Kamis, 27 Februari 2020
Kualitas Air - Pengelolaan Secara Kimia dan Fisika pada Budidaya Ikan
Faktor penentu berhasil tidaknya suatu usaha budidaya ikan adalah air yang ada dalam media pemeliharaannya. Faktor penentu ini dikarenakan seluruh kehidupan ikan sangat bergantung pada kondisi air, antara lain; untuk kebutuhan respirasi, keseimbangan cairan tubuh, proses fisiologis serta ruang gerak. Untuk mengetahui kondisi air yang dibutuhkan ikan, maka diukur dengan parameter air antara lain; kandungan gas terlarut, kandungan bahan kimia terlarut, suspensi partikel, suhu, serta debit air.
Kualitas Air - Parameter Kimia Kolam Budidaya
Kualitas Air - Parameter Biologi dan Fisika Media Budidaya Ikan
Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara. Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas yang diinginkan sesuai fungsi peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisis alamiahnya Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. Kualitas air dalam budidaya perairan meliputi faktor fisika, kimia dan biologi air yang dapat mempengaruhi produksi budidaya perairan (Boyd, 1990).
Kualitas Air - Sumber Air Untuk Budidaya Perikanan
Dalam budidaya akuatik, Air adalah komponen paling penting, karena di dalam air ikan dan hewan air lainnya hidup, tumbuh, dan berkembang. Cara yang umum dilakukan dalam pengelolaan kualitas air pada budidaya perikanan adalah melakukan pergantian air secara berkala. Dengan cara demikian air di dalam kolam akan selalu berganti dan mutunya tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan ikan untuk hidup.
Kualitas Air - Manajemen Budidaya Ikan
Manajemen kualitas air mempunyai peran yang sangat penting pada keberhasilan budidaya. Air, sebagai media hidup ikan, berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Kualitas air menentukan keberadaan berbagai jenis organisme yang ada dalam ekosistem, baik terhadap kultivan yang dibudidayakan maupun biota lainnya sebagai penyusun ekosistem tersebut. Kualitas air yang jauh dari nilai optimal dapat menyebabkan kegagalan budidaya, sebaliknya kualitas air yang optimal dapat mendukung pertumbuhan dan kelulushidupan ikan.
Kualitas Air - Sifat Fisika Air Terhadap Budidaya Ikan
Media sebagai tempat hidup bagi ikan atau organisme akuatik lainnya merupakan salah satu aspek terpenting yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya perairan. Hal ini disebabkan karena kualitas perairan suatu wadah budidaya sangat menentukan kehidupan organisme akuatik yang dibudidayakan, baik dari aspek sumber air yang digunakan seperti parameter fisika, kimia dan biologi, juga perlu diketahui dan dipahami aspek-aspek yang diperlukan dalam pengelolaan kualitas air. Parameter fisika merupakan parameter yang dapat diamati akibat perubahan fisika air seperti cahaya, suhu, kecerahan, kekeruhan, warna, padatan tersuspensi dan padatan terlarut hingga salinitas air.
Kualitas Air - Manajemen Budidaya Ikan yang Baik
Pengelolaan kualitas air yang baik merupakan faktor pendukung keberhasilan dalam usaha budidaya ikan lele. Adakalanya pada pelaksanaan terkendala oleh kualitas air yang tidak mendukung, sehing usaha budidaya tidak maksimal. Kendati air yang bermasalah sebenarnya tidak memenuhi persyaratan untuk budidaya ikan lele. Namun, air tersebut masih bisa digunakan dengan menyiasatinya terlebih dahulu agar kualias air menjadi baik dan stabil.
Kualitas Air - Kolam Lele Terpal
Ikan lele merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak peminatnya. Mulai dari untuk konsumsi pribadi hingga untuk bisnis suplai ikan lele segar kepada rumah makan pinggiran hingga rumah makan ternama. Daging ikan lele yang enak, empuk dan mempunyai duri pada bagian tengah ini mampu memikat pecinta olahan masakan dari ikan lele.
Saat ini banyak kolam semi permanen yang menggunakan media terpal sebagai tempat budidaya. Budidaya ikan lele menggunakan terpal memiliki banyak kelebihan yaitu:
Saat ini banyak kolam semi permanen yang menggunakan media terpal sebagai tempat budidaya. Budidaya ikan lele menggunakan terpal memiliki banyak kelebihan yaitu:
- Kolam bisa dengan mudah dipindah karena bukan kolam permanen.
- Mempunyai modal yang lebih murah dibandingkan penggunaan kolam plester permanen.
- Proses panen lebih mudah untuk dikuras airnya.
Kualitas air kolam menurun ditandai dengan tercium bau busuk yang ditimbulkan oleh amonia. Jika sudah tercium bau, pembudidaya harus mengurangi pemberian pakan. Selanjutnya, berikan kapur pertanian sebanyak 10—20 gram/m3 air media.
Jika kualitas air kolam sudah sangat buruk, tingkah laku ikan lele menjadi berubah, seperti aktivitas makan yang menurun. Jika sudah terjadi seperti itu, buang air kolam bagian bawah sebanyak 30 persen dan diganti dengan air yang baru. Selanjutnya, berikan larutan garam gosok dengan takaran 1—3 kg/m3 dan pemberian pakan sementara waktu harus sedikit dikurangi.
Salah satu cara menjaga kualitas air kolam ikan lele adalah dengan memberikan pakan yang tepat. Dengan begitu, pakan akan dikonsumsi dengan baik dan persentase pakan yang tidak terkonsumsi dan akhirnya mengendap di dasar kolam tidak terlalu besar. Pakan yang terakumulasi di dasar kolam yang tidak dibersihkan dapat menjadi penyebab kualitas air kolam semakin menurun. Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Lele Terpal
Untuk menjaga kualitas air pada kolam terpal dibutuhkan perawatan dan cara-cara khusus tertentu mengingat media yang digunakan berbeda dengan kolam biasa kebanyakan (plester). Menjaga kualitas air pada kolam lele ini penting dan menjadi modal untuk kehidupan ikan lele yang tinggal pada kolam terpal tersebut.
Meskipun banyak orang yang percaya bahwa ikan lele merupakan ikan yang tangguh yang sudah terbukti bahwa ikan lele tetap bisa bertahan hidup didaerah lumpur yang minim air bahkan dicomberan sekalipun yang airnya sudah pasti jelek.
Meskipun demikian kualitas air ini akan berpengaruh terhadap kesehatan ikan lele yang hidup pada air kolam terpal tersebut. Untuk mengetahui kualitas air secara detail gunakanlah alat uji kualitas air yang multiparameter sehingga lengkap.
Untuk lele kebutuhan konsumsi tentu tidak boleh sembarangan air nya mengingat ikan lele tersebut akan diolah untuk aneka olahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu menjaga kualitas air menjadi hal yang penting, sekalipun lele termasuk ikan yang tahan terhadap kondisi air yang minim, jelek dan kotor.
Untuk memahami kualitas air yang baik tentu kita harus tahu bagaimana ciri kualitas air yang jelek. Ciri umumnya yaitu:
Namun ada juga kasus yang sering dialami oleh pemilik kolam ikan terpal, dimana air sudah diganti dan selang 3 hari air dalam kolam sudah menjadi bau lagi. Ada beberapa penyebab air yang cepat bau meskipun sudah diganti air bersih.
Penggunaan air yang bersih dan tepat akan mendapatkan hasil yang optimal. Menurut saran dari beberapa pakar ikan lele, air kolam juga bisa ditambahkan kericik air. Hal ini akan menambah oksigen dan udara pada air kolam tersebut sehingga hasinya akan optimal dan meningkatkan hasil panen.
Siapkan 4 Alat ini Agar Kualitas Air Kolam Ikan Tetap Terjaga
Pada usaha budi daya ikan, kualitas air yang ada di kolam haruslah selalu diperhatikan. Karena jika kualitas air sedikit saja menurun, maka akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Menurunnya kualitas air biasa disebakan oleh faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal biasanya disebabkan oleh ikan itu sendiri, yaitu dengan memproduksi kotoran yang mengendap pada air. Endapan kotoran ini disinyalir mampu meningkatkan kadar amonia pada air kolam.
Sedangkan untuk faktor eksternalnya disebabkan dari pemberian pakan yang berlebihan, sehingga pakan yang tak termakan tadi akan mengendap di dasar kolam bersamaan dengan kotoran ikan. Keduanya akan meningkatkan amonia dan menurunkan derajat keasaam air.
Untuk itu, anda harus melakukan pengecekan secara rutin guna mengetahui tingkat kualitas air kolam anda. Maka dari itu, anda harus menyiapkan 4 alat ini.
1. Hardness Test Kit
Hardness Test Kit berfungsi untuk mengukur kesadahan air atau kadar mineral dalam air. Kandungan mineral dalam air sangat berhubungan erat dengan tingkat ph air. Semakin tinggi tingkat kesadahan air, maka semakin tinggi pula ph air tersebut, sehingga air akan bersifat basa.
Namun, tidak semua ikan bisa hidup pada lingkungan yang bersifat basa. Maka dari itu, anda harus selalu memastikan kadar kesadahan air pada tingkat yang normal, agar ikan yang anda budi daya dapat tumbuh dengan baik.
2. pH Meter
Alat ini masih berhubungan dengan alat sebelumnya. Setelah kadar kesadahan dirasa sudah pada tingkatan yang normal, maka langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mengukur pH atau derajat keasaman air kolam dengan pH meter.
Perlu diketahui bahwa ikan air tawar biasanya dapat hidup dengan baik pada air dengan tingkat pH 6,5-7,5.
3. Amonia Test Kit
Kadar amonia yang tinggi pada kolam dapat membuat ikan keracunan dan akhirnya mati. Untuk mencegah hal itu, anda harus rutin memeriksa kadar amonia pada air kolam ikan anda dengan Amonia Test Kit.
Jika air kolam anda menunjukkan kadar amonia yang terlalu tinggi, sebaiknya anda segera menyiasatinya dengan cara yang tepat dan bijak agar terhindar dari kerugian.
4. DO Meter
DO Meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen terlarut dalam air. Beberapa hal yang memengaruhi kadar oksigen menurun adalah tidak adanya sirkulasi atau aerasi air, populasi ikan yang terlalu tinggi, serta tingginya kadar amonia pada air kolam.
Untuk itu, dengan mengetahui kadar oksigen air kolam, maka anda akan lebih mudah dalam mengambil tindakan, baik itu untuk mengembalikan kepada keadaan normal atau menjadi lebih tenang karena oksigen berada pada tingkatan yang normal.
Jika kualitas air kolam sudah sangat buruk, tingkah laku ikan lele menjadi berubah, seperti aktivitas makan yang menurun. Jika sudah terjadi seperti itu, buang air kolam bagian bawah sebanyak 30 persen dan diganti dengan air yang baru. Selanjutnya, berikan larutan garam gosok dengan takaran 1—3 kg/m3 dan pemberian pakan sementara waktu harus sedikit dikurangi.
Salah satu cara menjaga kualitas air kolam ikan lele adalah dengan memberikan pakan yang tepat. Dengan begitu, pakan akan dikonsumsi dengan baik dan persentase pakan yang tidak terkonsumsi dan akhirnya mengendap di dasar kolam tidak terlalu besar. Pakan yang terakumulasi di dasar kolam yang tidak dibersihkan dapat menjadi penyebab kualitas air kolam semakin menurun. Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Lele Terpal
Untuk menjaga kualitas air pada kolam terpal dibutuhkan perawatan dan cara-cara khusus tertentu mengingat media yang digunakan berbeda dengan kolam biasa kebanyakan (plester). Menjaga kualitas air pada kolam lele ini penting dan menjadi modal untuk kehidupan ikan lele yang tinggal pada kolam terpal tersebut.
Meskipun banyak orang yang percaya bahwa ikan lele merupakan ikan yang tangguh yang sudah terbukti bahwa ikan lele tetap bisa bertahan hidup didaerah lumpur yang minim air bahkan dicomberan sekalipun yang airnya sudah pasti jelek.
Meskipun demikian kualitas air ini akan berpengaruh terhadap kesehatan ikan lele yang hidup pada air kolam terpal tersebut. Untuk mengetahui kualitas air secara detail gunakanlah alat uji kualitas air yang multiparameter sehingga lengkap.
Untuk lele kebutuhan konsumsi tentu tidak boleh sembarangan air nya mengingat ikan lele tersebut akan diolah untuk aneka olahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu menjaga kualitas air menjadi hal yang penting, sekalipun lele termasuk ikan yang tahan terhadap kondisi air yang minim, jelek dan kotor.
Untuk memahami kualitas air yang baik tentu kita harus tahu bagaimana ciri kualitas air yang jelek. Ciri umumnya yaitu:
- Air sudah berbau, air yang sudah berbau maka kualitas air didalamnya sudah bisa dipastikan mulai buruk atau jelek (menurun).
- Warna air, warna air ini tidak bisa dipastikan jelek atau bagus karena pada beberapa kasus ada air coklat bagus ada juga yang hijau bagus. Namun pada berbagai percobaan air yang berwarna merah tidak begitu bagus hasilnya jika untuk budidaya ikan lele.
Namun ada juga kasus yang sering dialami oleh pemilik kolam ikan terpal, dimana air sudah diganti dan selang 3 hari air dalam kolam sudah menjadi bau lagi. Ada beberapa penyebab air yang cepat bau meskipun sudah diganti air bersih.
- Amoniak Yang menumpuk dalaam kolam serta sisa makanan yang tidak habis
- Banyak plankton yang mati, cirinya adalah pada permukaan air sedikit ada busanya
- Lele dalam keadaan sakit.
Penggunaan air yang bersih dan tepat akan mendapatkan hasil yang optimal. Menurut saran dari beberapa pakar ikan lele, air kolam juga bisa ditambahkan kericik air. Hal ini akan menambah oksigen dan udara pada air kolam tersebut sehingga hasinya akan optimal dan meningkatkan hasil panen.
Siapkan 4 Alat ini Agar Kualitas Air Kolam Ikan Tetap Terjaga
Pada usaha budi daya ikan, kualitas air yang ada di kolam haruslah selalu diperhatikan. Karena jika kualitas air sedikit saja menurun, maka akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Menurunnya kualitas air biasa disebakan oleh faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal biasanya disebabkan oleh ikan itu sendiri, yaitu dengan memproduksi kotoran yang mengendap pada air. Endapan kotoran ini disinyalir mampu meningkatkan kadar amonia pada air kolam.
Sedangkan untuk faktor eksternalnya disebabkan dari pemberian pakan yang berlebihan, sehingga pakan yang tak termakan tadi akan mengendap di dasar kolam bersamaan dengan kotoran ikan. Keduanya akan meningkatkan amonia dan menurunkan derajat keasaam air.
Untuk itu, anda harus melakukan pengecekan secara rutin guna mengetahui tingkat kualitas air kolam anda. Maka dari itu, anda harus menyiapkan 4 alat ini.
1. Hardness Test Kit
Hardness Test Kit berfungsi untuk mengukur kesadahan air atau kadar mineral dalam air. Kandungan mineral dalam air sangat berhubungan erat dengan tingkat ph air. Semakin tinggi tingkat kesadahan air, maka semakin tinggi pula ph air tersebut, sehingga air akan bersifat basa.
Namun, tidak semua ikan bisa hidup pada lingkungan yang bersifat basa. Maka dari itu, anda harus selalu memastikan kadar kesadahan air pada tingkat yang normal, agar ikan yang anda budi daya dapat tumbuh dengan baik.
2. pH Meter
Alat ini masih berhubungan dengan alat sebelumnya. Setelah kadar kesadahan dirasa sudah pada tingkatan yang normal, maka langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mengukur pH atau derajat keasaman air kolam dengan pH meter.
Perlu diketahui bahwa ikan air tawar biasanya dapat hidup dengan baik pada air dengan tingkat pH 6,5-7,5.
3. Amonia Test Kit
Kadar amonia yang tinggi pada kolam dapat membuat ikan keracunan dan akhirnya mati. Untuk mencegah hal itu, anda harus rutin memeriksa kadar amonia pada air kolam ikan anda dengan Amonia Test Kit.
Jika air kolam anda menunjukkan kadar amonia yang terlalu tinggi, sebaiknya anda segera menyiasatinya dengan cara yang tepat dan bijak agar terhindar dari kerugian.
4. DO Meter
DO Meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen terlarut dalam air. Beberapa hal yang memengaruhi kadar oksigen menurun adalah tidak adanya sirkulasi atau aerasi air, populasi ikan yang terlalu tinggi, serta tingginya kadar amonia pada air kolam.
Untuk itu, dengan mengetahui kadar oksigen air kolam, maka anda akan lebih mudah dalam mengambil tindakan, baik itu untuk mengembalikan kepada keadaan normal atau menjadi lebih tenang karena oksigen berada pada tingkatan yang normal.
Sumber:
................., 2017; https://www.isw.co.id
................., 2017; https://www.mallardsgroups.com/
Kualitas Air - Danau dan Waduk
Peraiaran umum seperti sungai, danau maupun waduk, merupakan salah satu media pemeliharaan ikan yang ada. Danau ataupun waduk memiliki posisi yang strategis dan berfungsi multi guna. Selain berfungsi sebagai pengendali bencana alam (banjir, erosi, dan kekeringan), juga dimanfaatkan oleh lainnya seperti: perikanan, pariwisata, sarana transportasi, sumber air irigasi pertanian, pembangkit listrik (PLTA), dan sebagainya. Luas danau/waduk di Indonesia diketahui mencapai 1,85 juta ha, terdiri dari danau alami sekitar 1,80 juta ha, dan danau buatan/waduk sekitar 0,05 juta ha (Katamihardja, 2009).
Kualitas Air - Pemeliharaan Ikan Nila
Peranan kualitas air memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi budidaya ikan air tawar, khususnya ikan nila. Ikan nila atau dalam bahasa latin disebut Oreochromis niloticus, merupakan salah satu ikan yang dibudidayakan secara luas di banyak negara termasuk Indonesia. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi, budidaya ikan nila dilakukan secara intensif yang dicirikan dengan padat tebar tinggi dan pemberian pakan berprotein tinggi.
Kualitas Air - Teknis Pengelolaan Kolam Ikan Air Tawar
Kualitas Air - Manajemen Pengelolaan Kolam Budidaya Ikan Lele
Masalah air dalam media budidaya adalah faktor penting dalam keberhasilan usaha budidaya ikan lele, masalah air harus benar-benar diperhatikan. Mulai dari perlakuan sebelum digunakan serta cara menggunakan dan mengaturnya agar kualitas air di kolam pemeliharaan lele terjaga dan terkendali dengan baik. Dengan demikian, ikan menjadi sehat dan cepat tumbuh. Pada budidaya lele, pengaturan air berhubungan dengan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan, dan pemeliharaan yang dalam praktiknya ada sedikit perbedaan.
Kualitas Air - Pengelolaan Kolam Budidaya
Air dan media budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang . Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan. Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut dapat digunakan untuk budidaya ikan.
Kualitas Air - Penyebab Penurunan pada Kolam Budidaya
Hal yang terpenting dalam budidaya adalah pengelolaan kualitas air yang memegang peranan sangat penting dalam budidaya ikan. Kualitas air kolam dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal kolam seperti pengelolaan air, pakan, dll maupun faktor eksternal seperti cuaca dan sumber air. Berikut ini akan kita ulas empat faktor penyebab menurunnya kualitas air kolam.
Rabu, 26 Februari 2020
Kualitas Air - Kolam Budidaya Ikan Lele
Pada dasarnya air yang terdapat dalam wadah budidaya menentukan berhasil tidaknya budidaya yang dilakukan. Air yang dapat diaplikasikan untuk budidaya ikan lele seharusnya memiliki standar kuantitas dan kualitas yang tinggi sebagai syarat agar ikan dapat bertahan hidup. Parameter air kolam lele yang digunakan sebagai media hidup ikan harus diperhatikan secara serius agar ikan dapat dibudidayakan sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dengan harga terjangkau. Air yang memenuhi kriteria yang baik mengandung plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut dapat diaplikasikan untuk budidaya ikan lele.
Kualitas Air - Yang Baik Untuk Ikan Koi
Menjaga kualitas air pada kolam ikan koi merupakan prinsip memelihara koi sesungguhnya. Mengapa demikian? Sebab Koi hidupnya di dalam air. Oleh karena itu kondisi air sangatlah penting untuk dijaga mutunya agar koi dapat hidup sehat dan tumbuh dengan baik. Hampir semua permasalahan yang terjadi terhadap kesehatan Koi adalah karena rendahnya kualitas air kolam. Air kolam yang berkualitas rendah, tentu membuat Koi merasa tidak nyaman atau bahkan sangat membahayakan kehidupannya.
Kualitas Air - Pertumbuhan Ikan Lele yang Optimal
Kondisi media pemeliharaan ikan dalam hal ini kolam budidaya, kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. kondisi air sebagai media hidup ikan lele, harus disesuaikan dengan kondisi optimal untuk ikan lele yang dipelihara. Kualitas air tersebut meliputi kualitas fisika, kimia dan biologi. Faktor fisika misalnya suhu, kecerahan dan kedalaman. Faktor kimia diantaranya pH, DO, CO2 dan NH3.
Kualitas Air - Limbah BOD dan COD
Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia, Namun banyak dijumpai perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah sehingga mengakibatkan air menjadi keruh oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan uji kadar air untuk mengetahui kualitas pada air itu sendiri. Parameter pada kualitas air itu sendiri banyak diantaranya adalah parameter air limbah BOD dan COD.
Kualitas Air - Indikator Warna Air
Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan. Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah.
Kualitas Air - Parameter Kualitas Air Kolam
Media yang dipergunakan dalam usaha budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang yaitu air. Kualitas air yang dapat digunakan dalam budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan. Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah.
Langganan:
Postingan (Atom)