yang sudah matang gonad secara berpasangan. Penampakan morfologi pada induk betina yang sudah matang terlihat dari bentuk perut yang gendut sampai kearah genital sedangkan induk jantan dengan bentuk tubuh ramping dan biasanya lebih besar dari betina yang ditandai warna orange di sekitar dagunya. Induk diletakkan di fiberglass berukuran 60x40x50 cm dengan ketinggian air ± 30 cm. Substrat yang diberikan yaitu genting nok yang terbuat dari tanah berfungsi tempat berlindung induk ikan sepat mutiara dan enceng gondok berfungsi tempat menempelkan busa sebagai sarang yang digunakan untuk meletakkan telur-telurnya.
Pemijahan yang dilakukan oleh ikan sepat mutiara terjadi parsial. Dalam 1 periode, sepasang ikan sepat mutiara dapat melakukan dua kali proses pemijahan dengan selang waktu memijah berkisar 12-15 hari. Jumlah telur (fekunditas) yang dihasilkan sekitar 500-700 butir. Diameter telur ikan sepat mutiara ± 1 mm.
PENETASAN TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA
Telur yang dihasilkan dari proses pemijahan dipelihara dalam fiberglass tersebut sedangkan induk jantan dan betina dipijahkan kembali pada tempat lain yang telah disediakan seperti pemijahan pertama. Telur menetas sekitar 24 jam, busa menyebar dan larva masih bearada dipermukaan air, panjang larva setelah menetas rata-rata 2,1 mm. Setelah 3-4 hari larva ikan sepat mutiara mulai dapat makan berupa infusoria dan rotifer.
PEMELIHARAAN BENIH
Benih yang dihasilkan setelah 15 hari ditempatkan pada wadah akuarium atau bak beton. Menurut Lesmana,D.S. (2005) dalam bukunya yang berjudul “Kualitas air untuk ikan hias air tawar”, kualitas air yang cocok bagi kehidupan sepat mutiara adalah : suhu 25 – 28 ⁰C; pH 6,8 – 7,0 dan kekerasan 2 – 5 ⁰dH. Pakan yang diberikan biasanya berupa pakan alami (Moina sp., Tubifex sp., Chironomus sp.) dan pellet apung. Kurang lebih 3 – 4 % dari bobot tubuh.
Tabel Hubungan umur, panjang, dan bobot ikan sepat mutiara
Umur setelah menetas
|
Panjang total (cm)
|
Panjang baku (cm)
|
Bobot (gram)
|
2 minggu
|
1,2
|
0,8
|
0,0
|
4 minggu
|
1,8
|
1,4
|
0,064
|
8 minggu
|
4,5
|
3,7
|
1,2
|
Sumber : https://kkp.go.id
Penulis: Slamet Sugito - Balai Riset Budidaya Ikan Hias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar